Teruskan Mimpi Ainun, BJ Habibie Daftarkan Diri Jadi Pendonor Mata sejak 2016

Penulis: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bj Habibie, Aiun, Thareq,

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Meninggalnya mantan Presiden RI ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie membawa duka tersendiri bagi Indonesia.

BJ Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto pada Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB.

Salah satu wasiat BJ Habibie pun kini menjadi perbincangan.

Seperti dikutip dari unggahan Facebook Usi Karundeng, mantan host TVRI ini menyebutkan jika BJ Habibie akan mendonorkan kornea mata kanannya.

Baca: Tak Henti Nangis di Makam BJ Habibie, Bunga Citra Lestari: Eyang Pria Paling Hebat bagi Hidup Aku

Baca: Kenang BJ Habibie, Reza Rahadian: Saya Sakit, Eyang Ngotot Stop Syuting dan Antarkan ke RS

BJ Habibie berwasiat mendonorkan kornea matanya demi mewujudkan mimpi mendiang Ainun Habibie.

Menurut postingan tersebut, kornea mata Habibie ini akan diberikan kepada sang putra bungsu yakni Thareq Kemal.

Usi Karundeng dalam postingannya juga menyebutkan jika kornea mata kanan Thareq Kemal rusak sejak 12 tahun silam.

Awalnya, Ainun Habibie yang akan mendonorkan kornea mata untuk sang putra.

Namun karena riwayat kanker Ainun, tim dokter urung melakukan operasi donor.

Bj Habibie telah mendaftarkan diri sebagai pendonor kornea mata untuk Thareq sejak tahun 2016.

Tim dokter pun telah mengambil kornea mata Alm BJ Habibie sebelum dikebumikan, sesuai wasiat.

Capture Facebook Usi Karundeng ()

"Thareq Kemal Habibie

Kenapa dengan mata kanan putra kedua Pak Habibie dan Ibu Ainun?

Kornea mata kanan Thareq Kemal rusak.
(Semenjak 12 thn silam).

Awalnya kornea mata ibunda tercinta, Hj Ainun Habibie yg akan didonorkan.

Tapi saat wafat 2010 silam,
riwayat kanker Ibu Ainun membuat tim dokter urung melakukan operasi donor.

Ayahanda Thareq, Prof BJ Habibie,
semenjak 2016 lalu sudah mendaftar sebagai pendonor kornea matanya buat bungsu buah hati Pak Habibie dan Bu Ainun, Thareq.

Sebelum dikebumikan, tim dokter sdh mengambil kornea mata Alm BJ Habibie, sesuai wasiatnya.

Dimuliakan kiranya Pak Habibie menemui cinta sejatinya, Bu Ainun, dalam dekapan Kemuliaan Yang Maha Pengasih."

Baca: Warganet Tanyakan Alasan Thareq Kemal Putra BJ Habibie Selalu Pakai Penutup Mata ala Bos Avengers

Baca: Prosesi Upacara Pemakaman Militer BJ Habibie, Thareq dan Ilham Turun ke Liang Lahat

Sementara itu, Ketua Bank Mata Indonesia, Tjahjono Gondhowiardjo membenarkan jika Habibie dan Ainun terdaftar sebagai pendonor mata  di Bank Mata Indonesia sejak 2016.

Hal itu disampaikan dalam acara peluncuran program "Sepuluh Ribu Mata" oleh Pollux Habibie International, Selasa (3/5/2016) lalu.

"Pak Habibie telah terdaftar (pendonor mata). Ibu Ainun dulu juga (terdaftar sebagai pendonor), tetapi karena ibu meninggal kondisinya berat, juga ada faktor kanker, jadi tidak bisa jadi donor saat itu," ujar Ketua Bank Mata Indonesia Tjahjono Gondhowiardjo saat itu.

Mereka yang terdaftar sebagai pendonor mata, menyatakan kesediaan memberikan kornea mata jika meninggal nanti.

Diberitakan Kompas.com, menyumbangkan kornea mata artinya memberikan penglihatan kepada orang-orang yang tidak bisa melihat sebelumnya.

