Setelah Berkali-kali diguncang Gempa, Kenali Gejala-Gejala Tsunami

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bencana tsunami.

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Gempa merupakan gejala alam yang belakangan ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

Gempa berkekuatan 7.4 SR yang mengguncang Sumur, Banten kemarin malam berpotensi terjadi tsunami.

Tetapi peringatan dini tsunami tersebut dinyatakan BMKG berakhir setelah dua jam perkiraan terjadinya gelombang tsunami.

Setelah itu beberapa kali terjadi gempa susulan seperti yang terjadi di Melonguane, Sulut dengan kekuatan 5,6 SR pada Jumat (2/8/2019) pukul 23:10 WIB.

Baca: GEMPA HARI INI - Gempa Guncang Madiun 3,4 SR, Kenali Getaran Gempa

Baca: ‎Dampak Gempa Banten, 106 Rumah Rusak, 30 Rumah Rusak Berat, 1.050 Warga di Lampung Mengungsi

Gempa juga terjadi di Baratdaya Kab. Sukabumi dengan kekuatan 4,4 SR pukul 00:22 WIB pada Sabtu, (3/8/2019).

Lalu di Baratdaya Madiun juga terjadi gempa berkekuaatan 3.4 SR pukul 09:42 beberapa jam yang lalu.

Gempa teknonik seringkali mengakibatkan gelombang tinggi dan tsunami.

BMKG selalu memberikan peringatan dini mengenai status gempa seperti yang terjadi pada gempa Banten semalam.

Walaupun status siaga, BMKG tetap memberi peringatan karena morfologi pantai Indonesia yang kompleks.

Baca: Jasa Raharja Buka Pendaftaran, Lulusan SMA Bisa Mendaftar

Baca: Memanfaatkan Skandal Bau Ikan Asin, Barbie Kumalasari Dapat Doa dari Suami Fairuz A Rafiq

“Jadi ketinggian setengah meter pada teluk atau pada kondisi pantai tertentu itu bisa teramplifikasi bisa melompat ketinggiannya bisa menjadi beberapa meter, meskipun awal datangnya setengah meter, kalau datangnya di wilayah teluk, dapat menguat,” ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati ketika konferensi pers dilansir dari Breakingnews KompasTV pada Jumat (2/8/2019).

Berikut beberapa gejala-gejala yang dapat diidentifikasi sebelum terjadinya tsunami dikutip dari berbagai sumber.

1. Air Laut Tiba-Tiba Surut

Pantai Boneta. Foto hanya sebagai ilustrasi berita.

Dikutip dari KompasSains, jika air laut surut secara tiba-tiba biasanya menjadi tanda terjadinya tsunami.

Air laut yang surut tersebut biasanya akan dilanjutkan dengan semburan gelombang besar atau tsunami.

Tetapi tidak semua tanda air surut menjadi indikasi terjadinya tsunami.

Surutnya air laut ini diikuti bau garam yang sangat menyengat.

Baca: Pelabuhan Ratu

Baca: Titik Pusat Gempa Berada di Banten Tetapi Getaran Terasa hingga Wilayah Indonesia Tengah, Mengapa?

2. Gelombang Tinggi

Ilustrasi gelombang tinggi.

Dikutp dari TribunTravel, seringkali gelombang tinggi dikaitkan dengan tsunami.

Namun hal tersebut juga dapat dipengaruhi oleh cuaca dan iklim.

Gelombang tinggi yang diidentifikasi akan mendatangkan tsunami biasanya gelombang atau deburan ombank yang lebih besar dari biasanya.

Bahkan ombak tinggi ini dapat menghancurkan kawasan pesisir pantai.

Baca: GEMPA HARI INI: Gempa Guncang Barat Daya Sukabumi M 4.4

Baca: Jelang Hadapi Barito, Persib Kembali Diperkuat Tiga Pilar

3. Terdengar Suara Gemuruh

Kondisi Pantai Jayanti, Cianjur, Selasa (25/12/2018).

Ketika akan terjadi tsunami, tentunya akan terdengar suara gemuruh yang kencang.

Suara ini biasanya berasal dari deburan ombak pantai, walaupun dari kejauhan masih tetap terdengar.

4. Gempa Berkekuatan Besar

Seismometer (grid.id) (grid.id)

Selain itu, gempa dengan kekuatan magnitude besar juga dapat menyebabkan tsunami.

Namun hal tersebut juga harus dilihat di mana pusat gempa itu berasal.

 Baca: Konferensi Pers BMKG Terkait Gempa Banten, Ini Daftar Wilayah Berstatus Waspada dan Siaga

Baca: Selat Sunda

4. Burung-Burung Berterbangan

Ilustrasi gambar untuk berita. Ribuan burung migran Layang-layang Api memenuhi pepohonan dan kabel listrik di sepanjang Jalan Suryotomo, Kota Yogya, mulai perempatan Gondomanan hingga depan Toko Progo, Jumat (23/11/2018).

Dikutip dari TribunTravel, salah satu gejala terjadinya tsunami ialah burung-burung yang tiba-tiba berterbangan.

Biasanya gerombolan burung secara bersamaan akan menjauhi lautan dan terbang kea rah pulau kecil lainnya.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Saradita Oktaviani)

Jangan lupa subscribe Youtube channel TRIBUNNEWSWIKI di TribunnewsWIKI Official



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer