Saat hadir di Stadion Andi Mattalatta, Makassar pada Selasa (6/8/2019) kemarin, Ratu Tisha sempat diusir oleh suporter PSM Makassar.
"Pulang, pulang, pulang," teriak suporter PSM Makassar seperti dikutip Tribunnewswiki.com dari Tribun Timur.
Tak hanya diusir dengan diminta pulang, Sekjen PSSI tersebut juga diteriaki sebagai mafia oleh para suporter.
"Mafia, mafia, mafia," teriak suporter PSM Makassar dilansir oleh Tribun Timur.
Pengusiran tersebut merupakan bentuk kekecewaan suporter atas ditundanya laga final leg kedua Piala Indonesia 2019 antara PSM Makassar vs Persija pada Juli 2019.
Untuk diketahui, sebelumnya Ratu Tisha menandatangani surat penundaan laga final atas dasar pertimbangan keamanan dan kenyamanan yang kemudian menuai protes di media sosial.
Lalu siapakah sebenaranya sosok Ratu Tisha pemegang jabatan Sekertaris Jenderal PSSI?
Berikut sekelumit profilnya yang telah dihimpun Tribunnewswiki.com dari berbagai sumber:
Baca: Kena Sanksi Komdis PSSI, Madura United Pastikan Banding
Putri pasangan Tubagus Adhe dan Venia Maharani sudah menggemari bola sejak masih remaja.
Saat masih duduk di bangku SMA, Ratu Tisha sudah aktif di tim bola sekolah.
Ia bahkan menjadi manajer bagi timnya tersebut dan berhasil menjadi juara di beberapa turnamen.
Kegemarannya pada bola berlanjut hingga bangku kuliah.
Saat mengenyam pendidikan di ITB, Ratu Tisha bergabung dalam Persatuan Sepak Bola ITB (PS ITB).
Ia menjadi bagian dari tim manajerial di bawah Liga Mahasiswa Jawa Barat dan Persib.
2. Pendiri LabBola
Wanita kelahiran 30 Desember 1985 ini juga merupakan pendiri LabBola.
Sebuah usaha yang bergerak dalam bidang penyedia data analisis di dunia olahraga.
Wuih keren banget ya?
Baca: Tundukkan Persija 2-0, PSM Makassar Juarai Piala Indonesia
Di tahun 2013, Ratu Tisah melanjutkan pendidikannya di Federasi Sepak Bola Dunia, FIFA.
Ia merupakan satu di antara 28 orang dan menjadi satu-satunya orang Indonesia yang beruntung mendapat beasiswa FIFA.
Di FIFA, Ratu Tisah mengambil beberapa bidang studi di antaranya adalah Sport Humanity, Manajemen Olahraga dan Hukum Olahraga.
Setelah mengenyam pendidikan selama satu setengah tahun, Ratu Tisha lulus dengan peringkat 7 dari 28 peserta.
Tak hanya menjadi orang Indonesia pertama yang menerima beasiswa FIFA, Ratu Tisha juga merupakan wanita Indonesia pertama yang menjadi Sekjen PSSI.
Ia terpilih setelah mengikuti serangkaian tes seperti fit and proper test yaitu tes uji kelayakan dan kepatutan.
Benar-benar menginspirasi para wanita kan sosok satu ini?