Terjadi Kontak Senjata di Papua, Dilaporkan 1 Prajurit TNI Tewas dan 2 Polisi Terluka

Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Fathul Amanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga tampak melihat dari dekat toko yang dibakar massa pengunjuk rasa di Kota Manokwari Papua Barat.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Aksi demo kembali terjadi di Papua menyikapi peristiwa yang terjadi di Surabaya.

Meskipun peristiwa di Surabaya sudah terjadi pekan lalu, namun aksi ini merupakan aksi susulan.

Dilansir oleh Tribunnews.com, aksi demo yang terjadi pada Rabu (28/8/2019) ini berlokasi di Kabupaten Deiyai, Papua.

Dalam aksi yang disebut sebagai aksi jilid dua ini, dikabarkan bahwa seorang anggota TNI tewas setelah terkena panah warga.

Sementara itu, dari masyarakat sendiri belum diketahui apakah terdapat korban atau tidak.

Sumber di Kodam XVII Cenderawasih yang namanya enggan disebut, membenarkan adanya peritiwa itu.

“Ada anggota Polri dan TNI tang terkena panah, dan yang gugur anggota TNI. Lebih detailnya coba cek Kapendam,” ujarnya dikutip TribunnewsWiki dari Tribunnews.com (28/8/2019).

Baca: Penghuni Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya Masih Tutup Diri, Ogah Ditemui Gubernur Papua dan Jatim

Baca: 5 Anggota TNI di Surabaya Diskors Terkait Kasus Papua: 2 Emosional Tak Mau Disebut Rasis

Baca: Kasus Rasisme Asrama Papua, Polda Jatim Bakal Tetapkan Tersangka, Ada 2 Perusak Bendera Merah Putih

Menurut informasi yang beredar, kejadian itu berlangsung di Kantor Bupati Deiya, Papua.

Ribuan orang menggelar aksi demo sekitar pukul 15.00 WIT.

Aksi massa menjadi anarkis dengan menyerang aparat keamanan.

Selain satu anggota TNI yang tewas, dikabarkan pula bahwa dua anggota TNI dan Polri terluka.

Hingga saat ini dikabarkan kontak senjata masih berlangsung.

Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letkol Inf Eko Daryanto saat dikonfirmasi belum bersedia mengangkat telepon selulernya begitu pula Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal.

Penghuni asrama mahasiswa Papua di Surabaya tolak kedatangan Gubernur Papua dan Gubernur Jatim, Selasa (27/8/2019) (KOMPAS.com/A. FAIZAL)

Dilansir dari Kompas.com, Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Rodja mengatakan, saat ini kontak tembak masih berlangsung di Deiyai.

Anggota TNI AD meninggal akibat terkena panah, demikian pula dua anggota Polri yang berasal dari Brimob dan dalmas.

“Kapolres Paniai dan tim masih kontak tembak,” kata Irjen Pol Rodja, seperti dilansir dari Antara dikutip TribunnewsWiki dari Kompas.com, Rabu.

Dalam insiden tersebut dilaporkan satu pucuk senjata milik TNI-AD hilang.

Ketika ditanya tentang korban lainnya, Kapolda Papua mengaku belum mendapat laporan lengkap.

Irjen Pol Rudolf Rodja mengatakan masih berada di Timika.

Baca: 5 Anggota TNI Diberi Skorsing karena Kasus Pengepungan Asrama Mahasiswa Papua

Baca: Mabes Polri Ungkap Skenario Pembuat Kerusuhan Papua: Indikasi Skenario Diduga Mulai di Rusuh Malang

Sebelumnya, pada 23 Agustus 2019 terjadi pula baku tembak antara aparat keamanan gabungan TNI dan Polri dengan kelompok bersenjata di Kota Wamena, tepatnya di Pasar Jibama.

Satu anggota kelompok bersenjata tewas dan empat lainnya berhasil kabur.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal dan Kapolres Jayawijaya AKBP Tony Ananda Swadaya mengatakan bahwa kelompok bersenjata itu adalah anggota Egianus Kogoya yang bermarkas di Kabupaten Nduga.

Namun hal itu dibantah oleh Juru Bicara OPM Sebby Sambon.

“Itu kami belum terima laporan, tapi anggota Egianus Kogoya tidak mungkin. Karena anggota TPNPB tidak mungkin ke Wamena kota, tapi mereka semua di tempat perang, yakni dari Habema sampai Yuguru Kenyeam,” ujar Sebby melalui pesan elektroniknya dari Papua Nugini.

Sebby mengklaim, pihaknya terlibat kontak senjata dengan pasukan TNI di Habema Wamelah Birik pada 21 Agustus lalu dan menyebut banyak anggota TNI yang tewas.

Pengibaran Bendera Bintang Kejora saat rusuh meluas ke wilayah Fakfak. (Hand Over Tribunnews.com)

Sementara itu menyikapi peristiwa baku tembak di Pasar Jibama, Persekutuan Gereja dan Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Jayawijaya mengajak masyarakat tetap tenang dan menjaga kedamaian.

Ketua PGGJ Kabupaten Jayawijaya, Yoram Yogobi mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak muda terpancing oleh isu yang menyesatkan, serta jangan mudah terprovokasi oleh siapapun.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk memanjatkan syukur dan doa kepada Tuhan, agar Kota Wamena Kabupaten Jayawijaya selalu diberkati dan selalu dalam keadaan aman serta damai.

“Terkait masalah-masalah yang terjadi terutama masalah yang terjadi di Pasar Jibama Wamena, mari masyarakat Jayawijaya jangan mudah terprovokasi, serahkan kepada penegak hukum penanganannya,”ajaknya.

Sekretaris FKUB Kabupaten Jayawijaya, Alex Mauri menyatakan akan menggelar KKR bersama seluruh komponen masyarakat Jayawijaya. “Dengan KKR bersama masyarakat kuta doakan Jayawijaya tetap aman dan kondusif," ujarnya.

(TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWSWIKI.COM/Abdurrahman Al Farid)



Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Fathul Amanah
BERITA TERKAIT

Berita Populer