Deretan Fakta Mahasiswa S2 ITB Tewas Gantung Diri, Sosok Berprestasi hingga Pesan Terakhir di Laptop

Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Deretan Fakta Mahasiswa S2 ITB Tewas Gantung Diri, Sosok Berprestasi hingga Pesan Terakhir di Laptop

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Muhtar Amin, seorang mahasiswa yang sedang menempuh S2 di Institut Teknologi Bandung (ITB) ditemukan tewas gantung diri, Selasa (3/9/2019).

Insiden gantung diri mahasiswa S2 ITB tersebut terjadi di indekos korban, di Coblong, Kota Bandung.

Dilansir oleh TribunJabar.com, Kamis (5/9/2019), penemuan mahasiswa yang gantung diri tersbeut bermula dari kecurigaan temannya yang melihat sebuah tali tambang biru di kamar Muhtar Amin.

Menurut temannya, tali tersebut tampak terlilit di kusen pintu.

"Diketahui oleh temannya yang curiga melihat ada tali tambang biru terlilit di kusen pintu," Kapolsek Coblong, AKP Auliya Djabar dikutip TribunnewsWiki dari TribunJabar pada Kamis (5/9/2019).

Baca: Deretan Fakta Veronica Koman, Aktif Sebar Hoaks dan Provokasi, Bakal Diburu Interpol

Baca: 5 Fakta Bima Arya Sugiarto, Wali Kota Bogor yang Dukung Rencana Pemindahan Ibu Kota Jawa Barat

Kemudian, sang teman memberitahu teman lainnya dan akhirnya mereka pun berusaha mendobrak pintu kamar Muhtar Amin.

Kala itu, Selasa (3/9/2019) sore, mereka kesulitan mendobrak pintu dan ternyata tubuh korban berada di balik pintu tersebut.

Tak kehabisan akal, mereka pun membawa gunting untuk melepas tali tambang tersebut.

"Korban terlepas dari tali ikatan jatuh ke bawah dalam posisi terlentang," kata Auliya Djabar.

Saat ditemukan, Muhtar Amin sudah meninggal dunia.


1. Akun LinkedIn

Dilansir oleh TribunKaltim.com pada Kamis (5/9/2019), berdasarkan jejak digitalnya, ada akun media sosial LinkedIn Muhtar Amin atas nama Mukhtar Amin.

LinkedIn yang merupakan media sosial profesional dan dengan akunnya, Muhtar Amin atau Mukhtar Amin tampaki bergaya dengan foto bergaya profesional.

Berdasarkan konfirmasi dari wartawan TribunJabar.id, pihak kepolisian membenarkan foto tersebut adalah korban.

Akun LinkedIn Muhtar Amin, Mahasiswa S2 ITB. (LinkedIn)

Di akun tersebut Muhtar Amin terhubung dengan 243 orang.

Tercantum pula bahwa Mukhtar Amin tinggal di Kota Bandung dan tertulis sebagai mahasiswa pascasarjana Teknik Elektro ITB.

Pemilik akun itu, menuliskan sejumlah bidang yang diminatinya di bidang teknik.

Mulai dari perangkat semikonduktor, jaringan komputer, arsitektur komputer, pemrograman dan masih banyak lagi.

Selain itu, Muhtar Amin atau Mukhtar Amin pun menuliskan dirinya selalu ingin belajar hal baru.

Ia pun selalu berusaha disiplin dan terorganisir.

Dilihat dari riwayat pengalamannya, Muhtar Amin tercantum pernah magang di Polytron.

Kemudian, ia pun tercantum pernah bekerja di PT Masano dan PT Syergie.

Tercatat pula, Mukhtar Amin merupakan sarjana lulusan Teknik Elektro di ITB.

Di laman resmi ITB, ada pula sebuah artikel yang memuat berita

Ia bersama teman-temannya sempat membuat tugas akhir yang diberitakan.

Pada artikel tersebut, nama Mukhtar Amin tercatat sebagai mahasiswa Teknik Elektro.

Tugas akhir itu menciptakan karya di bidang teknologi.

2. Berasal dari Sukoharjo, Jawa Tengah

Muhtar Amin, usianya masih muda, yakni 25 tahun.

Di Institut Teknologi Bandung (ITB), Muhtar Amin adalah mahasiswa S2 jurusan Mikro Elektronik.

Diketahui, Muhtar Amin bukan orang asli Bandung.

Berdasarkan laporan wartawan Tribunjabar.id, ia merupakan warga Mojoloran, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Kini, sosok Muchar Amin pun tinggal kenangan.

