Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Jandia Eka Putra lahir di Padang, Sumatra Barat, Indonesia, pada 14 Juli 1987.
Jandia Eka Putra merupakan pemain sepak bola profesional Indonesia.
Dalam berlaga, pemain yang memiliki tinggi 1,8 m ini berposisi sebagai penjaga gawang atau kiper.
Jandia Eka Putra bukan nama baru di sepak bola Indonesia.
Ia sempat membela beberapa klub besar di tanah air.
Meski demikian, ia hanya tercatat beberapa kali saja berpindah klub.
Kini Jandia Eka Putra tengah berlaga di Liga 1 bersama PSIS Semarang. (1)
Semen Padang
Jandia Eka Putra mengawali karier profesionalnya bersama PSP Padang.
Meski demikian, ia tidak terlalu lama membela PSP Padang.
Tercatat ia hanya merumput bersama PSP Padang pada 2018 hingga 2009.
Pada tahun 2009, Jandia Eka Putra hijrah ke klub satu kota, Semen Padang.
Di sinilah karier Jandia Eka Putra lebih banyak dihabiskan.
Ia mengawal mistar gawang Semen Padang hingga tahun 2017.
Pada awalnya, Jandia Eka Putra adalah kiper kedua, pelapis Syamsidar.
Kala itu, sektor ini lah yang dinilai menjadi titik kelemahan Semen Padang.
Semen Padang dinilai tidak memiliki kiper kedua yang sepadan dengan kemampuan Syamsidar.
Meski demikian, penampilan Jandia Eka Putra terus mengalami peningkatan.
Seiring dengan berjalannya waktu, kemampuan Jandia Eka Putra membawanya menggantikan posisi Syamsidar.
Jandia Eka Putra mulai menjadi penjaga gawang utama Semen Padang pada musim 2012-2013. (2)
PSIS Semarang
Jandia Eka Putra resmi bergabung dengan PSIS Semarang di awal tahun 2018.
Beberapa waktu sebelumnya, Jandia Eka Putra memang telah mengikuti latihan selama beberapa pekan dan uji coba. (3)
Semusim membela PSIS Semarang, Jandia Eka Putra memilih untuk tetap menjaga mistar gawang Laskar Mahesa Jenar pada Liga 1 2019.
Bahkan, ia masih dikontrak PSIS Semarang hingga Desember 2020.
Alhasil Jandia Eka Putra tetap menjadi pilar utama pertahan PSIS Semarang pada musim ini.
Tak hanya Jandia Eka Putra, PSIS Semarang juga memiliki satu kiper senior lain, Joko Ribowo.
Keduanya akan bersaing untuk menempati posisi kiper utama PSIS Semarang. (4)
Meski demikian, rupanya hadirnya dua kiper senior menjadi berkah tersendiri bagi PSIS Semarang.
Kadua kiper tersebut memiliki porsi dan peran yang hampir setara di PSIS Semarang.
Bahkan di beberapa kesempatan, PSIS Semarang menggunakan taktik rotasi penjaga gawang.
Taktik tersebut bisa dimainkan lantaran keduanya memiliki kualitas yang sama, sehingga tidak akan menghambat produktifitas tim.
Bahkan, hal tersebut bisa berdampak positif.
Pelatih Kiper PSIS Semarang, I Komang Putra, mengungkapkan hal tersebut bisa digunakan sebagai ajang untung saling mengisi.
Imbasnya, pemain tidak merasa tersaingi dan penampilan tim justru semakin meningkat. (5)