Geografi dan Iklim
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kecamatan Kembang Janggut adalah salah satu kecamatan yang terletak di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Berdasarkan letak koordinatnya, Kecamatan Kembang Janggut berada pada posisi 115º46’– 116º28’ Bujur Timur dan 0º02’–0º27’ Lintang Utara.
Luas wilayah Kecamatan Kembang Janggut adalah mencapai 2.160,90 km2.
Ketinggian Kecamatan Kembang Janggut sekitar 18 meter dari permukaan laut.
- Utara : Kecamatan Tabang
- Timur : Kabupaten Kutai Timur
- Selatan : Kecamatan Kenohan
- Barat : Kabupaten Kutai Barat
Pada umumnya, semua desa yang ada di Kecamatan Kembang Janggut dapat ditempuh melalui jalan darat maupun jalan sungai.
Seluruh desa di Kecamatan Kembang Janggut terletak pada bantaran sungai. Salah satu sungai besar yang ada di Kecamatan Kembang Janggut adalah Sungai Belayan yang memanjang dari Desa Long Beleh Modang di bagian hulu sungai hingga ke Desa Genting Tanah di bagian hilirnya.
Terdapat pula beberapa anak sungai yang mengalir ke seluruh desa.
Selain itu juga terdapat 11 danau. Danau terluas adalah Danau Pulau Indah dan Pulau Long Beleh dengan luas masing-masing 10 hektar. [1]
Iklim
Kecamatan Kembang Janggut beriklim tropis basah dengan rata-rata curah hujan per bulannya 230,33 mm dan rata-rata hari hujan berkisar 7 hari per bulan di tahun 2017.
Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November yaitu sebanyak 396 mm dengan 13 hari hujan selama sebulan.
Sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Februari yaitu sebanyak 105 mm dengan 3 hari hujan selama sebulan. [2]
Pemerintahan
Kecamatan Kembang Janggut terdiri dari 11 desa, yaitu:
- Desa Genting Tanah
- Desa Loa Sakoh
- Desa Hambau
- Desa Kembang Janggut
- Desa Kelekat
- Desa Pulau Pinang
- Desa Long Beleh Haloq
- Desa Long Beleh Modang
- Desa Bukit Layang
- Desa Muai
- Desa Perdana
Ibukota Kecamatan Kembang Janggut terletak di Desa Kembang Janggut.
Desa yang letaknya paling jauh dari ibukota kecamatan adalah Desa Long Beleh Modang yaitu sejauh 80 kilometer.
Sedangkan Desa Hambau adalah desa yang letaknya paling dekat dari ibukota kecamatan, yaitu sejauh 5 kilometer.
Kecamatan Kembang Janggut memiliki 11 desa yang terdiri dari 2 dusun dan 116 rukun tetangga (RT).
Desa yang memiliki dusun adalah Desa Perdana dan Desa Long Beleh Modang.
Desa yang memiliki RT terbanyak adalah Desa Genting Tanah dengan jumlah 18 RT.
Sedangkan desa yang memiliki jumlah RT paling sedikit adalah Desa Loa Sakoh dengan jumlah 2 RT.
Pusat pemerintahan Kecamatan Kembang Janggut terletak di Desa Kembang Janggut yang merupakan pusat berbagai dinas/instansi setingkat kecamatan.
Beberapa dinas/instansi yang terletak di Kecamatan Kembang Janggut adalah seperti:
- Kantor Camat
- UPTD Pendidikan
- UPTD Perkebunan
- UPTD Pertanian
- Diskluspora
- KB
- Puskesmas
- KUA
- Polsek
- Koramil
- PDAM
- PLN
- Cabang Dinas Perhubungan
- UPTD Kependudukan dan Capil [3]
Penduduk
Penduduk Kecamatan Kembang Janggut pada tahun 2016 tercatat sebanyak 29.126 orang yang terdiri dari 15.734 laki-laki (54,02%) dan 13.392 perempuan (45,98%) yang tersebar di 11 desa.
Persebaran penduduk di Kecamatan Kembang Janggut cukup merata di setiap desa.
Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Desa Kembang Janggut yang merupakan ibukota kecamatan dengan jumlah penduduk mencapai 4.133 orang (14,41%).
Sedangkan yang paling sedikit penduduknya adalah Desa Loa Sakoh dengan jumlah penduduk sebanyak 570 orang (1,99%).
Rata-rata kepadatan penduduk di Kecamatan Kembang Janggut sekitar 13 orang per kilometer persegi atau 4 rumah tangga per kilometer persegi.
