Peringatan Hari Radio Nasional bertepatan dengan didirikannya stasiun radio pertama di Indonesia, Radio Republik Indonesia (RRI).
RRI merupakan lembaga radio tertua yang masih bertahan di Indonesi ahingga saat ini.
Radio Republik Indonesia pertama kali mengudara pada 11 September 1945 atau 24 hari setelah kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perjalanan RRI hingga saat tini tidaklah mulus, perjalanan panjang menghantarkan RRI menjadi radio bersejarah bagi bangsa Indonesia.
Baca: 14 Program TV dan Radio yang Kena Teguran KPI, dari Animasi hingga Talkshow
Baca: Lagu I Love You 3000 milik Stephanie Poetri Berkumandang di Radio Amerika, Ini Liriknya
Dikutip dari Kompas.com, RRI pertama kali dikenal sebagai Batavia Radio Vereniging atau BRV.
BRV berdiri pada 16 Juni 1935 di Batavia yang saat ini dikenal sebagai Jakarta.
Kemudian, muncul Nederlandsch Indische Radio Omroep Masstchapyj (NIROM) di Jakarta, Bandung, dan Medan.
Operasional NIROM mendapatkan suntikan dana dari Pemerintah Hindia Belanda. Saat itu, masyarakat yang memiliki pesawat radio, harus membayar "pajak radio" kepada NIROM.
Kemudian di Master Control Room Radio Republik Indonesia, Jakarta yang menjadi salah satu sarana vital bagi kegiatan penyiaran radio tersebut.
Baca: Mantap Berhijab, Elly Sugigi Sempat Khawatir Tak Bisa Dapatkan Job Lagi
Baca: Olahan Ayam Dapat Tingkatkan Risiko Kanker, Begini Cara Sehat Mengolahnya
Kini RRI semakin berkembang dengan siaran yang lebih dinamis dan mengusung “Suara Identitas Keindonesiaan”.
Saat ini RRI memiliki 97 stasiun radio serta Programa 3 memiliki 222 jaringan.
RRI juga melebarkan jangkauan dengan tidak hanya siaran radio, tetapi juga portal rri.co.id, RRI 30 Detik (RRI30'), Be Young, aplikasi resmi RRI Play, dan RRI NET.
Dikutip dari rri.co.id, dalam rangka memperingati Hari Radio Nasional Ke-74 Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) mengambil tema “Untuk Indonesia Lebih Bertoleransi” dengan tujuan agar masyarakat Indonesia tetap bersatu dan tidak terpecah belah.
Direktur Utama LPP RRI M Rohanudin menyampaikan, tema tersebut sebagai upaya agar bangsa Indonesi atetap utuh.
Baca: Prihatin Hoaks BJ Habibie Meninggal Dunia, Adi Nugroho Kirim Doa, Kenang Kebaikan yang Buatnya Haru
Baca: Terungkap Detail Transkrip Rekaman Mengerikan Pembunuhan Jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi
"Tema tahun ini adalah untuk Indonesia Bertoleransi. Ini adalah sebuah upaya agar masyarakat Indonesia itu tidak boleh berbelah, karena Indonesia tidak punya pengalaman berbelah. Indonesia dengan Bhineka Tunggal Ika itu adalah sejarah yang bagus," jelas Direktur Utama LPP RRI M Rohanudin seusai kegiatan berziarah di TMP Kalibata, Jakarta, Senin (9/9/2019).
Ia berharap Indonesia jangan sampai seperti Negara Uni Soviet yang sudah terpecah belah.
Untuk itu, ia mengimbau agar angkasawan-angkasawati RRI dapat terus mendedikasikan dirinya kepada bangsa dan negara.
Baca: Dijadwalkan Rilis Tahun 2021, Kostum Si Buta dari Gua Hantu Bakal Didesain di Luar Negeri
Baca: 5 Manfaat Air Kelapa untuk Penderita Diabetes, Tingkatkan Sirkulasi Darah hingga Jaga Berat Badan
"Kita ingin Indonesia ini tetap satu, tetap merah putih siapapun mereka, yang berkulit hitam, yang berkulit putih, sawo matang, dan sebagainya, satu kesatuan Indonesia."
“Itu sebenarnya cara-cara yang dilakukan Radio Republik Indonesia, sejak RRI lahir sampai 74 tahun sama usianya dengan Indonesia merdeka ini."
“Maka itu, saya serukan kepada seluruh karyawan Radio Republik Indonesia untuk tetap mendedikasikan dirinyauntuk kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tutupnya.