Hingga kini, informasi tersebut masih simpang siur.
Keberadaan Enzo sebagai lulusan Taruna Akmil diketahui publik melalui akun Instagram @puspentni.
Video yang diunggah di akun itu menggambarkan percakapan antara Enzo dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Setelah video itu viral, salah satu akun Facebook bernama Salman Faris mengunggah informasi mengenai latar belakang Enzo yang diduga simpatisan HTI.
"Penasaran dengan sosok Enzo Ellie. Remaja blasteran Indonesia-Prancis yang viral karena lolos jadi anggota TNI. Iseng nyari akun FB-nya, wah ngeri-ngeri sedap juga rupanya. Anak ini bersama ibunya yang bernama Hadiati Basjuni Ellie terindikasi kuat sebagai simpatisan HTI. Pendukung khilafah dan anti pemerintah. Kalau ayahnya sendiri yang berkebangsaan Perancis, menurut informasi telah wafat. Bukan apa-apa, sekedar kewaspadaan saja. Jangan sampai TNI 'memelihara' anak ular," tulis akun tersebut.
Namun, pihak sekolah yang menaungi Enzo menjamin bahwa calon taruna tersebut cinta NKRI.
Dikutip dari Kompas.com, Kepala SMA Pesantren Unggul Al Bayan, Kabupaten Serang, Banten, Deden Ramdani menjamin bahwa Enzo Zenz Allie, remaja Perancis yang lolos jadi calon Taruna Akmil TNI cinta NKRI 100 persen.
Rasa cintanya terhadap NKRI juga tumbuh berkat dorongan dari pihak sekolah.
Menurut Deden, saat bersekolah di SMA Al Bayan, Enzo mendapat banyak pemahaman mengenai nilai-nilai NKRI seperti upacara bendera setiap hari Senin.
Enzo juga mendapat pendidikan lewat pelajaran PPKN dan bahasa Indonesia tambahan.
Deden mengatakan, kendati latar belakangnya Enzo dari pesantren, dia juga menjamin Enzo tidak terpapar radikalisme seperti isu yang banyak beredar.
"Enzo tidak lah, bersih. Sudah jelas masuk Akmil saja lolos tes ideologinya. Enzo Pancasilais dan cinta NKRI," kata dia.
Simak sejumlah fakta dari informasi viral tentang Enzo, dikutip Tribunnewswiki.com dari Kompas.com :
Enzo lahir di Perancis dan sempat mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) di sana.
Sang ayah meninggal di tahun 2012.
Setelah itu, ibunya membawa Enzo pulang kembali ke Indonesia.
Tinggal di Indonesia, Enzo pun bersekolah di SMP dan dilanjutkan dengan pendidikan pesantren di daerah Serang.
Usai lulus pendidikan di sekolah, Enzo berkeinginan untuk menjadi seorang perwira.