Hari Ini dalam Sejarah: 29 Agustus 1842, Perjanjian Nanking

Penulis: Indah Puspitawati
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perjanjian Nanking


Daftar Isi


  • Sejarah


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Perjanjian Nanking pada 29 Agustus 1842 antara Inggris dan Tiongkok menandai akhir Perang Opium Pertama dan awal kekuasaan Inggris terhadap Hong Kong.

Perjanjian Nanking ditandatangani  di atas kapal perang Inggris HMS Cornwallis di Nanjing (saat itu dikenal sebagai Nanking).

Dengan perjanjian Nanking, China membayar ganti rugi kepada Inggris, menyerahkan wilayah Hong Kong dan setuju untuk menetapkan tarif yang adil.

Pedagang Inggris, yang sebelumnya hanya diizinkan berdagang di Guangzhou (Canton), sekarang diizinkan untuk berdagang di lima pelabuhan perjanjian dan dengan siapa pun juga.

Kelima pelabuhan tersebut adalah Canton (Guangzhou), Amoy (Xiamen), Foochow (Fuzhou), Ningpo (Ningbo), dan Shanghai.

Perjanjian ini dilengkapi pada tahun 1843 oleh British Supplementary Treaty of the Bogue, yang memungkinkan warga negara Inggris diadili di pengadilan Inggris.

Selain berkat perjanjian Nanking, Inggris memiliki hak apa pun di China yang dapat diberikan China kepada negara asing. (1)

Lukisan cat minyak yang menggambarkan perjanjian Nanking (Capt. John Platt)

  • Latar Belakang


Selama berabad-abad, China merupakan negara yang terisolasi hingga pada 1600-an, ketika pedagang Barat secara bertahap membuka perdagangan dengan China.

Seiring waktu, negara-negara Eropa seperti Inggris membuat kerjasama dengan pemerintah China, dan Inggris menyadari bahwa China adalah mitra dagang yang penting.

Hal ini disebabkan karena:

  • Cina menawarkan pasar luar negeri untuk barang-barang milik Inggris.
  • Inggris mampu membeli berbagai barang dari China yang tidak dapat mereka produksi sendiri.

Seiring waktu, kemitraan ini mulai memberi manfaat bagi Inggris Raya, dan merugikan China.

Dan akhirnya mengarah ke Perjanjian Nanjing, yang menandai dimulainya serangkaian perjanjian tidak adil yang menguntungkan Barat dan merugikan China. (2)

Baca: 17 AGUSTUS - Seri Sejarah Nasional: Perjanjian Bongaya (18 November 1667)

Baca: 17 AGUSTUS - Seri Sejarah Nasional: Perjanjian Salatiga (17 Maret 1757)

Buku dengan dua bahasa yang berisi tentang isi perjanjian Nanking (Anne S. K. Brown Military Collection)

  • Perang Opium


Menyusul larangan perdagangan opium tahun 1839, China dituduh menyerang dan menghancurkan properti Inggris.

Ratu Inggris menganggap penghancuran produk-produk Inggris sebagai penghinaan dan mengirim pasukan ekspedisi pertama untuk mempertahankan hak-hak Inggris dalam berdagang pada bulan Juni 1840.

Perang Opium Pertama (1839-1842) dimulai oleh Kapten Charles Elliot dari Angkatan Laut Kerajaan dan Kapten Anthony Blaxland Stransham dari Marinir Kerajaan.

Setelah serangkaian kekalahan China, Pulau Hong Kong diduduki oleh Inggris pada 20 Januari 1841.

Sir Edward Belcher mendarat di Hong Kong, pada 25 Januari 1841.Setelah kedua negara gagal mencapai kesepakatan, Inggris merebut Canton pada Mei 1841.

Satu tahun kemudian, mereka juga merebut kota Nanjing.

Pada titik ini, China menyadari bahwa mereka tidak memiliki kesempatan melawan kekuatan militer Inggris Raya dan dipaksa untuk menyerah. (3)

Perang Opium Pertama (Bridgeman Art Library) 

  • Hong Kong


China terus berupaya menghentikan perdagangan opium sehingga terjadi Perang Opium II, namun kembali mengalami kekalahan.

Di bawah kekuasaan Inggris, Hong Kong dibangun di atas fondasi Demokrasi dan Liberalisme, sedangkan Cina merupakan pusat Sosialisme dan Komunisme di Asia.

Setelah sekitar 156 tahun dikuasai Inggris, Hong Kong dikembalikan kepada Cina pada 1 Juli 1997.

Di bawah sistem kapitalisme, Hong Kong telah tumbuh menjadi pusat keuangan, perdagangan, pelayaran, logistik, dan pariwisata internasional di kawasan Asia Pasifik.

Menjelang pengembalian Hong Kong ke China, Deng Xiaoping, pemimpin China ketika itu, berjanji akan menerapkan konsep “satu negara dua sistem”.

Pemandangan Hong Kong dari The Peak, pada tahun 1880 dan 2010 (gov.hk)

Konsep tersebut memberikan otonomi kepada pemerintah Hong Kong seperti pada sistem hukum, mata uang, bea cukai, imigrasi, peraturan jalan yang tetap berjalan di jalur kiri, kecuali urusan yang menyangkut pertahanan nasional dan hubungan diplomatik yang tetap ditangani oleh pemerintah pusat di Beijing.

Dengan kata lain, konsep tersebut menjamin Hong Kong tetap berdiri di atas sistem kapitalis, dan Cina tetap berada dalam sistem sosialis.

Beijing menerapkan sistem satu negara dua sistem dengan konsisten sehingga kestabilan politik tetap terjaga.

Hubungan Beijing dengan Hong Kong berjalan dinamis dan iklim investasi baik dari dalam maupun luar negeri semakin meningkat.

Kini Hong Kong menjadi pusat keuangan, perdagangan, logistik, pariwisata, dan pelayaran internasional. (4)

Baca: Hong Kong

Baca: Hong Kong Stadium (Stadion Hong Kong)

(TribunnewsWiki/Indah)



Nama Perjanjian Nanking


Waktu 29 Agustus 1842


Tempat kapal perang Inggris HMS Cornwallis


Pihak Terkait Inggris dan China


Sumber :


1. www.britannica.com/event/Treaty-of-Nanjing
2. study.com
3. www.newworldencyclopedia.org/entry/Treaty_of_Nanking
4. ddhongkong.org


Penulis: Indah Puspitawati
Editor: haerahr

Berita Populer