Namun secara alamiah, tubuh manusia akan mengalami prosesnya sendiri setelah kematian.
Dikutip dari Kompas.com, Rabu (25/9/2019), setidaknya ada enam hal aneh yang akan terjadi pada tubuh manusia setelah kematian.
Hanya dalam kurun waktu beberapa menit setelah kematian, tubuh manusia akan memulai proses penguraian.
Ketika jantung berhenti berdetak, tubuh akan mengalami algor mortis atau kematian dingin.
Istilah ini merujuk pada fenomena ketika suhu tubuh turun sekitar 0,8 derajat celcius setiap jam setelah kematian hingga mencapai suhu ruangan.
Bersamaan dengan kejadian ini, darah juga akan dengan cepat menjadi lebih asam ketika karbon dioksida menumpuk.
Kedua hal ini menyebabkan sel membelah dan mengosongkan enzim ke dalam jaringan, yang membuat jaringan mencerna dirinya sendiri dari dalam.
Baca: Hasil Penelitian, Hoaks Rentan Disebarkan oleh Orang Berpendidikan dan Berpenghasilan Rendah
Gravitasi memiliki pengaruh yang aneh pada tubuh manusia setelah kematian.
Ketika sirkulasinya terhenti, sel darah merah yang berat akan bergerak ke bagian tubuh yang paling dekat dengan tanah.
Ini membuat seluruh tubuh menjadi pucat, kecuali di bagian bawah yang mengalami bercak-bercak ungu.
Bercak-bercak ini dikenal sebagai livor mortis.
Dengan mempelajari tanda-tanda livor mortis, pakar forensik dapat mengetahui kapan tubuh mengalami kematian.
Selain algor mortis dan livor mortis, tubuh juga mengalami rigor mortis yaitu keadaan di mana mayat menjadi kaku dan sulit bergerak.
Pada umumnya, rigor mortis berlangsung sekitar tiga hingga empat jam setelah kematian, puncaknya pada 12 jam dan akan menghilang setelah 48 jam.
Hal tersebut terjadi karena pompa di selaput sel otot yang mengatur kalsium di tubuh berhenti bekerja.
Akibatnya, kalsium membanjiri sel, dan menyebabkan otot berkontraksi serta mengeras kaku.
Baca: Studi Ilmiah Buktikan Berbuat Baik Bisa Membuat Seseorang Lebih Bahagia