Kecelakaan maut tersebut melibatkan banyak kendaraan dan membuat kecelakaan beruntun.
Hingga saat ini (3/9/2019), kecelakaan tersebut sudah mengakibatkan puluhan korban luka hingga meninggal dunia.
Dilansir oleh WartaKotaLive.com, setidaknya ada delapan orang yang dinyatakan meninggal dunia pada kecelakaan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan tersebut.
Baca: Ahli Sebut Human Error Penyebab Kecelakaan Tol Cipularang, Sopir Sering Netralkan Tuas Transmisi
Baca: Kisah Korban Kecelakaan Maut Tol Purbaleunyi, Hanya Lecet hingga Bus Utuh di Antara Kendaraan Hangus
Terdapat tiga rumah sakit di Purwakarta yang dijadikan rujukan untuk puluhan korban kecelakaan beruntun di Tol Cipularang tersebut.
Dari delapan korban meninggal dunia, baru empat korban yang berhasil diidentifikasi.
Sebagian korban pun mendapat perawatan medis di RS MH Thamrin, Bungursari, Purwakarta.
"Totalnya yang mendapatkan perawatan di sini ada 31 korban. Tujuh meninggal dunia, tiga luka berat dan sisanya luka ringan," ujar Kabid Pelayanan Medis RS MH Thamrin Purwakarta, Dr. Jamal Abdul Naser dikutip TribunnewsWiki dari WartaKotaLive.com (3/9/2019).
Dari total korban meninggal dunia yang ditangani RS MH Thamrin, ada empat korban yang hangus terbakar.
Jamal menjelaskan, keempat korban tersebut belum dapat diidentifikasi karena kondisinya.
"Dari tujuh korban meninggal dunia baru tiga orang yang teridentifikasi, yang empat korban belum (teridentifikasi) karena kondisinya terbakar," jelasnya.
Berikut nama-nama korban meninggal dunia di rumah sakit MH Thamrin dilansir oleh Tribun Jabar :
1. Iwan Bin Nisin (35), warga Tanggulun, Kecamatan Sepatan Timur, Tanggerang.
2. Dedi Hidayat (45), warga Kalibaru Barat, Cilincing, Jakarta Utara
3. NG. Endi Budianto
Korban meninggal dunia yang ditangani oleh Rumah Sakit Umum Siloam Purwakarta
4. Hendra Cahya (64) warga Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Guna mengungkap penyebab utama kecelakaan beruntun yang terjadi di Ruas Tol Cipularang KM 91, Purwakarta Mabes Polri menurunkan tim khusus dari Korlantas.
Hal tersebut dikatakan oleh Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin (2/9/2019).
Trunoyudo menyebut pihaknya akan berkoordinasi dengan Korlantas Polri untuk memastikan kronologi kecelakaan maut tersebut.
"Untuk mengungkapkannya (Kronologi dan penyebab kecelakaan) menggunakan metode TAA Korlantas, yakni Traffic Accident Analisis ( TAA)," kata Trunoyudo saat dikonfirmasi mengenai kecelakaan tersebut.
Metode tersebut seringkali digunakan oleh jajaran kepolisian karena menggunakan alat yang canggih.
Alat yang digunakan bisa menganalisis sebelum, sesaat hingga setelah kecelakaan terjadi dalam bentuk animasi 3D.
Petugas Jasa Marga mengevakuasi sejumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan maut Tol Cipularang kilometer 91, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Senin (2/9/2019).
Selanjutnya, bangkai-bangkai kendaraan yang terlibat kecelakaan maut tersebut dibawa ke pool derek di dekat Gerbang Tol Jatiluhur.
Dari pengamatan Tribun Jabar, sekitar 10 petugas derek mengatur posisi mobil berwarna silver yang rusak parah akibat kecelakaan maut di Tol Cipularang tersebut.
General Manager Jasa Marga Cabang Purbaleunyi, Aj. Dwi Winarsa mengatakan kendaraan-kendaran itu dibawa menuju poll derek di Jatiluhur.
Mobil berukuran besar sementara belum dievakuasi.
"Dipinggirkan (kendaraan besar) dulu biar aman. Sudah evakuasi dari 18, sekitar 15 sudah diangkut di Jatiluhur. Ada 5 mobil derek yang terlibat ikut membantu evakuasi. Lima ambulans juga turut membantu," ujar Dwi dil okasi evakuasi, Kabupaten Purwakarta, Senin (2/9/2019).
Baca: Kecelakaan Tol Cipularang: Mitos Gunung Hejo Vs Penjelasan Ilmiah, 2019 Sudah 5 Kecelakaan Besar
Baca: Deretan Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, Saipul Jamil hingga Adu Banteng Xenia vs Nissan Juke
Dwi menuturkan, secara teknis di lokasi kecelakaan tersebut merupaka turunan panjang sehingga mesti berhati-hati ketika melewati jalur Tol Cipularang tersebut.
"Sebenarnya kami sudah pasang rambu-rambu secara lengkap. Di situ ada rambu peringatan turunan panjang, menggunakan gigi rendah, dan lainnya," katanya.
Dia mengingatkan pemberitahuan dan peringatan sudah dipasang supaya para pengendara memperhatikan kecepatan saat melintas di turunan tajam di Tol Cipularang.