Desa yang paling padat penduduknya adalah Desa Perdana dengan kepadatan sekitar 53 orang per kilometer persegi atau 14 rumah tangga per kilometer persegi.
Desa yang paling jarang penduduknya adalah Desa Long Beleh Haloq dengan kepadatan sekitar 5 orang per kilometer persegi.
Di Kecamatan Kembang Janggut, penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan.
Angka rasio jenis kelamin secara keseluruhan adalah 117,49, yang berarti bahwa dalam setiap 100 penduduk perempuan, terdapat 117 penduduk laki-laki. [4]
Sosial
Sebagian sarana pendidikan di Kecamatan Kembang Janggut sudah menjangkau seluruh desa.
Sedangkan sebagian lagi belum merata ke seluruh desa.
Pada tahun 2017, di Kecamatan Kembang Janggut terdapat 21 taman kanak-kanak (TK), 15 sekolah dasar (SD) negeri dan 5 SD swasta yang tersebar di seluruh desa.
Selain itu, terdapat pula 3 sekolah menengah pertama (SMP) negeri yang berlokasi di Desa Kembang Janggut, Long Beleh Haloq, dan Perdana.
Kemudian terdapat pula 3 SMP Swasta yang terdapat di Genting Tanah, Muai dan Perdana.
Pada jenjang sekolah tingkat menengah atas, di Kecamatan Kembang Janggut terdapat 1 sekolah menengah atas (SMA) negeri di Desa Kembang Janggut, dan 1 SMA swasta di Desa Genting Tanah.
Kesehatan
Pada tahun 2017 sarana yang tersedia di Kecamatan Kembang Janggut adalah 1 unit puskesmas yang terletak di ibukota kecamatan (Desa Kembang Janggut).
Selanjutnya juga terdapat 10 unit puskesmas pembantu yang tersebar di desa lainnya.
Kriminalitas
Di Kecamatan Kembang Janggut, tingkat kriminalitas yang terjadi dari tahun ke tahun cenderung meningkat.
Tindakan kriminalitas yang terjadi dapat berupa pencurian, perampokan, penipuan, pembunuhan, dan sebagainya.
Pada tahun 2017, aparat berhasil menyelesaikan 26 kasus kejahatan dari 27 kasus yang dilaporkan.
Agama
Sebagian besar penduduk di Kecamatan Kembang Janggut beragama Islam, yaitu 22.553 orang (77,43%).
Selanjutnya adalah penganut agama Kristen Protestan sebanyak 4.396 orang (15,09%), Kristen Katholik sebanyak 2.170 orang (7,45%), Budha 4 orang (0,014%) dan Hindu 3 orang (0,010%).
Pada tahun 2016, sarana ibadah yang terdapat di Kecamatan Kembang Janggut antara lain 24 masjid, 34 langgar/Mushola, 10 gereja Katholik, dan 15 gereja Protestan.
Sosial Lainnya
Pada tahun 2017, tercatat jumlah pernikahan sebanyak 100 pasangan yang berhasil ditangani oleh KUA Kecamatan Kembang Janggut.
Selain itu, organisasi karang taruna juga mulai tersebar di seluruh desa di Kecamatan Kembang Janggut.
Hingga tahun 2017 tercatat sekitar 11 karang taruna tumbuh.
Kemudian data mengenai disabilitas di Kecamatan Kembang Janggut.
Pada tahun 2017, tercatat sebanyak 12 tuna netra, 34 tuna wicara/rungu, 51 penyandang cacat tubuh, dan 24 penyandang cacat mental. [5]
Pertanian
Hampir semua desa di Kecamatan Kembang Janggut sudah mulai mengusahakan padi sawah.
Total produksi padi sawah yang dihasilkan pada tahun 2017 mencapai 175,5 ton dengan luas panen 38 hektar.
Sama halnya dengan padi sawah, selanjutnya adalah padi ladang yang juga diusahakan di seluruh desa.
Total produksi yang dihasilkan selama tahun 2017 adalah 236,3 ton dengan luas panen 113 hektar.
Selain padi, masyarakat juga menanam aneka tanaman palawija, seperti: jagung, ubi kayu, ubi jalar dan kacang tanah.
Tanaman palawija yang paling banyak produksinya adalah Jagung dengan produksi sebesar 55,80 ton dan Ubi Kayu dengan produksi sebesar 35,10 ton.
