Jadi Duta FFI, Tara Basro Imbau Masyarakat untuk Tak Tonton Film Bajakan

Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tara Basro menghadiri syukuran film horor Perempuan Tanah Jahanam di Queens Head, Kemang Raya, Jakarta Selatan, Senin (25/2/2019).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sebuah acara festival film bernama Festival Film Indonesia (FFI) 2019 akan kembali digelar untuk memperebutkan Piala Citra 2019.

Piala Citra 2019 ke-39 baru saja diluncurkan oleh Komiter Festival Film Indonesia (FFI) dengan mengusung tema #FilmBagusCitraIndonesia.

Ajang FFI ini untuk mencari, memilih dan mempromosikan film-film terbaik sepanjang tahun.

Pemain film Tara Basro saat ditemui pada acara konferensi pers film Ini Kisah Tiga Dara di Sate Khas Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (29/3/2016). (Tribunnews.com)

Artis peran Tara Basro terpilih menjadi Duta Festival Film Indonesia (FFI).

"Seneng sekali aku dapat kehormatan untuk dipilih jadi salah satu duta FFI karena bisa dibilang PR-nya banyak ya buat jadi duta," ungkap Tara Basro, dikutip dari Grid.ID, Selasa (24/9/2019).

Tara Basro mengungkapkan pentingnya menyuarakan dan membangun kesadaran semua generasi masyarakat pentingnya Festival Film Indonesia (FFI).

"Untuk Indonesia sendiri kita butuh punya standar di perfilman karena dari penjuriannya saja sangat selektif, sangat ketat untuk menilai film bagus itu seperti apa dari teknis, dari estetikanya juga," ujar Tara Basro.

"Kalau misalnya kita udah punya standar ke depannya orang berkarya akan lebih baik lagi," lanjutnya.

Baca: Akan Putar Film di Stasiun MRT, FFI 2019 Gandeng Chicco Jerikho dan Tara Basro Jadi Duta

Baca: Tidak Hanya Pengabdi Setan, Tara Basro Berperan di Perempuan Tanah Jahanam: Ini Lebih Menyeramkan

Tara Basro juga menyuarakan pendapatnya agar masyarakat tidak menonton film bajakan untuk menghargai perfilman dengan menonton secara langsung di bioskop.

"Itu paling utama dong, bagaimanapun itu salah satu hal fundamental yang harus dilakukan kita sebagi masyarakat Indonesia," ungkap Tara Basro.

"Karena percuma kita udah bikin film bagus tapi nggak ada yang nonton, kalau dilihat dari segi bisnisnya pun nggak bisa berkembang," tambah Tara Basro.

Menurutnya, industri perfilman masih banyak yang diperbaiki.

Salah satu yang harus diperbaruhi adalah kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang perfilman.

"Kita kekurangan sekali maupun dari segi pemain ya, atau dari kru. Kalian bisa lihat dari segi pemain yang itu-itu aja, nah mungkin itu permasalahannya," tutur Tara Basro.

Baca: Tara Basro

"Terus kita kekurangan film, tapi semakin banyak produksi film, krunya kurang, dan mungkin di depannya bisa ada sertifikat untuk film juga. Agar ke depannya kita bisa lebih flowsing lah," lanjutnya.

Tak hanya Tara Basro yang dipilih menjadi Duta Festival Film Indonesia (FFI), rupanya Chicco Jerikho juga didapuk sebagai Duta Festival Film Indonesia (FFI) 2019.

"Saya sangat senang sekali bisa jadi wajah untuk FFI 2019. Kita bisa melihat perkembangan film Indonesia yang ke depannya semakin lebih baik," lanjut Chicco Jerikho, dikutip dari Tribunnews.

Pemain film Chicco Jerikho saat menghadiri acara press screening film A Copy Of My Mind di XXI Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2016) (TRIBUNNEWS.COM/JEPRIMA)

Chicco Jerikho mengaku pernah memenangkan piala citra sehingga dirinya dipilih sebagai Duta FFI 2019.

Selain Chicco Jerikho dan Tara Basro, ada juga Gading Marten dan Laura Basuki yang didapuk sebagai Duta Festival Film Indonesia (FFI) 2019

Festival Film Indonesia (FFI) 2019 ini akan diramaikan dengan banyak kegiatan.

Baca: Selain Gundala, Berikut 4 Film Joko Anwar yang Dibintangi Tara Basro

Salah satunya dengan pemutaran film di berbagai lokasi di sekitar stasiun Moda Raya Terpadu (MRT).

Hal tersebut diungkapkan oleh Lukman Sardi selaku ketua komite FFI.

"Yang uniknya lagi kita memanfaatkan MRT di mana MRT lagi jadi idola. Makanya kita bikin FFI sepanjang MRT," kata Lukman Sardi, dikutip dari Kompas.com.

Lukman Sardi (instagram.com/@lukmansrd)

Penyelenggaraan pemutaran film di sekitar stasiun MRT ini bertujuan untuk mendekatkan serta menumbuhkan rasa cinta masyarakat atas karya anak bangsa.

"Supaya masyarakat Indonesia lebih dekat dengan film Indonesia, dan supaya millenial semakin mencintai film Indonesia," jelas Lukman.

Dalam penyelenggaraan acara ini FFI menggandeng Badan Perfilman Indonesia (BPI) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Dikutip dari Kompas.com, terdapat 30-50 film akan diseleksi untuk memperebutkan piala dari beberapa kategori.

Adapun film yang berhak diseleksi adalah film yang sudah pernah ditonton di bioskop periode 1 Oktober 2018 hingga 30 September 2019.

(TRIBUNNEWSWIKI/Afitria Cika)



Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer