Informasi
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Pendaratan Incheon atau Inchon Landing yang dilakukan oleh pasukan Amerika Serikat terjadi pada 15 September 1950 selama Perang Korea (1950-1953).
Pendaratan amfibi dilakukan oleh pasukan Amerika Serikat di pelabuhan Incheon yang berajarak sekitar 25 mil dari ibukota Korea Selatan, Seoul.
Inchon Landing ini merupakan awal dari terjadinya Pertempuran Incheon yang terjadi pada 15-26 September 1950 dan menjadi salah satu pertempuran terhebat dalam Perang Korea (1950-1953)
Pendaratan tersebut awalnya menuai kritikan dikarenakan dinilai terlalu berisiko, namun Jenderal Douglas MacArthur yang memimpin pasukan koalisi PBB bersikeras tetap melakukan pendaratan di Incheon (Inchon Landing).
Hasilnya, pasukan PBB berhasil memukul mundur pasukan Korea Utara dan berhasil merebut kembali Kota Seoul. (1)
Pendaratan amfibi tersebut menggunakan nama sandi Operasi Chromite yang melibatkan 75.000 tentara dan 261 kapal perang.
Latar Belakang
Menyusul pembukaan Perang Korea dan invasi Korea Utara ke Korea Selatan pada musim panas 1950, pasukan PBB terus didorong ke selatan dari Paralel ke-38.
Awalnya paukan PBB tidak memiliki peralatan yang diperlukan untuk menghentikan Korea Utara, sehingga menyebabkan pasukan Amerika menderita kekalahan di Pyongtaek, Chonan, dan Chochiwon.
Di Taejeon, pasukan Amerika berhasil menghalau pasukan Korea Utara meski pada akhirnya kota tersebut juga runtuh setelah pertempuran beberapa hari.
Berkat hal tersebut, pasukan Amerika dan Korea selatan memiliki tambahan waktu untuk mengumpulkan pasukan maupun persenjataan guna dikirim ke semenanjung Korea guna membangun garis pertahanan di tenggara yang dijuluki Pusan Perimeter.
Baca: Hari Ini Dalam Sejarah: 15 September 1984 Lahirnya Pangeran Harry
Ketika Pusan berada dalam kondisi kritis karena terus menerus mendapatkan serangan dari pasukan Korea Utara, Panglima Tertinggi PBB Jenderal Douglas MacArthur mengusulkan untuk melakukan pendaratan amfibi.
Jenderal Douglas MacArthur berpendapat bahwa pasukan Korea Utara (NKPA) pasti tidak akan menduga pendaratan pasukan PBB yang dilakukan di dekat Kota Seoul tersebut dikarenakan NKPA terkonsentrasi di Pusan.
Rencana nekat dari Jenderal Douglas MacArthur tersebut bertujuan untuk memotong garis logistic NKPA sehingga menempatkan NKPA dalam posisi yang sulit.
Banyak yang awalnya skeptis dengan rencana Jenderal Douglas MacArthur dikarenakan pelabuhan Incheon memiliki saluran pendekatan yang sempit, arus yang kuat, dan pasang surut yang sangat berfluktuasi.
Dalam mempresentasikan rencananya yang disebut Operation Chromite, MacArthur mengutip faktor-faktor tersebut sebagai alasan NKPA tidak akan mengantisipasi serangan di Incheon (Incheon Invasion).
Setelah akhirnya memenangkan persetujuan dari Washington, MacArthur memilih Marinir AS untuk memimpin serangan. (2)
Inchon Landing (Pendaratan di Incheon): 15 September 1950
Pada pagi hari 15 September 1950, armada invasi yang dipimpin oleh Normandia dan veteran Teluk Leyte Laksamana Arthur Dewey Struble serta orang-orang dari Korps X Mayor Jenderal Edward Almond bersiap-siap untuk mendarat.
Sebelum pendaratan tersebut, kapal-kapal perang Amerika telah menghujani posisi-posisi pertahanan NKPA di Pulau Wolmi-do di sekitaran Incheon.
Sekitar pukul 06.30 pagi, pasukan PBB pertama yang dipimpin oleh Batalion ke-3 Letnan Kolonel Robert Taplett, angkatan laut ke-5 tiba di pantai Green Beach di sisi utara Wolmi-do.
Didukung oleh sembilan tank Mhing Pershing M26 dari Batalion Tank 1, pasukan angkatan laut AS berhasil menguasai pulau pada siang hari dan hanya menderita 14 korban.
Sepanjang sore mereka membuka jalan lintas ke Incheon sambil menunggu bala bantuan.
Karena pasang surut yang ekstrem di pelabuhan, gelombang kedua tidak tiba sampai pukul 17.30 sore.
Pada 17.31, pasukan angkatan laut pertama mendarat dan memanjat tembok laut di Red Beach.
Pasukan angkatan laut tersebut berhasil mendarat dan berhasil mendorong pasukan Korea Utara yang terletak tepat di utara jalan lintas Wolmi-do.
Menekan ke Incheon, pasukan dari Green Beach dan Red Beach dapat menguasai kota dan memaksa NKPA untuk menyerah.
Ketika peristiwa ini berlangsung, Pasukan Angkatan Laut 1, di bawah Kolonel Lewis "Chesty" Puller mendarat di Blue Beach di selatan.
Meskipun satu LST tenggelam saat mendekati pantai, pasukan Marinir AS bertemu lebih sedikit pasukan Korea Utara di darat dan dengan cepat mereka bergerak untuk membantu mengkonsolidasikan posisi pasukan PBB.
Pendaratan di Incheon tersebut sangat mengejutkan pasukan NKPA. (1)
Dampak
Pada 25 Spetember 1950, pasukan PBB berhasil merebut Kota Seoul setelah melakukan operasi pendaratan di Incheon.
Keberhasilan pendaratan Incheon memicu keberhasilan pasukan angkatan darat AS ke-8 menerobos Pusan Perimeter dan memaksa NKPA mundur ke utara.
Keberhasilan pasukan PBB ini berlangsung hingga November 1950 ketika akhirnya pasukan China datang membantu NKPA yang mendesak pasukan PBB kembali ke wilayah selatan.
Dalam pendaratan Incheon sendiri, sebanyak 566 personel pasukan PBB tewas dan 2.713 orang lainnya terluka, sementara dari pihak NKPA sebanyak 35.000 personel tewas, terluka, atau tertangkap. (3)