Pada umumnya, tanaman palawija di Kecamatan Kembang Janggut bukan merupakan tanaman pokok, melainkan hanya ditanam disekitar pekarangan rumah atau sebagai tanaman selingan.
Untuk jenis tanaman sayur-sayuran, yang paling banyak produksinya adalah Sawi dan Kacang Panjang, yaitu sebesar 0,9 ton, dan Terong serta Ketimun, sebesar 0,8 ton.
Untuk jenis tanaman buah-buahan, yang paling banyak produksinya adalah rambutan (4,50 ton), Duku (4,50 ton) dan jeruk besar (4,50 ton).
Perkebunan
Perkebunan di Kecamatan Kembang Janggut terbagi menjadi dua kelompok, yaitu perkebunan rakyat dan perkebunan besar.
Untuk perkebunan rakyat, jenis tanaman yang paling banyak produksinya selama tahun 2017 adalah kelapa sawit dengan total produksi 33,752,97 ton.
Selain itu, masyarakat juga mengusahakan tanaman perkebunan lainnya secara turun temurun, seperti Kelapa (68,03 ton), Karet (18,60 ton), dan Kakao (27,84 ton).
Untuk perkebunan besar, di Kecamatan Kembang Janggut mengusahakan kelapa sawit.
Di Kecamatan Kembang Janggut terdapat dua perusahaan perkebunan kelapa sawit yang arealnya mencakup beberapa desa.
Pada tahun 2017 dengan lahan seluas 34.932 hektar mampu memproduksi kelapa sawit sebanyak 202.933 ton.
Peternakan
Ternak yang diusahakan di Kecamatan Kembang Janggut adalah sapi potong, kerbau, kambing, dan babi.
Pada tahun 2017, populasi ternak di Kecamatan Kembang Janggut yaitu 402 ekor sapi potong, 49 ekor kerbau, 39 ekor kambing, dan 60 ekor babi.
Sedangkan sektor unggas yang diusahakan di Kecamatan Kembang Janggut adalah ayam kampung dengan populasi 8.500 ekor.
Perikanan
Kecamatan Kembang Janggut merupakan kecamatan yang dilalui banyak sungai, sehingga banyak pula penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan.
Jumlah rumah tangga yang bergerak di sektor perikanan di Kecamatan Kembang Janggut Tahun 2017, yaitu 967 rumah tangga yang terdiri dari 903 rumah tangga perikanan perairan umum dan 64 rumah tangga perikanan budidaya keramba.
Energi
Pada tahun 2017, hampir semua desa di Kecamatan Kembang Janggut dialiri oleh listrik PLN.
Dari 11 desa yang ada, pada tahun 2017, hanya satu desa yang belum menikmati penerangan listrik dari pemerintah atau listrik PLN yaitu desa Long Beleh Modang.
Sedangkan sebagian besar desa lain telah menggunakan penerangan listrik PLN.
Selain itu, ketersediaan air minum dari PDAM juga belum dapat dinikmati seluruh desa yang ada di Kecamatan Kembang Janggut.
Dari 11 desa, baru tiga desa yang terlayani PDAM, yaitu Desa Loa Sakoh, Hambau, dan Kembang Janggut.
Jumlah penduduk yang dapat dilayani PDAM dari ketiga desa tersebut pada tahun 2017, yaitu sebanyak 8.206 orang dengan jumlah sambungan sebanyak 1.189 sambungan.
Akomodasi
Di Kecamatan Kembang Janggut terdapat 10 penginapan yaitu Desa Hambau, Kembang Janggut, Pulau Pinang, Bukit Layang dan Perdana.
Fasilitas yang disediakan berupa 53 kamar tidur dan 53 tempat tidur.
Rata-rata sistem pengelolaannya masih dilakukan secara tradisional atau kekeluargaan karena hanya sistem sambilan.
Harga-Harga
Di Kecamatan Kembang Janggut terdapat sebagian barang-barang kebutuhan pokok yang diusahakan sendiri oleh masyarakat sekitar seperti produk hasil petanian tanaman pangan (padi dan palawija), perikanan, dll.
Selain itu juga terdapat barang yang didatangkan dari luar daerah atau dari kota terutama barang-barang hasil pengolahan atau industri.
Di tahun 2017, sebagian besar harga kebutuhan pokok di Kecamatan Kembang Janggut tidak banyak mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2016.
--
Sumber:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Kartanegara, Kecamatan Kembang Janggut Dalam Angka 2018.
--
Tribunnewswiki.com terbuka dengan data baru dan usulan perubahan untuk memperkaya informasi
--