Presiden ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie meninggal banyak jejak kenangan bagi hampir semua kalangan.
Termasuk untuk SMA Pradita Dirgantara di Boyolali, Jawa Tengah.
Seperti diketahui. BJ Habibie meresmikan sekolah ini pada tahun 2018 lalu.
Sebagai informasi, SMA Pradita Dirgantara merupakan Sekolah Menengah Atas berwawasan kedirgantaraan yang digagas oleh Ibu Nanny Hadi Tjahjanto Selaku Ketua Umum Yasarini.
Dikutip dari situs resminya, SMA ini berdiri atas kerjasama antara Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam hal ini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) dalam hal ini Yayasan Ardhya Garini (Yasarini).
Kerjasama dituangkan dalam penandatanganan MoU dan MoA oleh Rektor UNS, Ravik Karsidi dengan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) pada saat itu, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bertempat di gedung Rektorat UNS pada 17 april 2017.
SMA Pradita Dirgantara dirancang sebagai sekolah unggulan yang mempunyai karakter kedirgantaraan, kecendikiawanan, dan menjunjung tinggi keimanan serta kompetitif ditingkat global dengan tetap menjaga nilai-nilai luhur budaya nasional.
Kepergian BJ Habibie juga meninggalkan duka bagi SMA Pradita Dirgantara.
Lewat unggahan di akun Facebook, SMA Pradita Dirgantara mengenang sosok BJ Habibie.
"Selamat jalan Eyang Habibie, semoga segala tenaga, waktu, pengabdian dan jasamu kepada Indonesia menempatkanmu ditempat terbaik disisi Nya.
Walaupun engkau tidak bisa lagi bersama kami tapi namamu akan selalu kami kenang dan jadikan semangat kami dalam menggapai cita cita seperti harapan eyang, demi keluhuran bangsa indonesia," tulis mereka.
Baca: Ajudan Habibie Ungkap Almarhum Kerap Meminta Maaf pada Ajudannya: Saya Banyak Berdosa sama Kamu
Lantas, apa impian BJ Habibie terhadap keberadaan SMA Pradita Dirgantara?
Lewat video yang diunggah akun YouTube SMA Pradita Dirgantara, BJ Habibie berharap adanya generasi yang cerdas, unggul, sekaligus mampu mempersatukan bangsa.
"Saya yakin bahwa produk SDM yang baik akan lahir dari proses pendidikan dan pemberdayaan di SMA Pradita Dirgantara, sehingga pada akhirnya tercapai cita kita bersama," bukanya.
Mereka semua akan memimpin bangsa menjadi lebih unggul karena telah mengenal semua elemen, disiplin terpelajar dan lainnya dengan sistem pendidikan yang ada," lanjutnya.
"Bahwa angkatan udara mengambil inisiatif ini, maka Insya Allah ikut akan menjadi alat untuk mempersatukan seluruh bangsa," tutup Habibie.
Komandan Landasan Udara (Lanud) Adi Soemarmo, Kolonel Penerbang (Pnb) Adrian Damanik turut berduka atas meninggalnya Presiden Republik Indonesia (RI) ke-3, Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie.
"Keluarga Lanud Adi Soemarmo merasa kehilangan atas berpulangnya BJ Habibie," tutur Adrian kepada TribunSolo.com, Rabu (11/9/2019).
Adrian mengatakan BJ Habibie sudah dianggap sebagai bapak dirgantara bagi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).
"TNI AU sudah menganggap beliau sebagai bapak dirgantara, karena jasa-jasa beliau memajukan dunia kedirgantaraan Indonesia," kata BJ Habibie.
"Untuk menghormati jasa-jasa beliau, kami akan memasang bendera setengah tiang dan berdoa bersama," imbuhnya.
Adrian mengharapkan, ada yang meneruskan dan mengembangkan apa yang sudah dirintis BJ Habibie.
"Sehingga dunia kedirgantaraan bisa semakin maju, minimal teknologi dirgantara Indonesia bisa ikut bersaing di pasar ASEAN," harap Adrian.
Baca: Makam BJ Habibie Dijadikan Ajang Foto oleh Warga, Warganet Menyayangkan
Seperti diketahui Bacharuddin Jusuf Habibie meninggal dunia, pada Rabu (11/9/2019).
Pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 itu meninggal akibat penyakit yang dideritanya.
Ia meninggal pukul 18.05 WIB.
Sebelum meninggal, keluarga dekat sudah berkumpul di RSPAD Gatot Soebroto, tempat Habibie dirawat.
Diketahui, Habibie telah menjalani perawatan intensif di rumah sakit sejak 1 September 2019.