Kelebihan Samboja Jadi Ibu Kota Baru : Aman dari Bencana hingga Miliki Pembangkit Listrik Tenaga Gas

Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Taman Hutan Raya Bukit Soeharto terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dekat dengan daerah Samboja.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kecamatan Samboja menjadi salah satu nama yang masuk dalam kandidat kuat calon ibu kota baru Indonesia.

Kecamatan Samboja terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Nama Samboja mendadak banyak diperbincangkan lantaran hampir semua kisi-kisi dari pemerintah terkait ibu kota baru ada di Samboja.

Samboja yang merupakan kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara memang memiliki beberapa kelebihan untuk dijadikan lokasi baru untuk Ibu Kota Negara (IKN).

Baca: Sebentar Lagi, Jokowi Umumkan Lokasi Ibu Kota Baru: Kemungkinan di Samboja Kaltim

Baca: Jokowi Umumkan Secara Resmi Lokasi Ibu Kota Indonesia Baru, Saksikan via Live Streaming Berikut

Baca: 5 Fakta Ibu Kota Baru di Kalimantan: Jokowi Bantah Menterinya hingga Reaksi Anies dan Fadli Zon

Berikut adalah kelebihan Samboja dikutip TribunnewsWiki dari TribunWow.com (26/8/2019) :

1. Wilayah Samboja sangat Luas

Dilansir oleh Tribunnews.com, Kalimatan Timur memiliki lahan deliniasi yang luas yakni 180.000 hektar, dengan lahan potensial mencapai 85.000 hektar.

Untuk luas kecamatan Samboja ternyata lebih luas dibandingakn dengan ibu kota negara saat ini, Jakarta.

Menurut data dari BPS, Jakarta memiliki luas sebesar 662,33 kilometer persegi.

Sedangkan Kecamatan Samboja memiliki luas 1,5 kali lipat lebih besar dari Jakarta yakni seluas 1.045,9 kilometer persegi.

Sebuah penanda milik Badan Informasi Geospasial (BIG) Republik Indonesia berada di kawasan RT 5 Kampung Sinjai, Kelurahan Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Rabu (31/7). Penanda untuk foto udara yang biasa digunakan BIG RI untuk pemetaan sebuah kawasan ini sempat diyakini oleh warga kawasan tersebut sebagai patok wilayah pembangunan Pusat Pemerintah RI yang akan diputuskan oleh Presiden Jokowi pada Agustus mendatang. (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)

2. Kepadatan Penduduk yang rendah

Dilansir dari TribunJabar.id, Samboja ternyata memiliki tingkat kepadatan penduduk yang cukup rendah.

Dibandingkan dengan Jakarta, tentunya tingkat kepadatan penduduk di Samboja sangat berbeda jauh.

Angka kepadatan penduduk di Samboja adalah 54,3 jiwa per kilometer persegi.

Pada per 2017 saja daerah Samboja hanya memiliki 63.128 jiwa.

Berbeda sekali dengan Jakarta yang memiliki kepadatan penduduk sekitar 15.663 jiwa per kilometer persegi.

Jumlah penduduk Jakarta sangat banyak mencapai 10,3 juta jiwa.

Baca: Ibu Kota Baru Indonesia di Kalimantan Timur, Mendagri : Bukan Langsung Nama Provinsi Baru

Baca: Ternyata Inilah Alasan Ibu Kota Indonesia Pindah ke Kalimantan Timur

3. Terletak di wilayah yang strategis

Plt Camat Samboja, A. Nurkhalis, dalam telewicara unggahan kanal YouTube CNN Indonesia, Jumat (23/8/2019), mengatakan bahwa kecamatan Samboja terletak dilokasi yang strategis.

Lokasi Samboja dekat dengan bandara dan sudah memiliki akses jalan yang cukup baik.

"Sebagai masyarakat saya melihat bahwa Samboja memang berada di posisi yang sangat strategis," jelas Nurkhalis.

"Dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari bandara kemudian posisinya juga di pinggir selat Makasar sehingga secara perkembangan potensi ekonomi, apakah pelabuhan itu atau akses jalan sebenarnya infrastrukturnya sudah cukup baik," ujar Nurkhalis.

Nurkhalis juga menuturkan mengenai infarstruktur yang bisa mendukung, seandainya Samboja menjadi ibu kota negara adalah jalan tol yang pengerjaannya masih dalam proses.

Suasana salah satu sudut Tahura Bukit Soeharto Kelurahan Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kukar, Rabu (31/7). Lokasi yang berdekatan proyek jalan tol Seksi 2 Balikpapan Samarinda di KM 45 ini pernah ditinjau Presiden Joko Widodo saat mencari kandidat ibu kota baru. Di kawasan ini juga ditemui beberapa penanda geospasial dari Badan Informasi Geospasial RI. (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)

4. Aman Dari Bencana

Dilansir oleh Kompas.com, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro pernah mengatakan, wilayah Kalimantan Timur aman karena bukan merupakan jalur bencana.

Dari peta potensi bencana, wilayah Kalimantan sendiri berada di warna hijau yang relatif aman dari bencana.

Berbeda dengan Pulau Jawa, Sulawesi bahkan Papua yang masuk ke dalam zona merah.

"Akhirnya kita memutuskan dari peta strategis adalah Kalimantan, karena risiko gempa kecil yang ada bencana asap kebakaran hutan, itu pun hanya beberapa area lahan gambut," kata Bambang di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (20/8/2019).

Visualisasi gempa, kecil-menengah-besar di Indonesia dalam kurun waktu 40 tahun, 1973-2013. (Intisari/tribunnews.com)

5. Samboja memiliki pembangkit listrik tenaga gas

Kecamatan Samboja mempunyai beberapa keunggulan yang di antaranya adalah memiliki pembangkit listrik tenaga gas.

Hal tersebut diungkapkan oleh Plt Camat Samboja, A. Nurkhalis, dalam telewicara unggahan kanal YouTube CNN Indonesia, Jumat (23/8/2019).

Nurkhalis menyebut potensi dari Kecamatan Samboja, yakni pembangkit listrik tenaga gas yang sudah memasok sumber daya listrik ke wilayah tersebut.

"Tetapi beberapa pendukung lain seperti pasokan listrik sudah ada, pembangkit listrik tenaga gas yang sudah juga beroperasi di wilayah Kecamatan Samboja," ujarnya.

Sebuah penanda milik Badan Informasi Geospasial (BIG) Republik Indonesia berada di kawasan RT 5 Kampung Sinjai, Kelurahan Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Rabu (31/7). Penanda untuk foto udara yang biasa digunakan BIG RI untuk pemetaan sebuah kawasan ini sempat diyakini oleh warga kawasan tersebut sebagai patok wilayah pembangunan Pusat Pemerintah RI yang akan diputuskan oleh Presiden Jokowi pada Agustus mendatang (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Abdurrahman Al Farid)



Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer