Indonesia vs Malaysia Ricuh, PSSI Pasrah Sanksi, Berimbas Pencalonan Tuan Rumah Piala Dunia U-20?

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ricuh laga Indonesia vs Malaysia, PSSI pasrah terima sanksi, bakal pengaruhi pencalonan tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.

Laga Tim Nasional Indonesia vs Malaysia dalam laga perdana Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUBGK), Kamis (5/9/2019) malam WIB, ricuh.

Laga tersebut ternoda akibat ulah oknum suporter.

Kerusuhan terjadi di tengah laga berlangsung.

Sejumlah oknum suporter Indonesia mencoba menyerang pendukung Malaysia.

Beberapa oknum suporter Garuda bahkan sampai turun ke lintasan lari.

Mereka mencoba memprovokasi Ultras Malaya, sebutan pendukung Malaysia.

Pertandingan pun sempat terhenti beberapa menit karena kejadian tersebut.

Pasca-pertandingan yang akhirnya dimenangi Malaysia dengan skor 3-2 itu, kerusuhan kembali memananas di luar SUGBK.

Suporter Malaysia diamankan oleh pihak kepolisian dan baru kembali ke hotel beberapa jam seusai pertandingan.

Dilaporkan, ada dua pendukung Malaysia yang menjadi korban luka-luka.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha, menyayangkan adanya insiden tersebut.

Menurut dia, saat ini Indonesia sedang memantaskan diri sebagai calon tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.

"Kami sangat menyayangkan yang terjadi ini, terutama di Kualifikasi Piala Dunia ini karena baru pertama kali ikut semenjak lepas dari sanksi FIFA, dan mempertimbangkan bidding Piala Dunia U-20 untuk tahun 2021," kata Ratu Tisha, dikutip Tribunnewswiki.com, dari Kompas.com.

"Kejadian ini untuk kita sama-sama merefleksikan diri, baik PSSI sendiri, suporter, maupun semua pihak yang ada, tidak ada yang perlu disalahkan," ujarnya.

"Kita sudah tahu mana perbuatan yang baik dan buruk dan saya rasa memang kekecewaan, kesedihan, ini memang tak bisa terbendung," ucapnya.

"Namun, ini satu hal yang pasti, jangan pernah menggunakan alasan football passion untuk melakukan suatu tindakan yang melanggar aturan, apalagi sampai berbau anarkistis.

Kalau kita passion dengan sepak bola, mari kita jaga bersama-sama," kata Ratu Tisha menambahkan.

Untuk itu, Ratu Tisha pasrah bila PSSI mendapatkan sanksi dari FIFA.

Ia pun tidak bisa menduga-duga hukuman seperti apa yang akan diterimanya.

"Ya kami harus terima.

Kalau salah, ya kami terima saja.

Fair play saja," tuturnya

Pesan Beto Goncalves

Bomber tim nasional Indonesia, Alberto 'Beto' Goncalves, mengakui mental tim jatuh lantaran sikap suporter Indonesia yang membuat kericuhan saat laga kontra Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5/9/2019) malam.

Dirinya menyebut tim tengah fokus untuk memenangkan laga.

Namun, semua berantakan lantaran kericuhan pecah di tengah pertandingan.

"Kami sudah fokus ke pertandingan, tahu-tahu ada masalah begitu.

Kami juga harus ikut menenangkan suporter dan akhirnya fokus ke laga hilang," ujar Beto ketika ditemui usai pertandingan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia itu, dikutip dari Kompas.com.

Pesepak bola timnas Indonesia, Alberto Goncalves melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang timnas Malaysia saat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G Zona Asia di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2019). Tim nasional Indonesia menelan kekalahan dari Malaysia dengan skor 2-3.

Beto menyatakan sikap tidak terpuji dari para pendukung Indonesia tersebut sangat merugikan tim nasional yang tengah berupaya memenangkan laga.

Tindakan itu juga dinilainya tidak pantas dilakukan.

Hal itu bukan cuma tentang hubungan antarsuporter tetapi juga sebagai sesama manusia.

"Kita sama-sama manusia hanya beda negara.

Itu tidak boleh terjadi.

Kita harus menghormati semua orang.

Mudah-mudahan suporter bisa mengubah mentalitasnya," kata Beto.

Seharusnya, lanjut pemain naturalisasi itu, kehadiran suporter hanya fokus memberikan dukungan kepada tim kesayangannya ketika berada di stadion.

Tidak perlu menjelek-jelekkan atau memprovokasi suporter lain yang ada di lokasi.

Oknum suporter Indonesia melakukan serangan verbal dan fisik kepada para pendukung Malaysia di SUGBK.

Pertandingan bahkan dihentikan selama kurang lebih 10 menit di babak kedua karena hal itu.

Suporter Indonesia juga masuk hingga lintasan lari di tepi lapangan.

Ketika laga usai, suporter Indonesia kembali menyerang pendukung Malaysia yang membuat warga Negeri Jiran berlarian untuk menyelamatkan diri.

Diketahui ada beberapa korban luka dari pihak Malaysia akibat kejadian tersebut.

Bukan cuma itu, suporter Indonesia juga terlibat bentrok dengan petugas kepolisian di sekitar stadion yang membuat petugas keamanan melakukan tindakan tegas untuk mengurai massa.

Indonesia kalah dengan skor 2-3 dari Malaysia pada laga perdananya di Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia di SUGBK, Jakarta, Kamis (5/9) malam.

Dua gol Indonesia dicetak oleh Alberto Goncalves (12', 39'), sementara gol Malaysia dilesakkan oleh Mohamadou Sumareh (37', 90+6') dan Muhammad Syafiq Ahmad (66').

Hasil itu membuat Indonesia untuk sementara berada di peringkat terbawah atau kelima klasemen sementara Grup G, sementara Malaysia bertengger di puncak.

Di laga lain grup ini, juga pada Kamis (5/9), Thailand dan Vietnam bermain imbang 0-0.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS/KOMPAS.COM/FERRIL DENNYS/NIRMALA MAULANA)



Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer