Cerita Seorang Petugas Pemadam Karhutla di Riau, Nyaris Tenggelam karena Lumpur Hidup

Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Fathul Amanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kebakaran hutan dan lahan terjadi di Pekanbaru, Riau, Senin (9/9/2019).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang petugas pemadam api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menceritakan pengalaman pahitnya.

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (19/9/2019), Yogi Irawan (23) mengalami pengalaman pahit saat bertugas memadamkan api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Bedagu, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Yogi Irawan merupakan salah satu anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau yang hampir tenggelam di dalam lumpur hidup.

Baca: Memadamkan Api Tanpa Air, Inilah Cara Australia Atasi Kebakaran Hutan dan Lahan

Baca: Titik Panas Kebakaran Hutan Masih Tinggi, BMKG: Musim Hujan Diprediksi Mundur

Dirinya mengungkapkan bahwa sudah beberapa kali turun ke wilayah yang terjadi karhutla.

Salah satunya yakni di Kabupaten Pelalawan pada Kamis (12/9/2019) lalu.

Petugas Manggala Agni Daops Pekanbaru berusaha memadamkan kebakaran lahan seluas dua hektare di Jalan Siak 2 Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru, Senin (2/9/2019). Kebakaran lahan dikawasan itu telah terjadi sejak hari Kamis (29/8/2019) lalu. Berdasarkan pantauan satelit yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG Stasiun Pekanbaru, terpantau 150 hotspot yang tersebar di beberapa Kabupaten dan Kota di Riau. Terbanyak terpantau di Kabupaten Rokan Hilir 49 titik, Pelalawan 30 titik, Bengkalis 25 titik, Meranti 16 titik, Indragiri Hulu 13 titik, Indragiri Hulu 13 titik, Kampar 2 titik, Kuansing dan Siak masing-masing 1 titik. TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY)

"Saya masuk ke lumpur hidup. Saat itu, lumpurnya terasa mengisap. Sudah sampai leher," kata Yogi, dikutip dari Kompas.com.

Bersama beberapa anggota BPBD Riau lainnya, Yogi Irawan sedang memadamkan api di hutan.

Karena asap semakin pekat, petugas keluar dari lokasi.

Yogi dan seorang temannya menyelamatkan diri ke tempat yang aman.

Tanpa disadari, Yogi menginjak lumpur hidup yang perlahan mengisap tubuhnya.

"Awalnya saya kira tanah keras. Tapi, pas saya injak langsung tenggelam. Makin bergerak makin mengisap," ujar Yogi.

Yogi sontak berteriak untuk meminta tolong kepada temannya.

Meski di dekat lokasi kejadian terdapat alat berat eskavator, namun operatornya tidak sedang berada di tempat.

Teman Yogi pun segera mencari kayu untuk menarik Yogi.

Baca: Api Kebakaran Hutan Mulai Masuk Wilayah Rehabilitasi, Nasib Orangutan Terancam

Baca: 2 Ekor Beruang Ditemukan Mati Terbakar Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau

Yogi mengatakan, kejadian tersebut merupakan pengalaman pertama selama ikut memadamkan api.

Namun, setelah mengalami hal tersebut, Yogi mengaku tidak merasa trauma karena hal itu merupakan risiko dalam bertugas.

Walaupun demikian, Yogi juga mengaku untuk selalu berhati-hati.

"Trauma enggak, tapi harus hati-hati lagi. Sampai sekarang saya masih ikut madamkan api. Kemarin di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar," ujar Yogi.

Seperti yang telah diberitakan, hingga saat ini tim satgas karhutla Riau masih terus memadamkan api karhutla yang terjadi di beberapa wilayah Riau.

Karhutla ini mengakibatkan bencana kabut asap.

Halaman
12


Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Fathul Amanah

Berita Populer