Riau Kabut Asap, Pemerintah Buat 4 Acuan untuk Atasi Dampak Buruk dari Kebakaran Tersebut

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabut asap karhutla sangat pekat di jalan lintas Riau-Sumatera Barat di perbatasan Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar, Riau, Kamis (12/9/2019).

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Kabut asap tebal masih menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau hingga hari ini, Jumat (13/9/2019).

Kabut asap tebal tersebut merupakan dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Karena kondisi tersebut, masyarakat diimbau untuk waspada terhadap dampak yang ditimbulkan.

Dikutip dari Kompas.com, Pemerintah Provinsi Riau bersama jajaran lintas sektoral telah membuat kesepakatan mengenai acuan sebagai pedoman bersama.

Baca: Irjen Firli Terpilih Jadi Ketua KPK, Anggota Komisi III DPR Minta Berantas Korupsi di Sektor Migas

Baca: Enam Tahun Koma, Michael Schumacher Kini Dikabarkan Sudah Sadarkan Diri

Kabut asap karhutla sangat pekat di jalan lintas Riau-Sumatera Barat di perbatasan Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar, Riau, Kamis (12/9/2019).

Langkah tersebut guna mengatasi dampak dari kabut asap tersebut.

Hal ini dikatakan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Riau dr Yohanes seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat (13/9/2019).

"Kita sudah membuat kesepakatan bersama tentang acuan penanganan dampak perubahan kualitas udara akibat kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau," kata Yohanes.

Ia menyebutkan ada empat acuan pedoman yang disepakati untuk mengatasi dampak dari kabut asap.

Baca: Desainer Indonesia Bawa Kaus Berlogo Segitiga Biru di Atas Panggung New York Fashion Week 2019

Baca: Adik Boy William Meninggal Akibat Kecelakaan Tunggal, Begini Kronologinya

Kabut asap semakin pekat di Pekanbaru, Riau, Kamis (12/9/2019). (Kompas.com/IDON)


1. ISPU 101-199

Apabila Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) dengan nilai 101-199 atau tidak sehat untuk beberapa kelompok rentan.

Kelompok rentan yang dimaksud adalah ibu hamil, bayi, balita, anak usia sekolah, serta lansia.

Mereka tidak dianjurkan untuk melaksanakan kegiatan di luar rumah atau gedung.

Kegiatan tersebut meliputi olahraga, gerak jalan santai, upacara, dan kegiatan sejenis.

Jikalau terpaksa harus keluar rumah, maka harus mengenakan masker dan peralatan pelindung sejenis.

Baca: Kabut Asap di Pekanbaru Makin Pekat, Warga Keluhkan Dampaknya, Sesak Napas hingga Demam

Baca: Irjen Firli Ketua KPK 2019-2023 : Kontroversi Pelanggaran Etik, Ditunjuk di Tengah Hujan Kritik


2. ISPU 200-299

Apabila ISPU dengan nilai 200-299 atau Sangat Tidak Sehat, maka masyarakat tidak dianjurkan untuk beraktivitas diluar rumah atau gedung.

3. ISPU di atas 300

Ketiga, apabila ISPU dengan nilai diatas 300 (berbahaya) maka masyarakat dianjurkan secara total tidak beraktifitas di luar rumah atau gedung.

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini Jumat 13 September 2019: Leo Waktu adalah Uang, Gemini Bersyukurlah

Baca: Begini Tanggapan Menteri Lingkungan Malaysia Terkait Klaim Menteri Siti Nurbaya Soal Kabut Asap


4. ISPU bersifat lokal

Keempat, penetapan nilai angka ISPU tersebut bersifat lokal sesuai dengan kondisi daerahnya (kabupaten dan kota).

Hingga Kamis (12/9/2019) jarank pandang di Pekanbaru hanya sekitar 800 meter.

Papan ISPU di depan kantor Wali Kota Pekan baru berada pada level yang tidak sehat.

Hampir setia warga yang beraktivitas di luar rumah mengenakan masker.

Baca: Bantah Indonesia Penyebab Kabut Asap Malaysia, Menteri Siti Nurbaya: Sumber Bukti Data Harus Jelas

Baca: Singapura Keluhkan Kualitas Udara Terancam Akibat Kabut Asap Kebakaran Hutan di Indonesia

Bahkan sejumlah warga mengeluhkan kabut asap yang semakin pekat.

Kabut asap sudah berdampak pada kesehatan warga.

Rata-rata warga di Pekanbaru, Riau mengeluhkan sesak napas.

"Asap ini menyesakkan. Kalau dihirup dada terasa sakit," akui Wati (46), salah seorang warga Jalan Kereta Api, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, Riau pada Kamis (12/9/2019).

Wati yang saat itu sedang melintas di jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jalan Jenderal Sudirman ini, mengaku, sudah tiga hari kabut asap sangat pekat di Pekanbaru.

Baca: Pos Penjagaan Satpol PP di Pekanbaru Dibom Molotov, Ini Kata Kepala Satpol PP

Baca: Polda Riau Tetapkan Satu Perusahaan Sebagai Tersangka Kebakaran Hutan

Ia pun setiap keluar rumah menggunakan masker.

"Tiga hari ini parah sekali asapnya. Saya kalau keluar pakai masker. Kalau tidak makin parah sesak napasnya," katanya.

Dia berharap kepada pemerintah agar secepatnya mengatasi kabut asap ini.

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gafur mengatakan, luas hutan dan lahan yang terbakar si Riau sejak 1 Januari hingga 9 September 2019 sebanyak 6.464 herktare.

Meski demikian, kata Jim, upaya pemadaman masih terus dilakukan tim Satgas Karhutla Riau.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Saradita Oktaviani)



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer