QR Code

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung memotret aplikasi Quick Response (QR) Code di sela gelaran Dimo Pop Up Market di Jakarta, Selasa (26/4/2016). Dimo Pay Indonesia (Dimo) memperkenalkan sistem pembayaran baru yang inovatif dengan menggunakan QR code yang diintegrasikan pada layanan mobile banking maupun aplikasi uang elektronik.


Daftar Isi


  • Sejarah


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Jepang mengalami pertumbuhan yang tinggi pada tahun 1960-an.

Pada waktu itu, Jepang memiliki swalayan dengan jumlah yang mulai banyak.

Namun, kala itu kasir mengalami kendala karena mereka harus memasukkan barang dan harga secara manual.

Kondisi itu memicu penemuan kode batang atau barcode.

Penggunaan barcode sangat membantu kasir di Jepang karena mereka hanya perlu melakukan pemindaian dengan sesor optik.

Seiring dengan berkembangnya waktu, penggunaan barcode terus meluas.

Akan tetapi kala itu bar code hanya mampu menampung sekitar 20 karakter alfanumerik.

Hal tersebut membuat barcode tidak bisa berfungsi dengan maksimal.

Kala itu Denso Wave Incorporated, pengembang QR Code, mendapatkan permintaan untuk mengembangkan sistem kode yang dapat menampung alfanumerik sekaligus kode kanji dan kana.

Sejak saat itu, Masahiro Hara bersama timnya di Denso mengembangkan kode QR atau Quick Response Code.

QR Code dikembangkan dari barcode yang hanya membaca satu arah menjadi dua arah, yaitu vertikal dan horizontal.

Selain itu, QR code juga diusahakan agar tetap terbaca dengan cepat.

Untuk mengembangkan proyek ini, Masahiro Hara membuat penanda posisi kode.

Kode tersebut berbentuk tiga kotak di tepi QR Code.

Penanda inilah yang membuat QR Code dapat dipindai dari berbagai sisi tanpa kesalahan. (1)

Pengunjung GoFood Festival memberikan apresiasi kepada Koste band, musisi jalanan binaan Institut Musik Jalanan (IMJ) menggunakan GoPay di area Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (17/8/2019). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

  • Perkembangan


Masahiro Hara membutuhkan satu setengah tahun untuk mengembangkan QR Code.

Selama masa ini, percobaan yang ia lakukan dipenuhi dengan kesalahan yang tidak terhitung.

Namun, akhirnya tercipta QR Code yang berkapasitas tinggi.

Selain itu, QR Code juga mampu menampung berbagai jenis data, mulai dari numerik, alfebetis, kanji, kana, hiragana, simbol, dan kode biner.

QR Code mampu menyimpan hingga 7089 karakter numerik, 4296 karakter alfanumerik, 2884 byte kode biner, dan 1817 huruf kanji.

Selain berkapasitas besar, QR Code mampu dibaca lebih cepat dibanding kode lain.

QR mampu dibaca 10 kali lebih cepat dari kode yang lain.

QR Code kemudian dirilis Denso Wave ke publik.

Selanjutnya QR Code mulai digunakan di industri otomotif, mulai dari sistem komunikasi hingga efisiensi pengiriman dan slip transaksi.

Denso Wave memberikan spesifikasi QR Code untuk publik.

Hal itu memungkinkan siapapun dapat menggunakan QR Code dengan bebas dan gratis.

Mereka ingin agar QR Code dapat bermanfaat bagi orang sebanyak-banyaknya.

Hal ini membuat QR Code mampu diterima masyarakat secara luas.

Sejak saat itu, kode ini semakin banyak digunakan di jepang.

Automatic Identification Manufacturer (AIM) menyetujui penggunaan QR Code sebagai identifikasi otomatis di industri.

Pada tahun 2002, QR Code mendapatkan standar ISO.

Hal ini menjadi awal penggunaan QR Code di seluruh dunia.

Meski demikian, Denso Wave tetap melakukan inovasi secara terus menerus.

Mereka menciptakan berbagai versi QR Code agar lebih bermanfaat dan dapat digunakan sesuai kebutuhan. (1)

QR Code (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

  • Bagian QR Code


QR Code terdiri atas enam bagian utama.

Berikut adalah keenam bagian tersebut.

Position Markers, untuk mengidentifikasi di mana ujung kode.

Timing Patters, untuk mengidentifikasi posisi baris dan kolom.

Version Number, untuk mengidentifikasi penomeran kode.

Format, untuk mengidentifikasi tipe konten seperti link atau teks.

Alignment Marker, untuk mengidentifikasi titik seimbang.

Data in Modules, untuk membantu pemindai mnegekstraksi data yang tersimpan. (2)

  • QR Indonesia Standard (QRIS)


Seiring dengan berjalannya waktu, QR Code juga banyak digunakan di Indonesia.

QR Code digunakan dalam berbagai bidak, termasuk pembayaran.

QR Code memungkinkan untuk menghubungkan data online dan offline, sehingga transaksi dapat dilakukan dengan mudah.

Konferensi pers usai Soft launching di Gedung Bank Indonesia (Tribunnews/Rina Ayu)

Baru-baru ini, Bank Indonesia meluncurkan QR Indonesia Standard atau QRIS pada 17 Agustus 2019.

QRIS merupakan satu-satunya standar platform pembayaran QR yang ebrlaku di Indonesia.

QRIS mengusung semangat Unggul, akronim dari Universal, Gampang, Untung, dan Langsung.

Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia mengusung QRIS menggunakan standar internasional EMV CO.1.

Hal itu untuk mendukung interkoneksi instrumen sistem pembayaran yang lebih luas.

QRIS akan diimplementasikan secara nasional dengan efektif mulai 1 Januari 2020.

Hal tersebut dilakukan untuk memberikan masa persiapan bagi Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran. (3)

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin)



Nama Quick Response Code


QR Code


Kategori Teknologi


Penggunaan Teknologi, pendidikan, pembayaran


Penemu Masahiro Hara dan Tim Denso Wave


Sumber :


1. ceknricek.com
2. tirto.id
3. money.kompas.com


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh

Berita Populer