Oleh karena itu, sebagian orang berusaha untuk mendapatkan tubuh yang ideal dengan cara diet.
Namun, terkadang seseorang mengabaikan cara diet yang baik.
Dilansir oleh Grid.id dari Daily Mail, rupanya diet vegan atau tren diet yang baru ini muncul tidak disarankan oleh ahli gizi.
Pola makan diet vegan dapat membahayakan kondisi otak.
Seorang ahli gizi, Dr Emma Derbyshire, memperingatkan bahwa tren diet vegan berisiko menciptakan kekurangan asupan kolin atau nutrisi makanan yang penting untuk perkembangan otak.
Kolin merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh.
Kolin dapat ditemukan dalam daging ikan, telur, produk susu serta makanan lainnya sangat penting untuk perkembangan otak.
Ahli gizi memperingatkan tentang konsekuensi yang tidak diinginkan dari diet ini.
Dr Derbyshire mengatakan bahwa kolin begitu penting sehingga tidak boleh diabaikan.
Baca: 7 Manfaat Telur Puyuh bagi Kesehatan, Tingkatkan Metabolisme Tubuh dan Baik untuk Jantung
Ketika kekurangan nutrisi kolin dalam makanan akan membahayakan bagi kesehatan otak terutama pada penurunan IQ, apabila hal itu sering dilakukan.
Sementara itu, terlalu banyak mengurangi daging dan telur dapat membuat wanita usia subur kekurangan nutrisi.
Ia juga menjelaskan bahwa pentingnya asupan kolin.
Oleh karena itu untuk mencapai tahap maksimal memnuhi kebutuhan kolin harus ditambah dengan suplemen tertentu.
Namun saat ini, asupan kolin sangat diabaikan banyak orang.
Dua tahun terakhir diperoleh data kurang dari 21 persen, rumah tangga di sana dilaporkan telah mengurangi konsumsi daging.
Sementara 10 persen rumah tangga di sana tergolong vegetarian yang fleksibel, dan 5 persen vegetarian penuh.
Selanjutnya hanya sembilan dari sepuluh makanan nabati dimakan oleh non-vegan di Inggris pada tahun 2018.
Baca: Tidak Hanya untuk Lalapan, Berikut 7 Manfaat Mentimun untuk Kesehatan Tubuh
Berikut Tribunnewswiki himpun dari Reader's Digest makanan yang memiliki kandungan protein tinggi dan karbohidrat rendah yang cocok untuk diet.