Mengenang Chrisye : Berhenti Kuliah Demi Musik, Tak Paham Not Balok, Tenar Berbekal Gaya Kaku

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyanyi legendaris, Chrisye

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Mengenang sosok Chrismansyah Rahardi atau Chrisye yang lahir pada 16 September, fakta-fakta tentang sang penyanyi legendaris, berhenti kuliah demi musik dan tak paham not balok.

Pada tanggal 16 September pada 70 tahun yang lalu, mendiang penyanyi legendaris Indonesia, Chrismansyah Rahardi atau lebih dikenal dengan nama Chrisye, terlahir ke dunia.

Seperti diketahui, ia kemudian meninggal dunia pada usia ke-57 tahun pada Maret 2007.

Lebih dari satu dekade berpulang, namun nama Chrisye masih melekat di hati masyarakat Indonesia.

Untuk mengenang kembali sosok Chrisye, berikut sejumlah fakta mengenai sang penyanyi legendaris, dihimpun Tribunnewswiki.com dari Kompas.com :

1. Ditentang Sang Ayah Karena Berhenti Kuliah Demi Karier

Chrisye tertarik dengan musik sejak kecil.

Saat duduk di bangku SMA, Chrisye bergabung dalam sebuah band bersama kakaknya, Joris.

Dalam band itu, Chrisye didapuk sebagai pemain bass.

Pada tahun 1960-an Chrisye menjadi anggota band Sabda Nada yang kemudian berganti nama menjadi Gipsy.

Chrisye lahir di Jakarta, 16 September 1949, dan meninggal dunia di Jakarta, 30 Maret 2007, pada umur 57 tahun. (www.tribunnews.com)

Beberapa tahun kemudian, Chrisye terpaksa meninggalan kuliahnya untuk sementara demi bermusik bersama band Gipsy di New York.

Meski sempat ditentang oleh sang ayah, Chrisye berhasil membuktikan bahwa usahanya tak sia-sia.

Setibanya ke Indonesia, pada tahun 1976 dia bekerja sama dengan Gipsy dan Guruh Soekarnoputra untuk merekam album indie Guruh Gipsy.

2. Melejit Lewat Lilin-lilin Kecil

"Dan kau lilin-lilin kecil

Sanggupkah kau berpijar

Sanggupkah kau menyengat

Seisi dunia," demikianlah bagian reffrain lagu berjudul Lilin-lilin Kecil yang dibawakan Chrisye sekitar tahun 1977.

Lagu ciptaan James F Sundah itu ternyata mampu membuat nama Chrisye mulai dikenal di jagat hiburan tanah air.

Tak hanya Lilin-lilin Kecil, Chrisye juga sukses dengan albumnya yang bertajuk Badai Pasti Berlalu.

Sukses kedua karya ini membuat Chrisye direkrut Musica Studios.

Bersama Musica Studios, Chrisye merilis album solo perdananya, Sabda Alam, pada tahun 1978.

Setelah itu, kariernya terus berkembang hingga berhasil menghasilkan banyak album.

3. Tidak Paham Not Balok

Bakat bermusik Chrisye ternyata ditunjang oleh hobi mendengarkan musik dari sang Ayah.

Ayah Chrisye memiliki banyak piringan hitam lagu-lagu Bing Crosby, Frank Sinatra, Nat King Cole, dan Dean Martin.

Chrisye muda ternyata sangat suka mendengarkan lagu-lagu itu.

Chrisye masa muda ((Wikipedia))

Sadar akan hobi anaknya, Ayah Chrisye membelikannya sebuah gitar.

Chrisye belajar bermain musik dengan mengikuti lagu-lagu di radio dan piringan hitam ayahnya.

Akibatnya ia tak dapat membaca not musik.

Namun, lambat laun kemampuan bermusik Chrisye semakin diasah dengan serangkaian latihan rutin.

4. Punya Gaya Khas dan Tidak Neko-neko

Penampilan panggung Chrisye sangat khas.

Ia tidak neko-neko saat berada di panggung.

Namun, suaranya yang lembut mampu membius pendengarnya.

Chrisye juga dikenal memiliki gaya panggung yang kaku dan sedikit nyentrik.

Ia mempertahankan rambut panjangnya dengan gaya berbusana yang "itu-itu saja".

Dalam sebuah wawancara dengan Kompas, Chrisye mengatakan, dalam pembuatan musik video, dia lebih suka menggunakan satu jenis baju.

Menurutnya, dia baru mau berganti baju jika sudah jatuh ke selokan.

5. Meninggal Dunia Akibat Kanker

Pada Juli 2005, Chrisye dibawa ke Rumah Sakit Pondok Indah karena sesak napas.

Setelah 13 hari dirawat, dia dipindahkan ke Rumah Sakit Mount Elizabeth di Singapura, di mana dia dinyatakan mengidap kanker paru-paru.

Ia menjalani serangkaian pengobatan termasuk kemoterapi yang membuat rambut panjangnya rontok.

Kesehatan Chrisye membaik pada tahun 2006.

Namun, setelah itu, kesehatannya mulai menurun.

Pada 30 Maret 2007, Chrisye meninggal dunia di rumahnya di kawasan Cipete, Jakarta Selatan.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Kompas.com/Sherly Puspita)



Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer