Kompenasi tersebut akan diberikan kepada pelanggan yang terkena blackout wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta pada awal Agustus 2019.
Pembayaran kompensasi tersebut akan berupa potongan tagihan di bulan berikutnya bagi pelanggan pasca bayar.
Sementara, bagi pelanggan prabayar akan mendapatkan tambahan voucher ketika melakukan isi ulang.
"Prinsipnya pelanggan yang membayar tagihan listrik bulan Agustus akan mendapatkan (biaya kompensasi)," kata Dwi Suryo Abdullah, dikutip dari Kompas.com, Kamis (5/9/2019).
Namun Dwi menyatakan belum mengetahui apakah semua pelanggan PLN yan terkena dampak sudah menerima kompensasi.
Diketahui, apabila pelanggan belum membayar tagihan listrik di bulan Agustus atau belum melakukan pengisian token pasca blackout tersebut tak akan mendapatkan kompensasi.
Baca: Wacana PLN Pangkas Gaji Karyawan, Ini Respons Serikat Pekerja hingga Perkembangan Terkini
Baca: Terkait pemadaman Listrik, Fadli Zon Akan Pastikan Memanggil Direksi PLN
"Harapan kami kalau di akhir bulan September baru bisa dikatakan semua (pelanggan telah mendapat kompensasi)," kata Dwi.
Sebelumnya, Per 1 September 2019, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) telah mulai menyalurkan kompensasi atas kejadian pemadaman listrik total alias blackout yang menimpa wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
Adapun total kompensasi disebut mencapai Rp 840 miliar.
Jumlah total pelanggan PLN yang dapat kompensasi mencapai 21,98 juta pelanggan.
Jumlah pelanggan tersebut terdiri dari pelanggan tariff adjustment dan non tariff adjustment 15,19 juta pelanggan dengan estimasi Rp 60 miliar dan untuk pelanggan tarif non adjustment sekitar 6,79 juta pelanggan dengan estimasi Rp 780 miliar.
Diketahui, kompensasi yang diberikan sebesar 35 persen dari biaya beban atau rekening minimum untuk konsumen golongan tariff adjustment.
Sementara, untuk konsumen Non Adjustment, kompensasi yang diberikan adalah sebesar 20 persen dari biaya beban atau rekening minimum.
Kompensasi tersebut berlaku untuk rekening bulan berikutnya.
Baca: Deretan Fakta Kerusuhan Papua, Ada 46 Tersangka, Benny Wenda Disebut Menghasut, PLN Rugi 1,9 Miliar
Baca: PLN Akan Beri Kompensasi Listrik Padam, Simak Cara Cek Besarannya
Presiden Joko Widodo tampak menyambangi Kantor Pusat PT PLN pada Senin (5/8/2019) lalu.
"Pagi hari ini saya ingin mendengar langsung, tolong disampaikan yang simpel-simpel saja. Kemudian kalau ada hal yang kurang, ya blak-blakan saja sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa-masa yang akan datang," kata Jokowi.
Kemudian Sripeni menjelaskan mengenai masalah teknis yang menyebabkan listrik padam.
Namun, raut muka Jokowi terlihat tidak puas dengan penjelasan Sripeni.
"Pertanyaan saya, Bapak, Ibu, semuanya kan orang pintar-pintar, apalagi urusan listrik dan sudah bertahun-tahun. Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop," kata Jokowi.
Jokowi meminta PLN segera melakukan perbaikan secepatnya agar tidak terjadi peristiwa serupa terulang kembali.
"Kemudian hal-hal yang menyebabkan peristiwa besar terjadi sekali lagi saya ulang jangan sampai terulang kembali. Itu saja permintaan saya. Oke terima kasih," kata Kepala Negara.
Tanggapan Jokowi pun relatif singkat.
Setelah itu, Jokowi langsung pergi meninggalkan kantor PLN.
Ia menolak meladeni wawancara dengan media massa yang biasa dilakukannya setelah kunjungan.
Jangan lupa subscribe official Youtube channel TribunnewsWiki di TribunnewsWiki Official