Profil
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ole Christensen Roemer lahir di Aarhus, Jutland, Denmark pada 25 September 1644 dan meninggal dunia pada 23 September 1710 di Kopenhagen, Denmark. (1)
Roemer adalah putra dari pasangan Christen Pedersen Roemer dan Anna Olufsdatter Storm.
Sang ayah adalah seorang pedagang dan nakhoda sementara ibunya merupakan putri seorang anggota dewan kotapraja. (4)
Serta merupakan suami dari Anna Marie Bartholin dan Else Magdalene Bartholin.
Memiliki saudara bernama Mette Christensdatter Roemer. (2)
Roemer adalah astronom asal Denmark sekaligus orang pertama yang berhasil mengukur kecepatan cahaya.
Prestasi tersebut adalah langkah penting dalam mengembangkan pemahaman tentang alam semesta. (3)
Roemer juga mengembangkan skala suhu dan menemukan termometer air raksa. (4)
Karier
Pada 1672, Roemer pergi ke Paris dan menghabiskan waktu selama sembilan tahun untuk bekerja di Royal Observatory. (1)
Roemer menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengamati Jupiter.
Pada 1676, Roemer mengumumkan bahwa waktu gerhana bulan tidak selalu sama.
Roemer menduga bahwa ada perbedaan sekitar 16,7 menit selama satu tahun yang disebabkan karena adanya waktu tambahan yang dibutuhkan untuk mencapai Bumi ketika jauh dari Jupiter.
Melihat diameter orbit Bumi yang diketahui saat itu, Roemer membuat perkiraan kecepatan cahaya yang sekarang diketahui sekitar 186.000 mil per detik. (3)
Pada 1679, Roemer melanjutkan misi ilmiah ke Inggris dan bertemu Sir Isaac Newton dan astronom John Flamsteed serta Edmond Halley.
Sekembalinya ke Denmark pada 1681, Roemer dilantik sebagai ahli matematika dan profesor astronomi di Universitas Kopenhagen.
Di observatorium universitas, Roemer membuat instrumen dengan ketinggian dan lingkaran azimuth serta teleskop yang secara akurat mengukur posisi benda langit.
Roemer juga memegang beberapa kantor publik termasuk Wali Kota Kopenhagen pada 1705. (1)
Mengukur Suhu
Roemer mengembangkan termometer sehingga dapat memonitor suhu dan pengaruhnya terhadap instrumen astronomi.
Roemer adalah orang pertama yang mengembangkan skala suhu, membagi suhu antara air beku dan air mendidih menjadi 60 derajat.
Pada 1708, Daniel Gabriel Fahrenheit mengunjungi Roemer untuk melihat langsung bagaimana Roemer membuat termometer.
Fahrenheit kemudian mengembangkan termometer sendiri dengan menggunakan skala Fahrenheit yang digunakan saat ini. (4)