Tjahjono mengungkapkan, menjadi pendonor mata tidak terbatas usia.

Jika kondisi mata sehat, siapa pun bisa menjadi donor mata. Mereka yang masih muda belum tentu lebih sehat dari mereka yang bisa hidup sampai usia tua.

"Ada pasien yang dioperasi saat usia 40 tahun. Dia mendapat donor dari orang berusia 80 tahun. Sekarang, orang yang dioperasi itu sudah berusia 80 tahun juga. Bayangkan, pada matanya ada kornea hidup 120 tahun," jelas Tjahjono.

Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari pihak keluarga Habibie apakah mendiang Habibie mendonorkan matanya.

(TribunnewsWiki.com/Melia Istighfaroh)

Inilah empat bukti cinta dan setianya BJ Habibie pada istrinya, Hasri Ainun Besari.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden ketiga RI, BJ Habibie telah meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

Pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 itu meninggal akibat penyakit yang dideritanya pada Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB.

Kepergian BJ Habibie tersebut menyisakan banyak kenangan mendalam bagi bangsa Indonesia.

Tak hanya jasanya bagi demokrasi Indonesia dan kontribusi BJ Habibie dalam teknologi.

Namun BJ Habibie juga mengajarkan cinta sejati melalui kisah cintanya dengan sang istri, Hasri Ainun Besari.

Baca: Cerita BJ Habibie Siapkan Makam di Samping Ainun hingga Buat Persyaratan

Baca: Kisah Cinta BJ Habibie dan Ainun, Awalnya Saling Ejek hingga Dimakamkan Bersebelahan

Meskipun Ainun yang sudah meninggal lebih dulu, BJ Habibie masih menunjukkan rasa cinta dan setianya pada sang istri.

Berikut adalah empat bukti cinta dan setia BJ Habibie kepada Ainun Habibie setelah sang istri meninggal dunia pada tahun 2010 silam, dikutip TribunnewsWiki dari TribunPalu.com :

1. Pernyataan cinta kepada Ainun

Cinta BJ Habibie kepada Ainun sempat dijadikan episode spesial dalam tayangan Mata Najwa.

Episode tesrebut berjudul Mata Najwa Spesial: Cinta Habibie yang tayang pada 27 Juni 2016 di MetroTVNews.

Dalam tayangan tersebut, terungkap beberapa kali BJ Habibie melontarkan kalimat cinta kepada Ainun.

"Bagi saya tidak berlaku bahwa cinta itu hanya maut yang bisa memisahkan cinta sejati. Saya tidak. Bagi saya berlaku (bahwa) maut pun tidak bisa memisahkannya (dari Ainun). Itu namanya cinta ilahi," kata Habibie.

Sementara itu, kalimat cinta kepada Ainun juga terdengar dalam tayangan Spesial Habibie, Kemerdekaan 7 Cinta - ROSI, Kompas TV.

Yakni, "Waktu saya lihat Ainun, saya kaget. Saya bilang 'Ainun cantiknya. Kok gula jawa jadi gula pasir? Kok cantik banget.'"

Terakhir, dalam rangkuman buku Habibie-Ainun yang dimuat Kompas.com pada 26 Juni 2018, ungkapan cinta Habibie kepada Ainun berbunyi:

"Saya selalu akan mendampingimu di mana pun kamu berada. Jiwa, roh, dan batin kita sudah menyatu dan manunggal sepanjang masa."

Mantan presiden ketiga RI, BJ Habibie dan sang istri, Dr Hasri Ainun Habibie. (KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO )

2. Selalu membawakan bunga sedap malam di pusara Ainun Habibie

Pada 22 Mei 2010 silam, BJ Habibie ditinggal oleh sang istri, Ainun Habibie, untuk selama-lamanya.

Ainun meninggal dunia karena penyakit kanker ovarium yang dideritanya.

Ketika mengantar kepergian Ainun, BJ Habibie juga mengucapkan kalimat mengharukan: "Ainun, saya sangat mencintaimu. Tapi Allah lebih mencintaimu, sehingga saya merelakan kamu pergi."

