Profil
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Banten adalah provinsi yang terletak di wilayah paling barat di Pulau Jawa, Indonesia.
Provinsi Banten memiliki luas sebesar 9.160,70 km persegi dengan populasi sebanyak 12.548.986 Jiwa.
Letak geografis Provinsi Banten pada batas Astronomi 105º1'11² - 106º7'12² BT dan 5º7'50² - 7º1'1² LS.
Letak Provinsi Banten yang berada di ujung Barat Pulau Jawa memposisikan Banten sebagai pintu gerbang Pulau Jawa dan Sumatera dan berbatasan langsung dengan wilayah DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara.
Posisi geostrategis ini tentunya menyebabkan Banten sebagai penghubung utama jalur perdagangan Sumatera-Jawa bahkan sebagai bagian dari sirkulasi perdagangan Asia dan Internasional serta sebagai lokasi aglomerasi perekonomian dan permukiman yang potensial.
Batas wilayah sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah Barat dengan Selat Sunda, serta di bagian Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, sehingga wilayah ini mempunyai sumber daya laut yang potensial.
Banten merupakan provinsi yang berdiri berdasarkan Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2000 secara administratif, terbagi atas 4 Kabupaten dan 4 Kota yaitu : Kabupaten Serang,
- Kabupaten Pandeglang,
- Kabupaten Lebak,
- Kabupaten Tangerang,
- Kota Serang,
- Kota Tangerang Selatan,
- Kota Tangerang dan
- Kota Cilegon
Morfologi wilayah Banten secara umum terbagi menjadi tiga kelompok yaitu morfologi dataran, perbukitan landai-sedang (bergelombang rendah-sedang) dan perbukitan terjal.
Morfologi Dataran Rendah umumnya terdapat di daerah bagian utara dan sebagian selatan.
Morfologi Perbukitan Bergelombang Rendah - Sedang sebagian besar menempati daerah bagian tengah wilayah studi.
Di bagian utara Kota Cilegon terdapat wilayah puncak Gunung Gede yang memiliki ketingian maksimum 553 m dpl, sedangkan perbukitan di Kabupaten Serang terdapat wilayah selatan Kecamatan Mancak dan Waringin Kurung dan di Kabupaten Pandeglang wilayah perbukitan berada di selatan. (1)
Sejarah
Di daerah Banten, pada era pra sejarah belum pernah ditemukan fosil manusia purba.
Akan tetapi informasi tentang keberadaan awal manusia dapat dipastikan telah ada pada paska Pleistosen atau permulaan Holosen.
Ini dibuktikan dengan adanya alat paleolitik dari bahan batu gamping kersikan (silicified limestone) di Cigeulis pada tahun 1978 berupa kampak perimbas dan serpih batu.
Alat tersebut lazim ditunjukkan oleh para pakar sebagai peninggalan dari masa sekira 10.000 tahun sebelum Masehi.
Lambang
Semboyan "IMAN TAQWA" sebagai landasan pembangunan menuju Banten Mandiri, Maju dan Sejahtera.
Arti warna yang digunakan dalam simbol daerah:
- Coklat : melambangkan kemakmuranHijau : melambangkan kesuburan
- Biru : melambangkan kejernihan, kedamaian dan ketenangan
- Abu-abu : melambangkan ketabahan
- Hitam : melambangkan keteguhan, kekuatan dan ketabahan hati
- Kuning : melambangkan kemuliaan, lambang kejayaan dan keluhuran
- Putih : melambangkan suci, arif dan bijaksana
- Merah : melambangkan keberanian (3)
Kebudayaan
- Budaya dan Nilai
Potensi dan kekhasan budaya masyarakat Banten, antara lain Seni Bela Diri Pencak Silat, Debus, Rudad, Umbruk, Tari Saman, Tari Topeng, Tari Cokek, Dog-dog, Palingtung, dan Lojor.
Di samping itu juga terdapat peninggalan warisan leluhur antara lain Masjid Agung Banten Lama, Makam Keramat Panjang, dan masih banyak peninggalan lainnya.
Di Provinsi Banten terdapat Suku Baduy.
Suku Baduy Dalam merupakan suku asli Sunda Banten yang masih menjaga tradisi anti modernisasi, baik cara berpakaian maupun pola hidup lainnya.
