Informasi awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kota Ambon atau Amboina atau Ambonese adalah ibu kota Provinsi Maluku, Indonesia.
Kota Ambon dikenal juga dengan nama Ambon Manise, artinya Kota Ambon yang indah atau manis.
Ambon merupakan kota terbesar di Kepulauan Maluku.
Saat ini, Kota Ambon menjadi pusat pelabuhan, pariwisata dan pendidikan di wilayah Kepulauan Maluku.[1]
Banyak musisi Indonesia yang berasal dari Ambon, di antaranya Broery Marantika, Glen Fredly, Harvey Malaiholo, Melly Goeslaw dan Ruth Sahanaya. [2]
Geografi
Kota Ambon sebagian besar berada di Pulau Ambon.
Terletak pada 3º - 4º Lintang Selatan dan 128º - 129º Bujur Timur.
Umumnya, wilayah Kota Ambon berada di sepanjang pesisir dalam Teluk Ambon dan pesisir luar Jazirah Leitimur dengan total panjang garis pantai 102,7 km.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1979, luas Kota Ambon adalah 377 km persegi.
Kota Ambon pada umumnya berbatasan dengan Kabupaten Maluku Tengah.
Sebelah utara: Desa Hitu, Hila, Kaitetu, Kec. Leihitu, Kab. Maluku Tengah
Sebelah selatan: Laut Banda
Sebelah timur: Desa Suli, Kec. Salahutu, Kab. Maluku Tengah
Sebelah barat: Desa Hatu, Kec. Leihitu Barat, Kab. Maluku Tengah
Berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Kota Ambon Nomor 2 Tahun 2006 memiliki lima kecamatan, 20 kelurahan dan 30 desa/negeri. [3]
Demografi
Jumlah penduduk Kota Ambon pada 2017 adalah 376.152 jiwa.
Terdiri dari 188.861 laki-laki dan 187.291 perempuan.
Kecamatan terpadat pada 2017 adalah Kecamatan Sirimau, dengan kepadatan penduduk 448,63 jiwa/km persegi.
Kecamatan terpadat di Kota Ambon pada 2017 secara berturut-turut adalah yaitu Kecamatan Sirimau, Kecamatan Nusaniwe, Kecamatan Teluk Ambon Baguala, Kecamatan Teluk Ambon dan terakhir Kecamatan Leitimur Selatan, dengan masing-masing kepadatan yaitu 448,63 jiwa/km persegi, 276,52 jiwa/km persegi, 166,51 jiwa/km persegi, 124,44 jiwa/km persegi dan 28,78 jiwa/kmpersegi.
Pada 2015, jumlah kelahiran di Ambon adalah 15.927 sedangkan jumlah kematiannya adalah 2.201. [4]
Sejarah
Pada 1575, sebuah benteng Portugis (bernama Benteng Kota Laha atau Ferangi) dibangun di Pantai Honipopu.
Kelompok-kelompok masyarakat kemudian mendiami wilayah di sekitar benteng.
Kelompok-kelompok ini bernama Soa Ema, Soa Kilang, Soa Silale, Hative, Urimessing dan lain sebagainya.
Mereka menjadi cikal-bakal masyarakat Kota Ambon, oleh karena itu, 1575 diperingati sebagai tahun kelahiran Ambon.
Pada 7 September 1921, Pemerintah Hindia Belanda memberi hak yang sama untuk masyarakat Ambon.
Mulai tanggal tersebut, masyarakat Ambon mulai mendapatkan peran di pemerintahan.
Tanggal 7 September kemudian diperingati sebagai Hari Jadi Ambon. [5]
Pariwisata
Pariwisata Kota Ambon didominasi oleh wisata alam dan budaya.
Pada 2015, ibu kota Provinsi Maluku ini mempunyai 71 objek wisata yang tersebar di lima kecamatan.
Sebanyak 34 di antaranya adalah objek wisata laut, sedangkan objek wisata daratnya ada 13.
Kota Ambon yang merupakan Negeri Adat juga memiliki wisata budaya, yakni wisata bidaya upacara adat satu objek, budaya sejarah 24 objek dan wisata budaya olahraga satu objek.
Pada 2015, untuk mendukung pariwisatanya Ambon memiliki 60 hotel dengan 1.836 kamar dan 2.388 buah tempat tidur.
Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Ambon pada 2015 berjumlah 27.642 orang.
Hampir 90 persennya adalah wisatawan domestik.
Untuk wisatawan mancanegara, mayoritas berasal dari Belanda, Jerman dan Singapura. [6]
Berikut tempat wisata terkenal di Ambon:
- Nusa Pombo
- Pantai Liang
- Pantai Natsepa
- Pantai Pintu Kota
- Pantai Santai
- Pemandian Air Panas Negeri Tulehu
- Benteng Ferangi
- Benteng AmsterdamMuseum Siwalima
- Masjid Wapauwe [7]