Sebut Indonesia Negara Miskin, Bos Taksi Malaysia Sampaikan Permohonan Maafnya

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Shamsubahrin Ismail, Bos Taksi Malaysia

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Pengusaha Big Blue Taxi asal Malaysia, Shamsubahrin Ismail mengungkapkan permohonan maafnya atas pernyataannya yang membuat berang warga Indonesia.

Shamsubahrin Ismail meminta maaf atas pernyataannya yang menghina Indonesia dan menyebut Gojek hanya untuk orang miskin.

Ucapannya tersebut menjadi viral.

Shamsubahrin Ismail mengatakan dirinya tidak bermaksud untuk menghina Indonesia.

“Saya ingin memohon maaf kepada semua rakyat Indonesia karena menyebut orang miskin. Saya tidak bermaksud menghina Indonesia, mereka (Indonesia) di hati saya, tak terlintas kata penghinaan," katanya seperti dikutip dari Malaysiakini, Rabu (28/8/2019).

Baca: Aksi Demo Mahasiswa Papua di Jakarta Pusat Sebabkan Arus Lalu Lintas Macet

Baca: Polisi Gelar Prarekonstruksi Kasus Temuan 4 Kerangka Manusia di Banyumas

Baca: 10 Aktor Hollywood dengan Pendapatan Tertinggi di Tahun 2019, Capai Angka hingga Triliunan

Datuk Shamsubahrin Ismail, pendiri dan pemilik layanan taksi Big Blue di Malaysia. Dia meminta maaf setelah ucapannya yang menyebut Indonesia negara miskin sebagai bagian dari kampanye penolakan atas Gojek menjadi viral.(MALAY MAIL/Miera Zulyana)

Dalam konferensi pers, Shamsubahrin Ismail mengaku media sosialnya hingga WhatsApp-nya dibanjiri pesan bernada kemarahan dan ketidakpuasan dari orang Indonesia.

Dilansir dari Malay Mail Rabu (28/8/2019), dia mengaku ucapannya didasari pemberitaan di media massa mengenai kondisi ekonomi yang tengah terjadi di sana.

Dia juga mengaku berada dalam grup WhatsApp berisi driver Gojek dan Grab.

Shamsubahrin Ismail menuturkan ucapannya yang menyebut Indonesia negara miskin karena keberadaan Gojek.

"Jadi, saya meminta maaf atas ucapan saya berdasarkan laporan yang saya baca," katanya.

Baca: Mengenang Kisah Asmara Gigi Hadid dan Zayn Malik yang Diwarnai Drama Putus Nyambung

Baca: Terjadi Kontak Senjata di Papua, Dilaporkan 1 Prajurit TNI Tewas dan 2 Polisi Terluka

Baca: Ibu yang Diinjak Kepalanya oleh sang Anak, Ternyata Bernama Djaiti Bukan Rusmini

Shamsubahrin Ismail, Bos Taksi Malaysia

Menurut dia, pemerintah Malaysia seharusnya lebih mengenalkan layanan ojek lokal seperti Dego Ride daripada mengizinkan layanan Gojek masuk ke negara itu.

Selanjutnya, dikutip dari Net Straits Times, Shamsubahrin Ismail menilai akses bagi transportasi asing dapat memberi dampak negatif.

Dampak yang ia maksud antara lain ancaman penutupan jika mereka menghadapi masalah.

"Setidaknya, kami mempunyai kendali atas produk transportasi di negeri sendiri seperti Dego Ride untuk mencegah masuknya Gojek," kata Shamsubahrin.

Di sisi lain, setelah permohonan maafnya itu, Shamsubahrin Ismail berharap pengemudi Gojek di Indonesia terutama di Jakarta membatalkan niatnya untuk berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta untuk protes pernyataaannya.

Baca: Juara 1 DStar dan Dapat Hadiah Uang Rp 750 Juta, Begini Ungkapan Terima Kasih Fildan

Baca: Gigi Hadid Mengajak Tyler Cameron Bertemu Ibunya, Akankah Hubungan Mereka jadi Serius?

Baca: Cyberjek - Pesaing Baru Gojek dan Grab, Punya Banyak Kelebihan, Disiapkan Asuransi Jiwa Untuk Driver

Viral Foto Driver Gojek Online Mirip Banget Sama Pasha Ungu

Sebelumnya diberitakan hari ini rencananya ribuan pengemudi Gojek akan demo di depan Kedutaan Malaysia di Jakarta.

Penolakan Gojek di Malaysia juga datang di kalangan politisi.

"Jika generasi muda Indonesia bagus, mereka tentu tidak akan keluar negeri mencari kerja. Gojek hanya untuk negara miskin seperti Indonesia, Thailand, India, Kamboja," ujar Shamsubahrin.

“Gojek akan memicu terjadinya interaksi antara dua manusia berbeda jenis kelamin yang bertentangan dengan hukum syariah,” terang Khairuddin Razali.

Tidak hanya Khairuddin, rekan satu partainya Husain Awang juga menyatakan bahwa angka pelecehan seksual di Indonesia mengalami peningkatan karena kehadiran Gojek.

Husain pun mengecam kemunculan Gojek sebagai bukti pemerintah telah gagal mengurus transportasi umum dan mengatasi kemacetan.

"Saya mendesak pemerintah untuk tidak mengizinkan Gojek hadir, termasuk di masa uji coba. Pemerintah seharusnya meningkatkan kualitas moda transportasi seperti MRT dan LRT," kecamnya.

Baca: Viral Kisah Driver Gojek yang Lulus Cum Laude dan Juga Berprestasi di Ajang Debat Nasional

Baca: Selain Gojek, Beberapa Perusahaan Ini Juga Pernah Ganti Font Logo Menggunakan Sans Serif

Baca: Solv, Logo Terbaru Gojek Simpel dan Penuh Makna


Pernyataan Awal Shamsubahrin Ismail tentang Gojek Indonesia

Transportasi Online asal Indonesia, Gojek akan beroperasi di Malaysia.

Hal itu telah disetujui cabinet Perdana Menteri Mahathir Mohamad.

Dilansir dari Nikkei Asian Review, permohonan Gojek ini disetujui pada Rabu (21/82019).

Namun kehadiran Gojek di Malaysia menuai penolakan dari beberapa pihak.

Pengusaha Big Blue Taxi, Shamsubahrin Ismail, hina Indonesia dengan sebutan negara miskin.

Baca: Wanita Sopir Grab Dapat Orderan Antar Jenazah Dari RSUD, Bupati Yakinkan Pakai Ambulans Gratis

Baca: Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)

Baca: 5 Negara dengan Sistem Transportasi Umum Terbaik di Dunia

Logo Gojek terbaru 2019 (kiri) dan tiga mitra Gojek dari kiri ke kanan: GET Filiphina, Gojek, dan Go-Viet (kanan) (gojek.com)

"Jika generasi muda Indonesia bagus, mereka tentu tidak akan keluar negeri mencari kerja. Gojek hanya untuk negara miskin seperti Indonesia, Thailand, India, Kamboja," ujar Shamsubahrin.

"Ini negara miskin, kita negara kaya. GoJek hanya untuk orang miskin seperti di Jakarta,"

"GoJek tak menjamin masa depan anak muda, merusak anak muda," ucap Shamsubahrin Ismail.

Padahal GoJek sudah beroperasi di beberapa negara di Asia Tenggara antara lain Singapura, Vietnam dan Thailand.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Saradita Oktaviani)



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer