Ridwan Kamil Ungkap Alasan Ingin Pindahkan Ibu Kota Jabar dari Bandung

Penulis: Widi Pradana Riswan Hermawan
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat Rapat Paripurna DPRD Pengesahan APBD Perubahan 2019 dan Pengesahan Raperda menjadi Perda di Gedung DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (28/8/19) malam.(Humas Pemprov Jabar)

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Nama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil kembali mencuat ke publik setelah mencuatnya wacana pemindahan ibu kota Provinsi Jawa Barat.

Ridwan Kamil mengaku dirinya bahkan sempat membahas wacana pemindahan ibu kota Jabar itu dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jabar.

Dikutip dari Kompas.com, pria yang akrab disapa Emil ini menilai pemindahan ibu kota Jabar diperlukan lantaran secara fisik Kota Bandung kurang mendukung sebagai pusat pemerintahan provinsi.

“Karena pada dasarnya, secara fisik Kota Bandung sama seperti Jakarta, sudah tidak cocok lagi melayani pusat pemerintahan,” ujar Emil di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kamis (29/8/2019).

Selain itu, lokasi kantor satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang tak tersentralisasi menjadi hambatan lain.

Lebih lanjur, Ridwan Kamil menyebutkan bahwa kajian soal rencana itu akan dimulai enam bulan ke depan.

“Contohnya kantor pemerintahan cek-clok (terpisah-pisah) dan tidak produktif. Kajian dilaksanakan enam bulan ke depan, nanti media dikabari lagi,” ujar Ridwan.

Baca: Ikuti Jejak Jokowi, Ridwan Kamil Bakal Pindahkan Ibu Kota Jawa Barat, Berikut Usulan Lokasinya!

Baca: Seorang Narapidana di India Telan Ponsel dan Charger-nya untuk Hindari Pemeriksaan

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jabar Daddy Rohanandi menuturkan, tercetusnya wacana itu berawal dari keluhan Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum.

Saat itu, kata Daddy, Uu komplain lantaran sulit memanggil SKPD karena posisi kantor yang tersebar.

“Awalnya keluhan Pak Wagub, kok kumpulin dinas susah karena tersebar. Saya sempat respons juga, saya bilang begini, kalau kumpulin dinas enggak mesti secara fisik. Zaman begini gitu lho kan bisa teleconference,” tutur Daddy saat dihubungi.

Daddy yang juga menjadi Wakil Ketua Pansus VII mengatakan, DPRD tak keberatan dengan rencana itu.

Namun, ia meminta Pemprov Jabar membuat kajian komprehensif sebagai dasar pemindahan ibu kota provinsi.

“Kami minta silakan buat kajian dulu. Kami tak menyebutkan lokasi karena pansus tidak punya latar belakang itu. Kami serahkan ke kawan-kawan eksekutif. Ada indikator program di mana ibu kota bisa berpindah ke mana saja asalkan ada kajian komprehensif lebih dulu,” ujar Daddy.

Secara pribadi, politisi Partai Gerindra itu mendukung wacana tersebut.

Namun, ia juga berharap hal ini dibahas serius, bukan karena mengikuti rencana pemindahan ibu kota negara.

“Jangan karena ibu kota negara mau pindah terus kami latah pindah. Kami bersepakat kalau memang dilakukan, harus ada kajian biar ada alasan kuat, kan orang pindah rumah alasannya rumahnya sumpek, anaknya banyak, kan ada pertimbangan begitu,” katanya.

Sebelumnya, Ridwan Kamil bersama DPRD Jabar telah sepakat untuk mengkaji wacana pemindahan pusat pemeritnahan dan ibu kota Provinsi Jawa Barat.

Ridwan mengatakan, wacana itu muncul sewaktu ia menggelar rapat pembahasan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jabar bersama Pansus VII awal pekan lalu.

Emil menjelaskan, penentuan lokasi baru ibu kota Jabar terbuka untuk seluruh wilayah.

Namun, saat ini ada tiga lokasi yang diusulkan, yakni di Tegalluar, Kabupaten Bandung, dan Walini, Kabupaten Bandung Barat.

Dua lokasi itu masuk dalam kawasan pengembangan jalur kereta cepat Bandung-Jakarta.

Selain itu ada juga Cirebon, Patimban, Majalengka sebagai wilayah pengembangan ekonomi baru.

(TribunnewsWIKI/Kompas.com/Dendi Ramdani/Widi Hermawan)



Penulis: Widi Pradana Riswan Hermawan
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer