Sejarah
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kopi merupakan minuman hasil seduhan biji kopi yang telah dihaluskan dan menjadi bubuk.
Kopi merupakan satu diantara komoditas di dunia yang telah dibudidayakan di lebih dari 50 negara.
Kopi menjadi minuman favorit untuk menghabiskan waktu di pagi hari bahkan di sore hari.
Minat masyarakat Indonesia terhadap kopi, membuat beberapa kedai kopi bermunculan.
Satu diantaranya yakni Sapa Kopi, kedai kopi yang mengusung konsep takeaway.
Sapa Kopi merupakan kedai kopi yang berada di Solo, dan telah memiliki tiga cabang yakni di wilayah UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta), UNS (Universitas Negeri Sebelas Maret), dan di daerah Sragen.
Pemilik Sapa Kopi yakni bernama Govinda Alvin Ardianto.
Govinda Alvin Ardianto memaparkan sejarah pendirian Sapa Kopi yang ditemui oleh tim TribunnewsWiki pada Selasa 27 Agustus 2019.
Kopi Sapa Kopi berdiri pertama kali di lokasi Jalan Kabut UNS.
Awalnya pemilik Sapa Kopi suka meminum kopi susu, namun karena minuman kopi susu di lingkungan Govinda cukup mahal, akhirnya pemilik Sapa Kopi terpikirkan untuk membuat kedai kopi.
"Awalnya saya sangat suka meminum kopi susu, namun karena di lingkungan sekitar saya kopi cukup mahal dan tidak bisa dinikmati setiap hari, maka tercetuslah Sapa Kopi." Ungkap Govinda.
Govinda mengungkapkan bahwa Sapa Kopi mengusung konsep takeaway (makanan/minuman yang dipesan untuk dimakan/diminum di luar tempat makan).
"Dengan mengusung konsep kedai kopi susu takeaway dengan harga yang bersahabat mulai dari Rp 10.000,- " tambah Govinda.
Govinda meambahkan jika Sapa Kopi didirikan sejak 2018.
"Pertama kalo buka tahun kemarin 7 desember 2018" tambah Govinda.
Awalnya Sapa Kopi hanya menjual menu kopi saja, namun seiring berjalannya waktu mulai mengembangkan ke menu-menu lainnya.
"Sapa Kopi awalnya hanya menjual menu kopi susu saja namun seiring waktu mulai menjual menu non kopi seperti coklat, taro, dan lain sebagainya" ujar pemilik yang masih berusia 22 tahun tersebut.
Penemuan Resep
Govinda mengungkapkan bahwa penemuan resep untuk Sapa Kopi hanya berlangsung satu hari.
Govinda juga mengatakan bahwa sebelumnya pernah mengikuti kursus barista di Jakarta selama empat hari.
"Resepnya hanya saya kulik satu hari, awalnya saya pernah kursus barista di Jakarta selama empat hari." ujar Govinda.
Govinda mengungkapkan bahwa dirinya tidak langsung membuat usaha kopi, namun usaha pisang nugget.
Namun karena usaha sebelumnya kurang berhasil, akhirnya Govinda memutuskan untuk membuat usaha lain.
"Dulu membuat pisang nugget. namun karena makanan trend, peminatnya menurun, akhirnya membuat usaha lain" tambah Govinda.
Motivasi
Motivasi Govinda dalam mendirikan Sapa Kopi karena ingin memberikan opsi para penikmat kopi.
Govinda ingin penikmat kopi tetap dapat menikmati kopi setiap hari dan tidak terhalang mahalnya harga minuman kopi.
"Ingin memberikan opsi bagi penikmat kopi, terutama target pasar usia remaja agar dapat menikmati kopi secara simple dan tak perlu merogoh kocek terlalu dalam" ujar Govinda.
Modal
Govinda mengaku bahwa modal awal mendirikan Sapa Kopi dari modal usaha sebelumnya yakni pisang nugget.
Namun saat membuat pisang nugget, Govinda membutuhkan Rp 3jutaan untuk modal awal.
"Modal bikin Sapa Kopi dimulai dari modal usaha sebelumnya, awal modal usaha sebelumnya hanya 3jutaan, kemudian hasil dari usaha sebelumnya dibuat untuk mendirikan Sapa Kopi" ujar Govinda.
Bahan
Sapa Kopi mengambil bahan kopi dari Malang.
Govinda memutuskan untuk mengambilnya langsung dari petani.
Bahan yang digunakan juga tidak sembarangan, mengambil bahan kopi premium.
"Kopi yang digunakan merupakan kopi premium yang berasal dari Jawa Timur, diambil langsung dari petani lokal dan diroasting secara baik, kalau bahan cokelat dan lainnya dari Semarang, distributornya dari Semarang" ujar Govinda
Govinda menambahkan jika pengiriman bahan baku tidak lebih dari tiga hari. "Biasanya pengiriman bahan baku paling lama tiga hari sekali, paling cepet sehari sekali, tergantung outletnya rame apa tidak".
Pengiriman bahan baku yang cepat dikarenakan Sapa Kopi mampu menjual hingga 100 gelas ketika ramai, dan 50 gelas ketika sepi. "Rata-rata sehari per satu outlet bisa menjual sebanyak 100 gelas kalau rame, kalau sepi 50 gelas"
Cabang
Alamat: Jalan Kabut No. 106, Jebres, Surakarta
Alamat: Jalan Duwet Raya 9 UMS, Kartasura.
Alamat: Jalan Slamet Riyadi No.191, Sarigunan, Sragen.
Daftar Harga
- Kopi Sapa Creamy : Rp 10.000,-
- Kopi Sapa Terbaik : Rp 15.000,-
- Kopi Sapa Arum : Rp 15.000,-
- Kopi Sapa Amel : Rp 15.000,-
- Kopi Sapa Mesra : Rp 15.000,-
- Kopi Sapa Bersama : Rp 15.000,-
- Kopi Sapa Tanpa Perantara : Rp 10.000,-
- Merah Putih : Rp 15.000,-
- Matchamu : Rp 15.000,-
- Sapachoc : Rp 10.000,-
- Creamy Thaitea : Rp 10.000,-
- Janda : Rp 15.000,-
- Susu Nona Marie : Rp 15.000,-
- Coffee Beer : Rp 20.000,-
- Cokelat : Rp 10.000,-