6 Fakta Kasus Penemuan 4 Kerangka Manusia, Tersangka Disoraki hingga Korban Disebut Merantau

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka dihadirkan dalam ungkap kasus penemuan empat kerangka manusia di kebun saat konferensi pers di Mapolres Banyumas, Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (27/8/2019).

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Beberapa waktu lalu masyarakat dibuat heboh dengan penemuan empat kerangka manusia di Grumbum Karanggandul, Desa Pasinggangan, Banyumas, Jawa Tengah.

Empat kerangka manusia itu ialah jenazah dari satu keluarga.

Berawal dari hilangnya anak dan cucu Misem, warga Grumbum Karanggandul, Desa Pasinggangan, Banyumas, Jawa Tengah selama hampir lima tahun terakhir.

Kerangka manusia tersebut ialah ketiga anak Misem, Supratno alias Ratno (51), Sugiono alias Yono (46), dan Heri Sutiawan alias Heri (41), serta cucu Misem, Vivin Dwi Loveana alias Pipin (22), anak Ratno,

Jenazah empat manusia itu selama ini terkubur di belakang rumah dan ditemukan tinggal kerangka.

Baca: Penemuan 4 Kerangka Manusia di Banyumas, Polisi Ungkap Modus dan Tersangka Pembunuhan

Baca: Fakta Penemuan 4 Kerangka Manusia di Banyumas, Ada Bekas Luka hingga Diduga Korban Pembunuhan

Baca: Terkait Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Koordinator Advokasi BPJS: Perlu Dikaji Lebih Dulu

Lokasi penemuan empat tengkorak manusia di kebun belakang rumah warga Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (25/8/2019).(KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN) ((KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN))

Dikutip dari Kompas.com pada Kamis (29/8/2019), tersangka pembunuhan empat orang itu adalah anak kedua Misem, Saminah dan ketiga anaknya, Sania, Irvan, dan Putra.

Untuk mengetahui proses pembunuhan yang dilakukan para tersangka, Polres Banyumas menggelar prarekonstruksi pada Kamis (29/8/2019).

Beginilah fakta mengenai kasus penemuan empat kerangka manusia yang terkubur di kebun belakang rumah Misem.

1. Disoraki Warga

Proses prekonstruksi itu menghadirkan para tersangka yaitu Saminah (53) dan ketiga anaknya, Sania Roulitas alias Sania (37), Irvan Firmansyah alias Irvan (32) dan Achmad Saputra alias Putra (27).

Ketika empat tersangka turun dari mobil dan berjalan menuju rumah Misem (76) yang dijadikan lokasi pembunuhan, warga meneriaki dan menyoraki mereka.

Kanit III Satuan Reserse Kriminal Polres Banyumas Ipda Rizky Ardhiansyah mengatakan proses prekonstruksi ini diperlukan untuk memberi gambaran proses pembunuhan tersebut.

Prarekonstruksi juga dilakukan untuk melihat peran masing-masing tersangka dalam kasus pembunuhan ini.

Warga memadati lokasi penemuan kerangka manusia di kebun belakang rumah Misem (76) warga Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (28/8/2019). (KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN)


2. 18 Adegan

Kanit III Satuan Reserse Kriminal Polres Banyumas Ipda Rizky Ardhiansyah turut memaparkan terdapat sebanyak 18 adegan yang diperagakan oleh tersangka.

Adegan yang diperagakan para tersangka dimulai perencanaan hingga penguburan jasad korban.

"Secara garis besar ada 18 adegan, yaitu kronologi pembuatan lubang kubur, proses penguburan, dan lain-lain," kata Rizky sebelum prarekonstruksi, Rabu.

Lokasi penemuan empat kerangka manusia di Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (25/8/2019).(KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN) ((KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN))


3. Ditumpuk dalam satu kamar

Ardhiasnyah juga menjelaskan, setelah keempat korban dibunuh, jasad mereka ditumpuk dalam sebuah kamar di rumah Misem.

"Setelah membunuh keempat korban pada tanggal 9 Oktober 2014 dari mulai sekitar pukul 14.00 WIB hingga maghrib, jasad ditumpuk di salah satu kamar rumah Misem (76),” kata Ipda Rizky Ardhiansyah.

Usai pembunuhan keji tersebut, para tersangka menguburkan keempat jasad pada keesokan harinya.

“Untuk penguburannya dilakukan keesokan harinya," lanjutnya.

Pada 10 Oktober 2014 pagi, tersangka Irvan dan adiknya Putra membuat lubang di bekas kubangan lumpur untuk mengubur jasad korban.

“Jasad korban kemudian baru dikubur pada malam hari,” kata Ardhiansyah.

Bahkan, para tersangka turut melenyapkan barang bukti yang digunakan untuk membunuh para korban di sekitar kebun.

“Malam itu juga barang bukti yang digunakan untuk membunuh ditimbun di sekitar kebun," jelasnya.

Polisi melakukan olah TKP di lokasi penemuan empat kerangka manusia di kebun warga Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (26/8/2019).(KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN) ((KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN))


4. Sempat didatangi Kepala Dusun

Hilangnya keempat anggota keluarga Misem menarik perhatian pemerintah setempat.

Pemerintah desa pun sempat berusaha menelusuri keberadan empat orang yang belakangan kerangkanya ditemukan terkubur di kebun.

Kepala Dusun II Desa Pasinggangan Sujoko mengatakan, beberapa tahun lalu sempat mendatangi rumah Misem untuk mencari tahu keberadaan keempat orang tersebut.

Jawabannya, ketiga anak dan cucu Misem sedang merantau.

"Saya sowan ke tempatnya Bu Misem, saya menanyakan (keberadaan tiga anak dan cucu Misem), beliau bilang tahunya kerja merantau. Tapi mentok karena itu urusan pribadi, beberapa kali saya menanyakan," kata Joko saat ditemui, Rabu (28/8/2019).

Memboyong keluarganya ke Desa Pasinggangan awal 1990-an

Sebelumnya Misem dan keluarganya dahulu merantau di Jakarta.

Setelah almarhum suaminya pensiun dari sebuah bank, mereka memboyong anggota keluarganya ke Desa Pasinggangan sekitar awal 1990-an

Misem memiliki lima orang anak yaitu Supratno alias Ratno (51), Saminah (53), Sugiono alias Yono (46), Edi Pranoto dan  Heri Sutiawan alias Heri (41). Kecuali Edi Pranoto, keempat anak lainnya tinggal bersama Misem.

Tersangka dihadirkan dalam ungkap kasus penemuan empat kerangka manusia di kebun saat konferensi pers di Mapolres Banyumas, Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (27/8/2019). (KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN)


5. Keluarga yang tertutup

Kepala Dusun II Desa Pasinggangan Sujoko, mengatakan keluarga Misem kemungkinan memiliki banyak pemasalahan keluarga.

"Semenjak suami meninggal mungkin banyak permasalahan di keluarga. Kadang warga sekitar dengan bertengkar, tapi warga tidak bisa masuk, ketika didatangi tetangga dijawab itu urusan keluarga, atau dijawab itu cuma lagi bercanda," ujar Joko.

Menurut Joko, keluarga Misem dikenal sangat tertutup, bahkan hampir tidak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar.

Karena keluarganya yang tertutup, mereka tidak pernah melakukan aktivitas di luar rumah.

Wargapun memaklumi, karena sebelumnya mereka terbiasa hidup di Jakarta sehingga jarang bersosialisasi.

Kondisi Rumah Misem (kanan) dan anaknya terangka Saminah di Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sebelum dipasang garis polisi, Minggu (25/8/2019).(KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN)


6. Minta dihukum seumur hidup

Mendengar bahwa yang menjadi tersangka adalah saudaranya sendiri, anak keempat Misem, Edi Paranoto (49) meminta agar para tersangka dihukum seumur hidup.

"Saya pasrahkan kepada yang Maha Kuasa. Hukuman kejahatan (seperti itu) seumur hidup, kalau tidak seumur hidup bisa membahayakan yang lain, ibu saya atau saya, (jadi) seumur hidup lah," kata Edi seusai pra rekonstruksi di lokasi kejadian, Rabu.

Misem memiliki lima anak, dari yang tertua Ratno, Saminah, Yono, Edi dan Heri.

Baca: Lokasi Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur Dikelilingi 2 Bandara Internasional Terbaik Asia Pasifik

Baca: Ikuti Jejak Jokowi, Ridwan Kamil Bakal Pindahkan Ibu Kota Jawa Barat, Berikut Usulan Lokasinya!

Baca: Anaknya Nikahi Bule, Ayah Bambang Irawan Petugas PPSU Bangga Tapi Sempat Ragu

Edi Pranoto (49), saudara tersangka sekaligus korban pembunuhan yang kerangkanya ditemukan di kebun Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.(KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN)


(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Saradita Oktaviani)



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer