Deretan Pembunuh Berantai Sadis di Indonesia, dari Ryan Jombang sampai Robot Gedek

Penulis: Widi Pradana Riswan Hermawan
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Idham Henyansyah alias Ryan Jombang

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Beberapa kisah pembunuhan berantai sempat terkuak di Indonesia.

Hal itu membuktikan bahwa kisah-kisah pembunuhan berantai tidak hanya terjadi dalam film aksi saja.

Setidaknya ada lima kasus pembunuhan berantai di Indonesia yang berhasil diungkap dan sempat menggemparkan masyarakat.

Dikutip dari Hai.grid.id, Sabtu (21/9/2019), berikuti rangkuman daftar lima pembunuh berantai tersebut.

Baca: Terungkap Detail Transkrip Rekaman Mengerikan Pembunuhan Jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi

Astini

Nyonya Astini (Hai.grid.id/Istimewa)

Pelaku pembunuhan berantai pertama adalah seorang perempuan bernama Astini yang kemudian lebih dikenal dengan nama Nyonya Astini.

Awal mulai diketahui ada kasus pembunuhan adalah karena warga menemukan potongan kepala dalam kantung plastik.

Setelah diusut, diketahui ternyata Astini membunuh tetangganya dan 2 tetangga lainnya yang menagih utang dengan kata-kata kasar.

Astini sendiri membunuh 3 tetangganya dan memutilasi tubuh korban menjadi 10 bagian.

Setelah divonis mati pada Oktober 1996, Astini kemudian dieksekusi dengan cara ditembak dalam posisi duduk dan mata terbuka pada Maret 2005 lalu.

Rio Martil

Rio Martil (hai.grid.id/Istimewa)

Rio Martil memiliki nama lengkap Antonius Rio Alex Bulo.

Dia dipanggil Rio Martil karena membunuh 4 korbannya dengan martil kesayangannya dan mencuri kendaraan yang mereka miliki.

Rio Martil divonis hukuman mati di Pengadilan Negeri Purwokerto dan dipindahkan ke Nusa Kambangan pada 2001.

Namun di tahun 2005, ternyata Rio kembali membunuh.

Kali ini korbannya adalah teman satu sel tahanan yang juga guru mengajinya sendiri.

Akhirnya, Rio Martil dieksekusi dengan ditembak pada tanggal 8 Agustus 2008.

Baca: Penemuan 4 Kerangka Manusia di Banyumas, Polisi Ungkap Modus dan Tersangka Pembunuhan

Siswanto (Robot Gedek)

Siswanto alias Robot Gedek (hai.grid.id/Istimewa)

Siswanto atau yang lebih dikenal dengan nama Robot Gedek ini mungkin jadi salah satu pembunuh berantai paling sadis di Indonesia.

Pada 1994 sampai 1996, Robot Gedek pernah membunuh 12 orang anak laki-laki yang berusia 9 sampai 15 tahun.

Dia juga menyodomi korbannya yang sudah menjadi mayat, memutilasi, mengambil isi perut, dan meminum darah korbannya.

Robot Gedek mengaku selalu menikmati aksinya dan tidak pernah merasa bersalah.

Bahkan potongan tubuh tertentu dari korbannya ada yang disimpan sebagai kenang-kenangan.

Robot Gedek akhirnya dijatuhi hukuman mati.

Namun sebelum dieksekusi, Robot Gedek meninggal meninggal lebih dulu akibat serangan jantung pada Maret 2007.

Ryan Jombang

Ryan Jombang (hai.grid.id/Istimewa)

Ryan dengan nama asli Very Idham Henyansyah adalah pembunuh berantai Indonesia yang paling menggegerkan dan terkenal di Indonesia.

Ryan dikenal sebagai pembunuh berantai yang memutilasi korbannya.

Ryan melakukan pembunuhan di dua tempat berbeda, yaitu Jombang dan Jakarta dengan total korban 11 orang.

Kasusnya mulai terkuak ketika ada penemuan tujuh mayat termutilasi dalam dua tas dan satu kantung plastik di daerah Jakarta.

Setelah itu, sisa mayat lainnya ditemukan di lubang galian belakang rumah Ryan di Jombang.

Motif pembunuhannya kebanyakan karena sakit hati.

Gara-gara aksinya, Ryan akhirnya diberikan hukuman mati dan bandingnya selalu ditolak.

Baca: G30S 1965 - Kisah Pembunuhan terhadap Tokoh PKI & Benih Rekonsiliasi di Palu, Sulawesi Tengah

Babeh Baekuni

Babeh Baequni (hai.grid.id/Istimewa)

Meski namanya cukup asing, tapi Babeh Baekuni ternyata jauh lebih sadis daripada Ryan.

Pada 2010 silam, Babeh Baekuni ditangkap sebagai pelaku pembunuhan berantai dan pelaku kekerasan seksual pada anak-anak.

Semua pelakunya dibunuh, disodomi, dan dimutilasi.

Hal ini bisa terjadi karena Babeh Baekuni sendiri punya trauma masa kecil yang dilampiaskan pada korban-korbannya.

Babeh Baekuni mengaku sudah membunuh, menyodomi, dan memutilasi 14 orang anak laki-laki yang masih di bawah umur.

Namun usut punya usut, polisi memperkirakan masih ada 50 orang lainnya yang sudah jadi korban Babeh Baekuni.

(TribunnewsWIKI/Widi Hermawan)



Penulis: Widi Pradana Riswan Hermawan
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer