Dampak Gempa Banten: Bangunan SDN Jayamekar Cianjur Hancur, Puluhan Siswa Belajar di Bawah Pohon

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Fathul Amanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para murid SDN Jayamekar di Cianjur, Jawa Barat harus belajar di teras sekolah karena bangunan sekolah mereka rusak.

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Gempa yang terjadi di Banten dengan kekuatan magnitudo 6,9 yang terjadi pada Jumat (2/8/2019) merusak bangunan-bangunan di beberapa wilayah terdampak.

Tak terkecuali, Sekolah Dasar Negeri Jayamekar di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Dikutip Tribunnewswiki.com dari Kontributor Cianjur, Kompas.com, dilaporkan bahwa langit-langit kelas rusak parah dan atap bangunan nyaris ambruk.

Hal ini menyebabkan pihak sekolah terpaksa menopangnya dengan sebilah bambu.

Karena kerusakan yang ditimbulkan, puluhan murid tak dapat belajar di dalam kelas.

Tercatat, sebanyak 74 murid SDN Jayamekar melakukan proses pembelajaran di lantai teras sekolah.

Hal itu juga dilakukan secara bergiliran.

Baca: Imbau Jemaah Haji untuk Tak Panik Terkait Kabar Gempa Banten, Menteri Agama: Doakan Saudara Kita

Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jayamekar berlokasi di Kampung Bantaka, RT 004/003, Desa Muaracikadu, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur.

Pihak sekolah menjelaskan bahwa mereka tak berani menggunakan ruang kelas lagi karena takut ambruk dan mencelakai para murid. 

Seorang guru SDN Jayamekar Dodi Riyana menerangkan, kondisi bangunan sekolahnya (SDN Jayamekar) memang sebenarnya sudah lama rusak dan sangat tidak layak dijadikan tempat untuk kegiatan belajar mengajar.

“Ditambah kemarin ada gempa, jadinya semakin rusak. Dari enam lokal yang ada tinggal dua yang sebelumnya masih bisa dipakai, satu untuk ruang guru dan kepala, satunya lagi untuk ruang kelas. Tapi sekarang mau rubuh ditopang dengan bambu, jadi siswa terpaksa belajar di teras,” tutur Dodi, Senin (12/8/2019).

Selain kegiatan belajar mengajar dilakukan di teras sekolah, Dodi yang mengajar kelas 4 dan 5 itu pun terpaksa membawa murid-muridnya belajar di sekitar sekolah, seperti di bawah pohon dan lapangan.

Bahkan akibat kondisi sekolahnya itu, satu persatu muridnya memilih pindah ke sekolah lain kendati lokasinya jauh karena harus menyeberang sungai.

Saat ini sudah tujuh murid yang pindah ke sekolah lain.

“Saat ini sekolah kami nyaris tidak punya ruang kelas lagi untuk belajar. Proses belajar mengajar terganggu, semangat belajar murid juga terganggu,” katanya.

Pihak sekolah sudah lama mengajukan permohonan bantuan perbaikan dan pembangunan ruang kelas ke dinas terkait, baik ke koordinator pendidikan setempat maupun Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur.

Namun menurutnya, sampai sekarang belum ada respons.

Baca: ‎Dampak Gempa Banten, 106 Rumah Rusak, 30 Rumah Rusak Berat, 1.050 Warga di Lampung Mengungsi

Salah satu anggota komite SDN Jayamekar, Hasan sangat menyayangkan kondisi sekolah yang sangat tidak layak tersebut.

Pasalnya, bagi masyarakat setempat sekolah tersebut menjadi tempat belajar satu-satunya yang paling dekat dan mudah diakses.

“Kondisi seperti ini (rusak) sudah lama. Namun, tak pernah ada upaya perbaikan dari pihak terkait,” sebutnya.

Jika dibiarkan seperti sekarang, menurut Hasan, sekolah yang didirikan sebagai SD Inpres pada 1981 itu bisa bubar.

“Kasihan murid-murid juga gurunya, kegiatan belajar jadi tidak optimal. Mohon perhatian pemerintah dan dinas terkait karena kondisinya sudah sangat mendesak (diperbaiki),” ujarnya. 

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat ada 33 rumah dan satu tempat ibadah yang rusak akibat gempa Banten magnitudo 6,9, yang terjadi pada Jumat (2/8/2019) malam.

Kerusakan tersebar di beberapa wilayah dan tercatat lima wilayah kecamatan dengan kerusakan tertinggi yaitu, Kecamatan Agrabinta, Cibeber, Pasirkuda, Naringgul dan Kecamatan Karangtengah. 

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)

JANGAN LUPA SUBSCRIBE CHANNEL YOUTUBE TRIBUNNEWSWIKI.COM



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Fathul Amanah
BERITA TERKAIT

Berita Populer