Baca: Penemuan 4 Kerangka Manusia di Banyumas, Polisi Ungkap Modus dan Tersangka Pembunuhan

Baca: Terungkap, Anak Tiri yang Dibakar Aulia Kesuma Sudah Tiga Kali Terjerat Kasus Narkoba


3. Pesan Minta Maaf di laptop yang menyala dan putar OST game

Polisi menyelidiki kematian Muhtar Amin mahasiswa S2 ITB yang bunuh diri.

Saat melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian, polisi menemukan pesan terakhir yang ditulis oleh Muhtar Amin.

Diketahui, Muhtar Amin ditemukan tewas di kamar indekosnya di Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Bandung, Selasa (3/9/2019) petang.

Tulisan berbahasa Inggris itu diketik di sebuah aplikasi catatan di laptopnya.

Laptop itu masih menyala saat jenazah korban ditemukan.

Hal tersebut dikatakan oleh Kapolsek Coblong, AKP Auliya Djabar saat dikonfirmasi melalui pesan singkat pada Rabu (4/9/2019) oleh TribunJabar.

"Di laptopnya ada tulisan 'sorry everyone. I just can't take it anymore'," kata Auliya.

Selain catatan tersebut, Auliya mengatakan bahwa saat kejadian gantung diri itu, korban memutar sebuah lagu.

Lagu yang tengah diputar saat kejadian tersebut diketahui sebagai original soundtrack game Bioshock Infinite yang berjudul Will The Circle Be Unbroken.

Lagu tersebut diketahui bernada melankolis serta memiliki lirik bertemakan kesedihan atau patah hati.

"Terlihat di laptopnya, korban sedang mendengarkan lagu Ost sebuah game dari YouTube," ucapnya menambahkan.

Selain pesan terakhir tersebut, Auliya mengatakan bahwa menemukan bukti baru berupa obat-obatan dari kamar kos yang ditinggali oleh Muhtar.

Obat-obatan yang didapat dari Rumah Sakit Melinda itu, kata Auliya diperuntukkan pasien penderita depresi.

"Ada bukti baru, ada obat (untuk) depresi satu saset. Obatnya didapat sekitar sebulan ke belakang," ujar dia.


4. Pernah tulis kisah pribadi dan konsultasi psikologi

Diketahui Muhtar Amin sempat menuliskan berapa cerita mengenai kehidupan pribadi dirinya.

Ia banyak menuliskan mengenai kesepian yang dialami dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagaimana dituliskan TribunBogor, Muhtar Amin sempat mendatangkan psikolog untuk konsultasi mengenai masalah depresi yang dialaminya.

"Depresi. Aku pernah merasakan depresi. April 2018 lalu aku ke psikolog mengikuti konseling karena depresi. Aku merasakan depresi dan terus berpikir untuk bunuh diri," tulisnya.

Namun setelah konsultasi ke psikolog, Muhtar Amin merasa tak sedepresi dulu.

Namun ia mengaku tidak tahu jika suatu saat nanti ia malah nekat bunuh diri dengan cara melompat dari gedung, gantung diri, atau mengiris urat nadi di tangannya.

"Aku sudah tidak merasa sesedih April 2018 lalu. Namun bagaimana aku bisa tahu? Bagaimana aku tahu kalau nanti malam, atau besok, atau lusa aku tidak akan melompat dari gedung atau menggantung diri atau memutus nadi. Bagaimana aku bisa tahu? Aku tidak tahu," tulis Muhtar Amin.



5. Merupakan sosok yang berprestasi

Selama ini, Muhtar Amin dikenal sosok yang pandai, hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni dan Komunikasi ITB, Miming Raharja seperti diberitakan Tribun Jabar.

Miming mengungkapkan bahwa indeks prestasi kumulatif (IPK) pada studi di S2-nya, Muhtar Amin hampir selalu mendapat nilai yang sempurna.

"IPK S2 (Pascasarjana) almarhum juga mencapai 3.88 skala 4.0, anaknya pandai dan sangat rajin ya. Luar biasa itu IPK-nya, A semua hampir 4.0," ucap Miming.

Bahkan sejak SD, Muhtar Amin sudah mengikuti Olimpiade Sains Nasional di bidang IPA.

Karena prestasi itu akhirnya Ia mendapatkan beasiswa di SMP di Semarang dan melanjutkan SMA di Turki.

"S1 di ITB angkatan 2014 dan S2 di ITB juga, dia angkatan 2018, kira-kira baru semester dua. Jadi, dalam konteks kinerja belajar mestinya tidak ada masalah, karena baik-baik saja ya," ujar dia.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Abdurrahman Al Farid)



Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer