Sehingga otak tidak dapat berfungsi semestinya otak normal.
Autisme bukanlah penyakit kejiwaan, dan tanda-tanda untuk mendeteksinya bisa terlihat sejak usia tiga tahun.
Tanda-tanda ini bisa terlihat dari spektrum ringan ataupun parah.
Dikutip dari Kompas.com, beberapa anak autisme memiliki kemampuan luar biasa, beberapa anak juga ada yang berusaha untuk berbicara.
Gangguan autisme berpengaruh lebih besar terhadap anak laki-laki dibandingkan perempuan.
Gangguan autisme juga mempengaruhi satu anak dari 59 anak.
Waktu penunjukkan tanda-tanda autisme terjadi pada rentang yang berbeda.
Ada yang menunjukkan pada bulan-bulan pertama anak tersebut lahir, namun juga ada yang menunjukkan saat usia dua atau tiga tahun.
Orang tua diperlukan untuk memeriksanya dan membutuhkan evaluasi serta profesional yang sangat dalam, hal ini dikarenakan anak-anak biasa yang tidak memiliki autisme menunjukkan beberapa tanda.
Ketika tanda-tanda anak dapat diketahui sejak dini, mampu memberikan perkembangan yang sangat baik untuk anak autisme.
Apabila orang tua memiliki perbedaan dalam perkembangan anak, maka diharapkan untuk segera menghubungi ahlinya.
Berikut tanda umum autisme yang terjadi pada anak dan balita.
Satu diantara tanda awal autisme adalah tidak adanya kontak mata dengan siapapun.
Penelitian yang diterbitkan oleh Nature menemukan bahwa bayi yang mengalami gangguan spektrum autime menunjukkan adanya penurunan kontak mata antara usia 2 hingga 6 bulan.
Bayi dapat merespon dengan melihat dan mendengar suara orang lain seperti suara ayah dan ibunya.
Namun jika bayi tidak dapat merespon, maka dapat menunjukkan adanya ciri-ciri autisme.
Bayi yang memiliki autisme tidak akan melihat ataupun mendengarkan orang lain, mereka juga tidak akan memberi respon.
Bayi yang memiliki ciri-ciri autisme tidak akan mengoceh pada usia enam hingga sembilan bulan.
Bayi yang menginjak usia balita dan mengalami autisme tidak akan berinteraksi dengan orang lain.
Jika mereka mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan, maka mereka akan menyimpan masalahnya sendiri.
Balita yang memiliki gangguan autisme akan melakukan kegiatan berulang yang dapat membantu menenangkan mereka.
Contoh kegiatan berulang yakni seperti bertepuk tangan, memutarkan tubuh atau menggoyangkan tubuh.
Seorang anak akan menunjuk sesuatu menggunakan gerakan lain.
Anak yang mengalami autisme, dan dapat didetesi sejak dini mampu berdampak baik kepada tumbuh kembang otaknya.