Dikutip Tribunnewswiki.com dari Kompas.com, Pemerintah Provinsi Jawa barat berencana mengkaji tiga wilayah yang akan menjadi pusat pemerintahan menggantikan Kota Bandung.
Tiga wilayah itu yakni Tegalluar yang berada di Kabupaten Bandung, Walini di Kabupaten Bandung Barat dan kawasan Rebana yang meliputi Cirebon, Patimban dan Majalengka.
Terkait rencana ini, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto rupanya memberi dukungan.
Kembali dikutip Tribunnewswiki.com dari Kompas.com, Bima mengatakan rencana tersebut pastinya telah dipikirkan secara matang.
“Pak Gubernur itu kan ahli tata kota, arsitek, sekaligus mantan Wali Kota Bandung. Jadi pemahamannya pasti lengkap. Saya kira pasti sudah sangat matang itu. Baik dari aspek perencanaan, pemikiran konsep tata kota, maupun persoalan-persoalan di Kota Bandung,” ucap Bima, Selasa (3/9/2019).
Terkait pernyataannya ini, berikut deretan fakta menarik terkait Bima Arya Sugiarto yang dihimpun Tribunnewswiki.com dari berbagai sumber:
Baca: Bima Arya Sugiarto
Pria yang lahir pada 17 September 1972 ini berasal dari keluarga terpandang.
Sang ayah, Toni Sugiarto merupakan seorang perwira polisi yang dikenal sebagai tokoh Bogor.
Ayah Bima Sugiarto ini merupakan Ketua Umum Paguyuban Bogoriensis periode 1993-1997.
Sementara sang ibu, Melinda Susilarini merupakan figur berprestasi yang pernah mewakili Bogor dalam kontes kecantikan.
Ibunda Bima Arya merupakan juara kedua Ratu Pariwisata Karesidenan Bogor dan juara kedua Ratu Indonesia pada tahun 1971.
Tak hanya orangtua, kakek Bima Arya dari pihak ibu, Barna Muhammad merupakan Kepala Rumah Tangga Istana Bogor pada zaman Presiden Soekarno.
Sedangkak kakek dari pihak ayah, R. Soekojo adalah pensiunan pegawai kehutanan.
Bima mengawali karier dengan menjadi staf pengajar di jurusan HI UNPAR.
Ia juga pernah mendapat beasiswa program doktor dari Pemerintah Australia pada 2002.
Saat in, ia aktif mengajar di Universitas Paramadina dan memimpin the Leas Insititute, sebuah pusat studi di bawah naungan Universitas Paramadina.
Baca: Ikuti Jejak Jokowi, Ridwan Kamil Bakal Pindahkan Ibu Kota Jawa Barat, Berikut Usulan Lokasinya!
Sejak duduk di bangku kuliah, Bima Arya Sugiarto memang sudah aktif di organisasi.
Bima sempat menjadi Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI), Ketua II Senat Mahasiswa FISIP dan Badan Pekerja Sekretariat Forum Mahasiswa HI Indonesia.
Di tahun 2005, Bima Arya terpilih menjadi Ketua Umum Panitia Pertemuan Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional Se-Indonesia (PNMHII) ke VII di Gedung Asia Afrika Bandung.
Bima Arya juga merupakan satu di antara deklarator berdirinya Partai Amanat Nasional (PAN) di tahun 1998.
Selain itu, ia juga merupakan pendiri lembaga konsultan politik bernama Charta Politika Indonesia.
Selain politik dan organisasi, Wali Kota Bogor ini juga kerap tampil sebagai host acara televisi
Ia pernah menjadi pembawa acara 'Dialog Aktual' di TVRI pada 2008 dan 'Obrolan Politik' di Jak TV pada 2009.
Bima Arya merupakan sosok dengan segudang prestasi.
Tercatat, ia pernah mendapat penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat di bidang pemberantasan narkoba pada 1999.
Lalu di 2009, ia meraih penghargaan dari Save Our Election Institute, sebagai motivator pemuda bidang demokrasi dan kepemimpinan.
Kemudian di 2010 mendapat Australian Alumni Award dari Pemerintah Australia sebagai Alumni yang berprestasi di bidang pembangunan sosial dan demokrasi.
Terbaru pada Juli 2019, Bima Arya mendapat tanda kehormatan Satyalancana Pembangunan dari Presiden Republik Indonesia atas jasanya dalam bidang pembangunan.