Saddiq yang saat pertandingan itu hadir juga di GBK menyampaikan kritikan tersebut melalui akun media sosial Twitternya.
Dia mengomentasi sebuah unggahan dari portal berita tanah air yang menulis bahwa polisi membantah ada kerusuhan di GBK dan mengatakan keributan itu hanya aksi lempar-lempar air saja.
Membaca berita itu, Saddiq kemudian mempertanyakan kenapa pertandingan harus diberhentikan, ada tembakan gas air mata, tertahan di stadion hingga dua jam.
Saddiq bahkan melihat besi melayang jika kericuhan tersebut hanya lempar-lempar air saja.
“Kalau hanya 'lempar-lempar air', kenapa terpaksa berhentikan perlawanan sampai situasi kembali tenang? Kenapa sampai perlu tembak 'tear gas'? Kenapa kami kena quarantine lebih 2jam. Kenapa ada penyokong DEPAN MATA SAYA KENA BALING OBJEK BESI!?! Saya menuntut keadilan,” tulis Syed Saddiq mengomentari ucapan polisi.
Baca: Asosiasi Sepakbola Malaysia FAM Kumpulkan Bukti dan Laporkan Insiden Pertandingan ke FIFA dan AFC
Baca: Syed Saddiq, Menpora Malaysia Korban Ricuh GBK, Tolak Beasiswa Oxford, Pernah Ngevlog Bareng Jokowi
Kritikan Syed Saddiq itu pun langsung mengundang beragam komentar dari warganet, tidak terkecuali warganet asal Indonesia yang juga mendukung langkah Menpora Malaysia itu untuk melanjutkan kasus tersebut ke FIFA.
Salah satu dukungan disampaikan oleh warganet pengguna akun Twitter @deRaehan.
"Teruskan laporan ini ke FIFA agar negara Saya bisa belajar untuk sportifitas... Kena skorsing pun tak apa agar warga Indonesia bisa berbenah dan intropeksi diri...," tulis @deRaehan.
Selain itu, ada juga akun @jalilkhairul yang meminta maaf atas tindakan anarkis oknum suporter Merah Putih, dan seperti @deRaehan, dia mendukung langkah Syed Saddiq untuk melaporkan kasus kericuhan ini ke FIFA.
"Mohon maaf lahir bathin pak menteri ikut sedih. Laporan aja dah ke FIFA. Oknum seperti mereka yang merusak hubungan," tulis @jalilkhairul.
Di sisi lain, ada juga warganet yang kontra dengan pernyataan Syed Saddiq.
Salah satunya adalah warganet dengan akun @tondimuh9 yang menuliskan bahwa seharusnya Saddiq tidak berlebihan dalam menyikapi kasus tersebut.
“Waduh pak, santai bae (santai saja).... menteri kan? Ini game, ada lah supporter2 yg kadang2 out of control. Gak perlu reaksi berlebihan kali.... kayak bangsa bar bar aja kami dianggap, segitunya,” tulis @tondimuh9.
Baca: Indonesia vs Malaysia Ricuh, PSSI Pasrah Sanksi, Berimbas Pencalonan Tuan Rumah Piala Dunia U-20?
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono sempat membantah adanya aksi kerusuhan suporter Indonesia di GBK pasca laga antara timnas Indonesia vs Malaysia pada ajang kualifikasi piala dunia, Kamis malam.
Laga tersebut berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan Malaysia.
“Enggak ada (kerusuhan suporter bola di GBK), hanya lempar-lempar air saja,” kata Argo di Polda Metro Jaya, seperti dilansir Kompas.com, Jumat (6/9/2019).
Argo juga membantah adanya suporter Indonesia yang diamankan atau polisi yang terluka karena tak ada aksi kericuhan suporter itu.
“Enggak ada (suporter yang diamankan atau polisi yang terluka),” ujar Argo.