Orang tua dari anak sepermainan Fatir Ahmad tidak terima anaknya dianggap ikut membully Fatir.
Bahkan anaknya itu dituding melakukan kekerasan fisik terhadap Fatir Ahmad.
Suparno, orang tua anak berinisal I mengaku tertekan atas tuduhan yang diarahkan kepada anaknya itu.
Anaknya dituding membully Fatir Ahmad dengan cara menendang dan memukul.
Baca: PENUTURAN Langsung Ibu Fatir Ahmad, Bocah yang Meninggal karena Bully: Rahang Bengkak karena Dipukul
Baca: Bocah di Bekasi Tewas usai Di-bully, Sempat Muntah hingga Kejang, Sang Ibu: Kebenaran akan Terungkap
Lebih-lebih, peristiwa perundungan Fatir Ahmad sangat ramai di sosial media, bahkan menjadi viral.
Dikutip dari Tribunnews.com, Suparno mengaku kaget atas tuduhan yang diunggah di media sosial oleh Sri Ani Lestari, ibunda Fatir Ahmad.
Suparno yang bekerja sebagai kuli bangunan tersebut tidak memiliki smartphone.
Sang istri juga tak mengerti menggunakan media sosial.
“Saya kaget, saya juga dikasih tahu tetangga sini saja kalau itu viral, saya soalnya enggak main medsos, orang hp saya cuma hp begini, sama istri juga enggak ngerti main itu," kata Suparno ketika ditemui di kediamannya, di Jalan Hankam RT 4/RW5, Keluarahan Jatimelati, Kecamatan Pondokmelati, Kota Bekasi.
Baca: Ini Permintaan Terakhir Bocah Fathir Ahmad yang Meninggal Setelah Di-Bully: Tangkap Iqbal Mamah!
Baca: Setelah Pamitan dari Youtube, Ria Ricis Akui Depresi karna Dibully
Tuduhan yang dilontarkan Sri Ani Lestari membuat orangtua I tersiksa.
Terlebih, I tidak tahu sama sekali dengan kejadian ini.
"Anak saya enggak tahu sama sekali, namanya anak-anak, kasian dia enggak tahu apa-apa tapi di luar sana lagi ramai dituduh, enggak tega saya melihatnya," ucapnya.
Suparno mengaku pasrah jika akhirnya nanti masalah ini akan maju ke meja hijau.
Ia akan menerima segala konsekuensi atas kasus tersebut.
Baca: Ketahui Fase-Fase HIV Yang Diidap Salah Satu Pemeran Vina Garut Hingga Meninggal
Baca: Ternyata Biji Buah Sirsak Punya Beragam Manfaat, Penolak Serangga hingga Basmi Kutu Kepala
"Pasrah aja serahin sama Allah, kita cuma orang kecil enggak tahu apa-apa, Allah maha tahu mana yang benar mana yang salah," jelas dia.
Suparno tidak mengetahui alasan mengapa Sri Ani Lestari mengunggah kejadian yang menimpa anaknya di media sosial.
Terlebih, Suparno tidak mengetahui perkelahian yang terjadi dan menyeret nama putranya dan Fatir Ahmad tersebut.
"Saya enggak tahu, yang tahu orangtuanya (korban), saya enggak pernah lihat sendiri," katanya.
Orang tua I, anak yang dituduh membully Fatir Ahmad tidak terima ketika dimintai pertanggungjawaban oleh Sri Ani Lestari (38).
Sri Ani Lestari langsung menelpon orang tua I ketika anaknya mengaku dipukul di rahang oleh temannya itu.
Fatir Ahmad mengaku dipukul oleh I ketika dirinya dirawat di rumah sakit.
"Ketika anak saya menceritakan di rumah sakit bahwa telah dipukul rahangnya oleh inisial I itu, saya langsung telepon orangtua I itu," ujar Sri Ani Lestari ketika di kediamannya, di Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Senin (9/9/2019).
Tetapi ketika dihubungi melalui telepon, orang tua I mengelak anaknya yang telah menyebabkan Fatir Ahmad sakit.
Baca: 6 Fakta Warga Lombok Timur Tewas usai Berkelahi dengan Anggota Satlantas Karena Tak Terima Ditilang
Baca: Deretan Fakta Bocah 2 Tahun Tewas Disiksa Ayah Tirinya, Dipukul hingga Disulut Rokok
Mendengar hal tersebut Sri Ani Lestari bereaksi.
Menurutnya, bila melihat Fatir Ahmad dipukuli oleh anak-anak lainnya seharusnya orangtua I bertindak untuk memisahkan.
"Ngelaknya ya gitu, merasa bahwa bukan cuma anaknya yang mukuli anak saya, harusnya kalau sudah sering melihat anak-anak berantem, ya, dipisahkan, jangan diam saja," katanya.
Ani menambahkan, saat kejadian itu, ibu dari I sudah tahu bahwa anaknya telah memukul korban.
Namun menurutnya, tidak ada niatan apapun dari orang tua I untuk bertanya atau menghampiri korban setelah dipukuli.
Baca: Deretan Fakta Mahasiswa S2 ITB Tewas Gantung Diri, Sosok Berprestasi hingga Pesan Terakhir di Laptop
Baca: Benarkah Anjing yang Serang ART hingga Tewas Milik Bima Ario Rabies?
"Waktu sore itu pas kejadian, temannya kan ngomong ke ibunya (Ibu I) bahwa anaknya sudah memukul Fatir, tapi dia (ibunya) sama sekali tidak menghampiri untuk sekadar menanyakan kondisi, sama sekali tidak," kata Ani.
"Setelah orangtuanya ngelak terus, saya coba mengibaratkan kalau dibalik kayak gitu, anaknya yang jadi korban, dan anak saya jadi pelaku. Setelah itu mereka diam," ujarnya.
Sri Ani Lestari dan suaminya baru tinggal selama dua bulan di Bekasi, di Kecamatan Pondok Melati.
“Ya baru sekitar dua bulan lah saya ikut suami di sana bersama Fatir karena suami punya usaha di sana,” terang Ani.
Kontrakan yang ditinggalinya itu bersebelahan dengan rumah orang tua I tersebut.