Penyebab Orang Menyukai Film Horor Beserta Dampak Negatif dan Positifnya

Penulis: Sekar Dwi Setyaningrum
Editor: Fathul Amanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potongan adegan film Pegabdi Setan (2017)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Film horor maupun kisah horor menjadi kegemaran banyak orang.

Bagi penggemar film maupun kisah horor pasti memiliki kesenangan tersendiri saat menonton maupun membacanya.

Mereka bahkan seringkali menguji sampai ke tingkat mana dapat menahan rasa takut.

Namun bagi kamu yang tidak menyukai film atau kisah horor pasti bertanya-tanya, apa yang membuatnya begitu diminati.

Dikutip dari Wartakota, berikut beberapa hal yang mampu membuat orang lain menikmati film horor beserta dampak positif dan negatifnya.

Mengeksplorasi 'sisi gelap'

Temple University di Jepang pernah membuat studi bahwa banyak orang yang tertarik dengan 'sisi gelap' dari kehidupan manusia.

Ini berlaku juga untuk film horor, plot dan kejadian dalam film horor yang berbeda dengan kehidupan sehari-hari.

Hal inilah yang menjadi alasan banyak orang menyukai film horor.

Memiliki kepribadian tipe T

Orang yang menyukai film horor, berarti memiliki kepribadian tipe T.

Tipe T merupakan kepribadian yang mengacu kepada orang thrill-seeking.

Kepribadian ini terbagi menjadi dua kelompok, yakni big T dan small T.

Orang-orang yang memiliki kepribadian big T dicirikan sebagai orang yang menyukai ketidakpastian dan hal yang baru.

Rasa ingin tahu saat membuat keputusan juga merupakan orang berkepribadian tipe T.

Contohnya orang yang melakukan skydiving.

Orang yang memiliki kepribadian small T lebih menyukai hal yang stabil, mudah ditebak dan dapat dipercaya.

Film horor merupakan media thrill-seeking yang menyenangkan.

Tubuh akan mengalami reaksi terhadap apa yang ditonton dalam layar, namun tubuh juga menyadari bahwa hal tersebut tidaklah nyata.

Sensasi senang tanpa berada di tempat yang berbahaya.

Baca: Konfirmasi Lengkap Penulis Thread KKN di Desa Penari terkait Narasumber dan Foto yang Digunakan

Baca: Kisah Horor KKN di Desa Penari Nyata, Penulis: Karena Viral, Tokoh dalam Cerita Sudah Terganggu

Akibat sosialisasi gender

Penelitian mengungkapkan bahwa penggemar film horor lebih banyak dari jenis kelamin pria.

Hal ini dikarenakan pria memiliki sifat pemberani dan menyukai hal-hal yang menantang.

Pria memiliki kebanggaan jika merasa tidak takut setelah menonton film horor.

Penelitian itu mengungkapkan bahwa kebanyakan pria akan mengajak pasangannya untuk menonton film horor.

Apalagi ketika pasangannya penakut, pria akan memamerkan kekuatan dan keberaniannya dengan menunjukkan bahwa pria tersebut tidak takut.

Menikmati pacuan adrenalin

Adrenalin dapat terpacu ketika menonton film horor.

Kamu merasa takut namun kamu sadar bahwa kamu tidak dalam keadaan yang berbahaya.

Sensasi tersebut dapat mengalihkan pikiran penonton yang sedang menghadapi sebuah masalah.

Film 'Ritual' tayang di bioskop pada tanggal 22 Agustus 2019. (Kolase/IMDb/Instagram/@scream_films)

Dampak Positif

Baik untuk kekebalan tubuh

Ketika penonton merasa takut saat menonton film horor, ritme pernapasan dan denyut jantung akan meningkat.

Pembuluh darah perifer akan menyempit, sementara pembuluh darah pusat akan melebar.

Pelebaran pembuluh darah pusat akan membawa oksigen dan nutrisi yang berlimpah untuk organ-organ vital.

Kadar glukosa dalam darah juga akan bertambah, sehingga menyediakan simpanan energi jika dibutuhkan.

Demikian pula dengan kadar kalsium dan sel darah putih yang turut meningkat dalam tubuh.

Peningkatan jumlah sel darah putih ini tentu baik untuk sistem kekebalan tubuh.

Membakar kalori

Penelitian dari Universitas Westminster di London mengungkapkan bahwa orang yang menonton film horor sebanyak 90 menit dapat membakar sebanyak 180 kalori.

Bahkan kalori yang dibakar lebih banyak dibandingkan kamu berjalan kaki selama 30 menit.

Membantu mengatasi rasa takut yang sebenarnya

Menonton film horor dapat membantu seseorang menghadapi rasa takut terhadap kekerasan.

Bahkan bisa menjadi langkah untuk membantu seseorang dalam mengendalikan rasangan untuk bersikap agresif maupun kejam.

Menonton film horor dapat menjadi terapi untuk orang agar tidak melakukan tindak kekerasan.

Dampak Negatif

Meningkatkan risiko pengentalan darah

Menonton film horor terlalu sering dapat membuat darah mengental.

Meski demikian, pembekuan darah yang muncul ini diprediksi tidak akan mengarah pada pembentukan gumpalan darah.

Terkena gangguan tidur

Penelitian mengungkapkan bahwa orang yang menonton film horor sebelum berumur 14 tahun akan mengalami gangguan tidur.

Bahkan mereka dapat merasa cemas melakukan berbagai kegiatan, walaupun kegiatan itu aman.

Cerita horor yang hanya diciptakan oleh imajinasi pembuatnya dapat membuat anak-anak yang menonton film tersebut menjadi percaya.

Mereka belum dapat membedakan antara realita dan fantasi.

Rasa takut akan membuat mereka mengalami kesulitan tidur.

Meningkatkan potensi pingsan

Ketika merasa takut dan cemas, maka tubuh akan mengeluarkan hormon adrenalin.

Jantung kemudian memompa darah semakin banyak ke bagian kaki sebagai persiapan untuk lari.

Sebagai akibatnya, aliran darah ke bagian tubuh atas (khususnya kepala) menjadi berkurang dan mengakibatkan seseorang mudah pingsan.

Kondisi ini bisa saja terjadi ketika kamu sangat ketakutan saat menonton film horor.

(TribunnewsWiki/Sekar)

Jangan lupa subscribe youtube channel TribunnewsWiki ya!



Penulis: Sekar Dwi Setyaningrum
Editor: Fathul Amanah
BERITA TERKAIT

Berita Populer