17 AGUSTUS - Tradisi Gebuk Bantal

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peserta lomba pukul bantal beradu di atas batang bambu di sungai Abdesir Jl Paccinang raya Orw III, Kelurahan Tello baru, Panakkukang, Makassar, Sulsel, Jumat (17/8). Pesta rakyat seperti lomba pukul bantal dan lomba memasukan paku ke botol ini diadakan oleh warga setempat dalam rangka memeriahkan peringatan HUT Kemerdekaan RI yang ke 73. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Tradisi Gebuk Bantal menjadi tradisi perlombaan yang sering dijumpai dalam perayaan 17 Agustusan.

Salah satu tradisi gebuk bantal yang telah lama ada yaitu di Kalimalang, Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.

Tradisi ini sudah ada sejak 1990-an.

Awalnya warga Cipinang Bali hanya menggelar tradisi lomba panjat pinang setiap hari kemerdekaan.

Tetapi dua tahun kemudian warga sekitar menambah hiburan berupa lomba Gebuk bantal yang justru menarik minat warga di Kalimalang.(1)

Baca: Panjat Pinang

Baca: Balap Karung

Perlombaan Gebuk Bantal

  • Cara Permainan


Tradisi Gebuk Bantal biasanya dilakukan di atas sungai atau kolam, yang diatasnya diberi sebatang bambu atau kayu.

Kemudian orang yang bertanding menduduki bambu atau kayu tersebut sambil memegang bantal.

Mereka yang akan bertanding dalam lomba Gebuk Bantal diminta bersalaman sebelum bertanding.

Ketika peluit ditiup menandakan permainan dimulai, peserta akan saling menyerang menggunakan bantal.(2)

Baca: JELANG 17 AGUSTUS - Parade Lomba 17 Agustus nan Unik, Kocak, Anti-Mainstream: Bisa Menginspirasi

Baca: Lomba Makan Kerupuk

Peserta lomba pukul bantal beradu di atas batang bambu di sungai Abdesir Jl Paccinang raya Orw III, Kelurahan Tello baru, Panakkukang, Makassar, Sulsel, Jumat (17/8). Pesta rakyat seperti lomba pukul bantal dan lomba memasukan paku ke botol ini diadakan oleh warga setempat dalam rangka memeriahkan peringatan HUT Kemerdekaan RI yang ke 73. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR

Bantal tersebut akan di gebuk (Bahasa Jawa memukul) dan saring menyerang lawan permainan.

Peserta yang tidak dapat menjaga keseimbangannya akan tercebut ke dalam sungai.

Sedangkan peserta yang bertahan di atas bambu atau kayu, menjadi pemenangnya.(3)

Baca: 17 AGUSTUS – Serial Sejarah Nasional : Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)

Baca: JELANG 17 AGUSTUS - Sering Diabaikan Namun Salah, Ini Cara Benar Menulis Ucapan Selamat 17 Agustus

Suasana lomba Gebuk Bantal yang dilakukan warga di Kampung Jawa Denpasar Bali, Sabtu (13/8/2016).

  • Makna


Ketika melakukan Gebuk bantal, para peserta harus tetap bertahan agar menjadi pemenang.

Bertahan dalam perlombaan ini memiliki makna khusus.

Saat perang atau bersaing kita tidak boleh lengah dan harus tetap bertahan dalam kondisi apapun.

Walaupun bermodalkan dengan sebuah bantal, tetapi kita harus bisa menang.

Selain dimainkan oleh-anak-anak, perlombaan Gebuk bantal juga dimainkan oleh orang dewasa.

Terutama menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia atau 17 Agustusan.(4)

Baca: Jelang Perayaan 17 Agustus, Ini 5 Perang Terbesar dalam Sejarah Penjajahan Belanda di Indonesia

Baca: 17 Agustus – Serial Sejarah Nasional: Peristiwa 3 Juli 1946

GEBUK BANTAL : Warga mengikuti lomba gebuk bantal di Pulutan, Pendowoharjo, Sewon, Bantul, Minggu (9/8). Lomba yang diikuti anak-anak, bapak-bapak, hingga ibu-ibu ini untuk memeriahkan peringatan hari kemerdekaan RI ke 70.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/SARADITA)



Nama Lomba Gebuk Bantal


Nama Lain Pukul Bantal


Awal diadakan 1990-an


Sumber :


1. www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/tradisi-gebuk-bantal-kalimalang-setiap-agustusan-tiba
2. style.tribunnews.com
3. pewarta.co
4. akurat.co


Penulis: saradita oktaviani
Editor: Putradi Pamungkas

Berita Populer