Sejak sang istri meninggal dunia, BJ Habibie rajin berziarah hampir setiap minggu.

Hal ini diungkapkan oleh Irwansyah, staf pengelola Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (12/9/2019) kepada Kompas.com.

"Sering memang Bapak ke makam Ibu (Ainun), tiap hari Jumat. Tadinya 40 hari, 100 hari, eh ternyata terus-terusan," ujar Irwansyah.

"Itu saking sayangnya sama istrinya. Akhirnya ya tiap Jumat Bapak (Habibie) datang," imbuh dia.

Irwansyah yang telah bekerja selama 15 tahun di TMP Kalibata menjadi saksi, bagaimana BJ habibie terisak dan menangis, serta tetap setia kepada Ainun.

"Betul Bapak tiap pekan datang ke makam Ibu. Cuma kalau saat sakit saja Bapak enggak datang," kata Irwansyah. "Tapi ada yang isi takziah di makam Ibu, mungkin kalau enggak kerabat, stafnya, ya Paspampres. Sepekan sekali. Tetap ada," ia menegaskan.

Presiden RI ketiga BJ Habibie berdoa saat berziarah di makam istrinya Ainun Habibie, di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2013). Presiden sekaligus ilmuwan kebanggaan Indonesia BJ Habibie wafat pada Rabu 11 September 2019 dalam usia 83 tahun. (Warta Kota/adhy kelana/kla)

Ilham Akbar Habibie, anak sulung BJ Habibie, mengamini pernyataan Irwansyah.

Habibie, kenang si sulung, selalu mengupayakan ziarah ke pusara istrinya tiap pekan.

"Kalau berkunjung ke kuburan saya kira itu juga sebisanya setiap minggu. Hari Jumat misalnya. Tapi kadang kalau Bapak lagi di Jerman susah," kata Ilham, Kamis.

Menurut Irwansyah, BJ Habibie selalu melempar senyum saat ia dan rombongan datang berziarah.

"Bapak kan baik, ramah senyumnya, murah senyum. Sekilas saja kita lihat Bapak tuh begitu," kata dia.

Selain itu, BJ Habibie sesekali meladeni warga yang ingin berfoto dengannya.

Irwansyah juga mengingat, adanya bunga sedap malam yang selalu ia antarkan ke pusara sang istri.

Sehingga, saat berjaga di TMP Kalibata, Irwansyah sering mencium aroma bunga sedap malam usai BJ Habibie berziarah.

"Saya sih memang lihat begitu, di makam (Ainun) selalu ada sedap malam dan melati. Artinya apa, ya kita enggak tahu," kenang Irwansyah.

"Sedap malam kan wangi, kalau malam kan enak tuh harum banget. Saya termasuk yang nikmatin juga," kata dia.

Presiden ketiga BJ Habibie mengunjungi makam Ainun Habibie di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Senin (28/7/2014). Pada hari raya Idul Fitri 1435 H, Habibie memanjatkan doa untuk Almarhumah istrinya. (Tribunnews.com/Deodatus Pradipto)

3. Menuliskan puisi

Mendiang BJ Habibie rupanya bukan hanya sosok yang cerdas, tetapi juga romantis.

Salah satu sisi romantis BJ Habibie terlihat ketika ia membuatkan puisi kepada Ainun.

Puisi berjudul Seribu ditulis pada peringatan 1.000 hari kepergian Ainun.

Seribu

Sudah Seribu hari Ainun pindah ke dimensi dan keadaan berbeda. Lingkunganmu, kemampuanmu, dan kebutuhanmu pula berbeda.

Karena cinta murni, suci, sejati, sempurna dan abadi tak berbeda. Kita tetap manunggal, menyatu dan tak berbeda sepanjang masa.

Ragamu di Taman Pahlawan bersama Pahlawan bangsa lainnya. Jiwa, roh, bathin dan nuranimu menyatu denganku.

