Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Guning Slamet dari status normal (level I) menjadi waspada (level II).
Dikutip dari Kompas.com, alasan PVMBG menaikkan status Gunung Slamet dari normal ke waspada karena terjadi aktivitas vulkanik cukup tinggi sejak Juli 2019 hingga saat ini.
“Pada hari ini tanggal 9 Agustus 2019 pukul 09.00 WIB, Gunung Slamet ditingkatkan statusnya dari normal atau level I menjadi waspada atau level II,” kata Kepala PVMBG Kasbani, saat konferensi pers di Kantor PVMBG, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (9/8/2019).
Baca: 17 AGUSTUS - Seri Sejarah Nasional : Perjanjian Giyanti (13 Februari 1755)
Baca: Jelang 17 Agustus 2019, Ini Cara Benar Menulis Ucapan Hari Kemerdekaan RI
Melalui pengukuran menggunakan metode EDM dan tilt meter, Gunung Slamet terdeteksi juga mengalami deformasi berupa penggelembungan tubuh gunung yang mengindikasikan adanya desakan material vulkanik dari perut gunung yang terpantau sejak Juli 2019.
Tanda-tanda tersebut dapat sewaktu-waktu terjadi erupsi letusan dari Gunung Slamet.
Selama status Gunung Slamet waspada, pendaki dilarang untuk naik ke Gunung Slamet.
Penutupan jalur pendakian seperti jalur Gunung Malang, Kabupaten Purbalingga dan jalur Baturraden, Kabupaten Banyumas telah ditutup sejak pukul 11.00 WIB.
Pendaki yang terlanjur naik, dievakuasi oleh tim yang dikirim oleh Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyumas.
Baca: 5 Zodiak yang Paling Enggan Terlibat Konflik, Cocok Nih Jadi Aktivis Perdamaian Dunia
Baca: TVRI Nasional
Sebanyak 80 orang dilaporkan mendaki sejak rabu (7/8/2019).
Masing-masing pengelola pos pendakian telah menurunkan tim untuk melakukan evakuasi.
Hingga pukul 13.00 WIB baru tiga pendaki yang turun via Pos Bambangan.
Berdasarkan data pengelola sebanyak 69 orang melakukan pendakian melalui Pos Bambangan.
Sedangkan pendakian yang melalui Pos Gunung Malang sebanyak 8 orang, dan Pos Baturaden sebanyak tiga orang.
Baca: Prediksi Pelatih Liga Inggris Paling Cepat Dipecat, Frank Lampard Masuk Bursa
Baca: Selfie Saat Kenakan Daster, Sarwendah Buat Geger dengan Harga Tas yang Ditentengnya, Seharga Mobil
Kepala BPBD Banyumas, Jawa Tengah, Ariono meminta masyarakat tetap tenang, mengingat status Gunung Slamet menjadi Waspada.
Apabila masyarakat membutuhkan informasi terbaru, dapat menghubungi perangkat desa.
Selain itu dapat mencari informasi ke kecamatan, polsek dan koramil terdekat.
Masyarakat juga dilarang beraktivitas berada dalam radius 2 kilometer dari kawah Gunung Slamet.
Dikutip dari Kompas.com, Ariono menghimbau untuk pendakian dan pengosongan area radius 3 km dari kawah.
Sebab dapat terkena dampak hembusan dari kawah, bukan material melainkan hembusan angina dari kawah.
Baca: Danau Towuti
Baca: Hari Ini Dalam Sejarah 9 Agustus: Peristiwa Bom Nagasaki
Jangan lupa subscribe Youtube channel TRIBUNNEWSWIKI di TribunnewsWIKI Official