Suku Baduy-Rawayan tinggal di kawasan Cagar Budaya Pegunungan Kendeng seluas 5.101,85 hektare di daerah Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.
Perkampungan masyarakat Baduy umumnya terletak di daerah aliran Sungai Ciujung di Pegunungan Kendeng.
Daerah ini dikenal sebagai wilayah tanah titipan dari nenek moyang, yang harus dipelihara dan dijaga baik-baik, tidak boleh dirusak.
- Bahasa
Penduduk Asli yang hidup di Provinsi Banten berbicara menggunakan dialek yang merupakan turunan dari bahasa Sunda Kuno.
Dialek tersebut dikelompokkan sebagai bahasa kasar dalam bahasa Sunda modern, yang memiliki beberapa tingkatan dari tingkat halus sampai tingkat kasar (informal), yang pertama tercipta pada masa Kesultanan Mataram menguasai Priangan (bagian tenggara Provinsi Jawa Barat).
Namun demikian, di Wilayah Banten Selatan Seperti Lebak dan Pandeglang menggunakan Bahasa Sunda Campuran, Sunda Kuno, Sunda Modern dan Bahasa Indonesia, di Serang dan Cilegon, bahasa Jawa Banten digunakan oleh etnik Jawa.
Dan, di bagian utara Kota Tangerang, bahasa Indonesia dengan dialek Betawi juga digunakan oleh pendatang beretnis Betawi.
- Senjata tradisional
Golok adalah pisau besar dan berat yang digunakan sebagai alat berkebun sekaligus senjata yang jamak ditemui di Asia Tenggara.
Hingga saat ini kita juga bisa melihat golok digunakan sebagai senjata dalam silat.
Ukuran, berat, dan bentuknya bervariasi tergantung dari pandai besi yang membuatnya.
Golok memiliki bentuk yang hampir serupa dengan machete tetapi golok cenderung lebih pendek dan lebih berat, dan sering digunakan untuk memotong semak dan dahan pohon.
Golok biasanya dibuat dari besi baja karbon yang lebih lunak daripada pisau besar lainnya di dunia.
- Pakaian Adat
Pakaian adat Banten pada Pria mengenakan pakaian model baju koko dengan lehernya yang tertutup.
Serta pakaian bawahnya dilengkapi celana panjang serta diikatkan dengan kain batiknya.
Pada bajunya dikenakan ikat pinggang dan diselipkan sebilah parang di bagian depan.
Serta di bahu diselempengkan sehelai kain.
Sedangkan pakaian adat Banten pada wanitanya, memakai baju adat kebaya serta kain batin sebagai bawahannya.
Pakaian ini juga diselempangkan sehelai kain di bahu dan dihiasi dengan bros kerajinan tangan pada bagian depan kancing kebayanya.
- Tarian Daerah: Tari Topeng
Tarian ini dilakukan oleh satu orang pria atau lebih sesuai dengan kebutuhan.
Gerakan tari ini tempak gemulai.
Tarian topeng mengisahkan tentang seorang rasa yang balas dendam karena cintanya yang ditolak.
- Alat Musik
Angklung Buhun, Pantung Bambu, Rampak Beduk merupakan alat musik tradisional Banten.
Kesenian adalah keahlian dan keterampilan manusia untuk menciptakan dan melahirkan hal-hal yang bernilai indah.
Ukuran keindahannya tergantung pada kebudayaan setempat, karena kesenian sebagai salah satu unsur kebudayaan.
Dari segi macam-macamnya, kesenian itu terdapat banyak macamnya, dari yang bersumber pada keindahan suara dan pandangan sampai pada perasaan, bahkan mungkin menyentuh spiritual.
Ada tanda-tanda kesenian Banten itu merupakan kesenian peninggalan sebelum Islam dan dipadu atau diwarnai dengan agama Islam.
Misalnya arsitektur mesjid dengan tiga tingkat sebagai simbolisasi Iman, Islam, Ihsan, atau Syari’at, tharekat, hakekat.
Arsitektur seperti ini berlaku di seluruh masjid di Banten.
Kemudian ada kecenderungan berubah menjadi bentuk kubah, dan mungkin pada bentuk apa lagi, tapi yang nampak ada kecenderungan lepas dari simbolisasi agama melainkan pada seni itu sendiri. (4)