Di mana ada Ainun ada Habibie, di mana ada Habibie ada Ainun. Tetap manunggal dan menyatu tak terpisahkan lagi sepanjang masa.

"Titipan Allah bibit cinta Ilahi pada tiap insan kehidupan di mana pun. Sesuai keinginan, kemampuan, kekuatan dan kehendak-Mu Allah.

Kami siram dengan kasih sayang, cinta, iman, taqwa dan budaya Kami, Yang murni, suci, sejati, sempurna dan abadi sepanjang masa.

Allah, lindungi kami dari godaan, gangguan mencemari cinta kami. Perekat kami menyatu, manunggal jiwa, roh, bathin dan nurani kami. Di mana pun, dalam keadaan apa pun kami tetap tak terpisahkan lagi.

Seribu hari, seribu tahun, seribu juta tahun ........... sampai akhirat !

Bacharuddin Jusuf Habibie
Jakarta, 15 Februari 2013

Repro foto BJ Habibie dan Hasri Ainun Besari yang dipamerkan di acara Habibie Festival di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (11/8/2016). (Kompas/Wisnu Nugroho)

Kalimat puitis nan romantis karya BJ Habibie juga dicantumkan dalam buku Surat Yasin peringatan 1.000 hari meninggalnya Ainun.

Diwartakan oleh Tribunnews.com, rangkaian kalimat puitis tersebut berbunyi:

Titipan Allah bibit cinta Ilahi pada tiap insan kehidupan di mana pun.

Sesuai keinginan, kemampuan, kekuatan dan kehendak-Mu Allah.

Kami siram dengan kasih sayang, cinta, iman, taqwa dan budaya Kami,

Yang murni, suci, sejati, sempurna dan sbadi sepanjang masa.

Allah, lindungi kami dari godaan, gangguan mencemari cinta kami.

Perekat kami menyatu, manunggal jiwa, roh, bathin dan nurani kami.

Di mana pun, dalam keadaan apa pun kami tetap tak terpisahkan lagi.

Seribu hari, seribu tahun, seribu juta tahun ........... sampai akhirat !

Bacharuddin Jusuf Habibie

Jakarta, 15 Februari 2013.

Foto BJ Habibie dan Ainun ketika masih kecil. (TribunJambi/IST/Habibie Ainun 3)

4. Bersikeras untuk dimakamkan di samping Ainun.

Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie merasakan patah hati yang begitu mendalam ketika Hasri Ainun Besari meninggal dunia sembilan tahun yang lalu.

Bagi Habibie, meski raga tak lagi bersama, jiwa Ainun tetap berada dalam hatinya.

BJ Habibie pun tak ingin jauh-jauh dari Ainun ketika meninggal dunia.

BJ Habibie pernah mengungkapkan syarat mutlak ketika Ainun meninggal dunia.

Sang Bapak Teknologi bersedia Ainun dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, asalkan tempat di sebelahnya nanti kelak menjadi makamnya.

Presiden ke-3 RI BJ Habibie akan dikebumikan tepat di samping kiri pusara istrinya, Hasri Ainun Habibie. (KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN)

"Saya tahu dia (Ainun) di kavling 121 di TMP Kalibata. Di Kavling 120 kosong, (itu) tempat saya nanti," kata Habibie.

"Pak Habibie sudah siapkan kavling di sampingnya?" sahut Najwa.

"Iya. Saya buat persyaratan, tidak mau istri saya dimakamkan di TMP Kalibata kalau saya tidak di sebelahnya. Kalau tidak, tidak usah," kata Habibie lagi.

Makam BJ Habibie yang bersebelahan dengan makam sang istri, Hasri Ainun. ((KOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM))

Ketika BJ Habibie tutup usia pada Rabu (11/9/2019) petang, dirinya kembali disandingkan dengan Ainun di TMP Kalibata.

Sesuai permintaan Habibie, kavling 121 untuk Ainun dan kavling 120 untuknya.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/TRIBUNPALU.COM/ Abdurrahman Al Farid/ Rizkianingtyas)



Penulis: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer