17 AGUSTUS - Serial Pahlawan Nasional: Raden Panji Soeroso

Penulis: Widi Pradana Riswan Hermawan
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pahlawan Nasional Raden Panji Soeroso.


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Raden Panji Soeroso merupakan pahlawan nasional yang memiliki andil besar dalam proses perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Raden Panji Soeroso merupakan tokoh terakhir dari angkatan 1908.

Raden Panji Soeroso juga menjadi wakil terakhir dari angkatan tua para pejuang nasional yang sempat hidup hingga penghujung abad 20. (1)

Raden Panji Soeroso banyak berkecimpung di dunia perkoperasian, karena itu ia dikukuhkan sebagai Bapak Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia.

Penghormatan itu diberikan kepada Raden Panji Soeroso atas upayanya memelopori pendirian koperasi pegawai di tiap-tiap kantor di seluruh daerah di Indonesia.

Raden Panji Soeroso juga pernah menempati beberapa jabatan strategis seperti Gubernur Jawa Tengah, Meneri Pekerjaan Umum, Menteri Sosial, hingga Wakil Ketua PPKI. (2)

Baca: PAHLAWAN NASIONAL - Amir Hamzah

Baca: PAHLAWAN NASIONAL - Sultan Ageng Tirtayasa

  • Kehidupan Pribadi dan Riwayat Pendidikan


Tidak banyak informasi tentang kehidupan pribadi Raden Panji Soeroso.

Namun ia lahir pada 3 November 1893 di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.

Ketika menempuh pendidikan di Kweekschool, sebuah Sekolah Guru, Raden Panji Soeroso terusik oleh sikap seorang guru Belanda yang menghina Bangsa Indonesia.

Raden Panji Soeroso pun melakukan protes. (3)

Tidak tanggung-tanggung, Raden Panji Soeroso yang terkenal berpikiran maju dan pemberani pun memimpin pemogokan murid-murid seluruh sekolah yang tidak puas dengan direktur sekolah.

Akibatnya, ketika duduk di kelas 6, Raden Panji Soeroso didepak dari sekolahnya.

Pemecatan itu ternyata tidak membuat Raden Panji Soeroso melemah, dia kemudian pergi ke Surabaya untuk belajar jurnalistik.

Raden Panji Soeroso meninggal pada 16 Mei 1981 di Jakarta.

Ia dimakamkan di pemakaman keluarga di Mojokerto, Jawa Timur dengan meninggalkan empat orang anak.

Atas jasa-jasanya, Raden Panji Soeroso ditetapkan sebagai pahlawan nasional dengan SK Presiden RI Nomor 022/TK/tahun 1986 tanggal 23 Oktober 1986. (4)

Salah seorang anak Raden Panji Soeroso adalah Raden Panji Soejono, seorang arkeolog atau ahli purbakala senior di Indonesia.

Raden Panji Soedjono selain menjadi mahaguru arkeologi khususnya di bidang prasejarah juga pernah menjadi kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional periode 1974 – 1989. (5)

Raden Panji Soeroso (tokoh.id)

  • Riwayat Karier


Meski lahir dari keluarga priyayi, namun perhatian Raden Panji Soeroso terhadap golongan masyarakat kecil sangat besar.

Ketika masih bersekolah, ia sudah aktif berorganisasi, salah satunya adalah di Budi Utomo.

Ketika menuntut ilmu di Surabaya, semangatnya untuk menentang Belanda semakin berkobar.

Berbekal pengetahuan jurnalistiknya, Raden Panji Soeroso mulai menulis artikel-artikel untuk menyerang pemerintah kolonial meski secara halus.

Pada 1915, Radan Panji Soeroso diangkat menjadi Ketua Sarekat Islam Cabang Probolinggo dan Krakasan.

Ketika usianya masih 21 tahun, Raden Panji Soeroso sudah memimpin rakyat di daerah tersebut yang mayoritas berasal dari Madura.

Dalam kepengurusannya, Raden Panji Soeroso menitikberatkan pada gerakan nasional dan perbaikan ekonomi rakyat.

Pada 1917, Raden Panji Soeroso dipilih menjadi anggota gemeenterad Probolinggo.

Dalam kedudukan itu ia membela nasib pemilik waning di pinggir jalan supaya tidak dibongkar dan berhasil.

Sebagai anggota Dewan Gemeente ia terus membela kepentingan pribumi.

Raden Panji Soeroso termasuk pendiri Organisasi Kepegawaian yang pada waktu itu bernama Persatuan Vakbonden Pegawai Negeri (PVPN).

Pada 1921 Raden Panji Soeroso menjadi Ketua Personel Pabrik Bond daerah Mojokerto.

Di sana, ia memimpin pemogokan pegawai pabrik gula yang jumlahnya 12 buah milik orang Belanda dan aksi pemogokan ini menghasilkan perbaikan nasib para pegawai pabrik tersebut.

Pada periode pergerakan Nasional sampai datangnya pendudukan Jepang pada 1942, Raden Panji Soeroso menjadi anggota Volksraad sejak 1924.

Raden Panji Soeroso juga merupakan orang yang pertama kali berpidato dalam sidang Volksraad yang megkritik beleid Pemerintah Hindia Belanda dan menolak maksud Pemerintah Hindia Belanda untuk mengadakan pajak Landrente di Sumatera Barat.

Pada masa Jepang berkuasa di Indonesia Raden Panji Soeroso juga tak lepas dari kegiatan-kegiatan perjuangan.

Ia pernah menjadi ketua Putera daerah Malang dan duduk dalam Pusat barisan Pelopor di Jakarta, menjadi Ketua Hokokai sebagai pengganti Putera dan menjadi anggota Tjuo Sangi-ln di Jakarta.

Pada 1943, Raden Panji Soeroso menjadi Sucokan, dan sewaktu menjadi Sucokan itu ia mengambil kesempatan untuk mengumpulkan lurah-lurah desa dari kabupaten-kabupaten untuk membesarkan semangat kebangsaan mereka serta memimpin dinas-dinas Pemerintahan Pertanian dan Pendidikan dan Pekerjaan pamong Praja.

Raden Panji Soeroso pernah juga menjadi wakil Ketua Dokuritsu Jiunbi Cosakai (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

Pahlawan Nasional, RP Soeroso. (pahlawancenter.com)

Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Raden Panji Soeroso tetap menjadi pejuang melalui berbagai jabatan yang dipercayakan kepadanya.

Ia pernah menjabat Gubenur Jawa Tengah, Anggota KNIP Pusat, dan kemudian tahun 1946 Raden Panji Soeroso diangkat sebagai Komisaris Tinggi untuk daerah Solo dan Yogyakarta.

Ketika Belanda menyerang Yogyakarta tahun 1948 pemimpin-pemimpin negara ditangkapi Belanda.

Maka dibentuklah suatu pemerintahan darurat di bawah pimpinan MR. Syarifuddin Prawiranegara dengan kedudukan pusatnya di Sumatera.

Pada waktu itu Raden Panji Soeroso diangkat sebagai salah seorang anggota pemerintahan darurat yang berkedudukan di Jawa.

Pada 1950, Raden Panji Soeroso diangkat menjadi anggota DPR mewakili Parindra, tetapi hanya sebentar karena kemudian ia diangkat menjadi Menteri Perburuhan di kabinet Moh. Nasir.

Sejak saat itu sampai 1956 ia menduduki beberapa Jabatan menteri seperti Menteri Urusan Pegawai, Kemudian Menteri Sosial, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik merangkap Menteri Dalam Negeri selama satu tahun.

Selama menjabat sebagai Menteri, perhatian Raden Panji Soeroso ditujukan pada perbaikan kehidupan rakyat kecil.

Pada waktu menjabat sebagai Menteri Perburuhan, ia menghentikan pemogokan buruh-buruh perkebunan yang jumlahnya berpuluh-puluh ribu yang menuntut kenaikan upah dan perbaikan jatah pangan.

Pemogokan ini dapat diselesaikan dengan baik dan buruh mendapat kenaikan upah dan tambahan jatah pangan.

Selanjutnya untuk kepentingan penyelesaian secara dinas, Raden Panji Soeroso membentuk Panitia penyelesaian pekerja (LP 4) di pusat dan di daerah, badan tersebut berfungsi hingga sekarang.

Pada waktu memegang jabatan sebagai Menteri Sosial, untuk melancarkan transmigrasi dari Jawa ke luar Jawa, ia mengadakan percobaan untuk membuka hutan secara mekanis bagi para transmigran.

Sebagai pangkal kerja diambil suatu tempat di desa Metro (Lampung), di tempat tersebut dibangun sebuah bengkel service dan reparasi traktor-traktor yang dipakai untuk membuka hutan.

Rupanya usaha Raden Panji Soeroso diketahui oleh rakyat di Jawa yang memang ingin pindah ke luar Jawa.

Maka sejak itu transmigrasi spontan jumlahnya banyak sekali dengan biaya sendiri.

Sebagai Menteri Sosial, Raden Panji Soeroso juga memikirkan kesehatan masyarakat, pada 1952 ia sebagai Menteri Sosial dan Ketua Yayasan Dana Bantuan telah membeli tanah seluas 44 hektar di Cilandak, kemudian dibangun untuk Rumah Sakit yang sekarang terkenal dengan nama Rumah Sakit Fatmawati.

Pada waktu menjabat Menteri Urusan Pegawai kemudian sebagai Menteri Sosial, Raden Panji Soeroso melihat dan merasakan kesulitan pegawai dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan gaji yang kecil.

Maka timbullah pemikiran dia untuk mendirikan Koperasi Pegawai Negeri di tiap-tiap instalasi Pemerintah dari Pusat sampai daerah-daerah.

Ide tersebut mendapat sambutan baik dari kalangan Pegawai Negeri dan kemudian terbentuklah primer-primer Koperasi Pegawai Negeri di Instalasi-Instalasi Pemerintah.

Primer-primer Koperasi tersebut menggabungkan diri menjadi Pusat Koperasi di daerah-daerah Tingkat II dan mendirikan gabungan Tingkat Provinsi dan kemudian menggabungkan diri dalam Induk Koperasi di Pusat yang selanjutnya menjadi Induk Koperasi Pegawai Negeri, dan diketuai oleh Raden Panji Soeroso.

Jabatan Ketua Induk Koperasi Pegawai Negeri ini dipegang hingga akhir hayatnya.

Pada 1961, oleh Presiden Republik Indonesia, Raden Panji Soeroso diangkat menjadi Ketua merangkap Anggota Panitia Negara Urusan Desentralisasi dan Otonomi Daerah dengan tugas menyusun Rencana Undang-Undang pokok tentang Pemerintahan Daerah.

Tahun 1966 sampai dengan Maret 1973 Raden Panji Soeroso menjadi anggota MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) mewakili Gerakan Koperasi.

Dalam bulan Mei 1966 ia kemudian dipilih menjadi Ketua I Gerakan Koperasi Indonesia.

Setelah tidak melaksanakan tugas pekerjaan pada jabatan exekutif Raden Panji Soeroso tetap aktif dalam berbagai bidang terutama sekali pada bidang perkoperasian Pegawai Negeri.

Ia tetap aktif menjadi Pimpinan Tertinggi (Ketua Umum) dari Induk Koperasi Pegawai Negeri sampai akhir hayatnya.

Karena jasa-jasanya dalam mengembangkan Perkoperasian Pegawai Negeri itu, pada tahun 1979 ia dikukuhkan sebagai Bapak Koperasi Pegawai Negeri oleh Presiden Suharto. (6)

Baca: PAHLAWAN NASIONAL - Abdoel Halim (Abdul Halim)

Baca: Gombloh

  • Penghargaan


Berbagai penghargaan baik dari pemerintah maupun dari masyarakat umum telah diberikan kepada Raden Panji Soeroso sebagai penghargaan atas perjuangannya.

Adapun penghargaan-penghargaan tersebut berupa:

  1. Bintang mahaputra Adhi Pradana Kelas I
  2. Bintang Gerilya
  3. Satya Lencana Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia
  4. Satya Lencana Karya Satya Kelas I
  5. Satya Lencana Perang Kemerdekaan Kelas I
  6. Satya Lencana Perang Kemerdekaan Kelas II
  7. Satya Lencana Pembangunan. (7)

(TribunnewsWIKI/Widi Hermawan)

Jangan lupa subscribe kanal Youtube TribunnewsWIKI Official



Info Pribadi


Nama Raden Panji Soeroso


Nama Lain RP Soeroso


Lahir Porong, Sidoarjo, Jawa Timur 3 November 1893


Meninggal Jakarta, 16 Mei 1981


Makam Pemakaman Keluarga, Mojokerto, Jawa Timur  


Riwayat Pendidikan Kweekschool (Sekolah Guru) tahun 1916  


Sekolah Jurnalistik, Surabaya


Riwayat Karier Gubernur Jawa Tengah, Tahun 1945


Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia ke-4, 6 September 1950 - 3 April 1951


Menteri Sosial Republik Indonesia ke-10, 30 Juli 1953 sampai 12 Agustus 1955


Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia ke-12, 12 Agustus 1955 – 24 Maret 1956  


Keluarga


Anak Raden Panji Soejono


Sumber :


1. pahlawancenter.com
2. tokoh.id
3. tokoh.id
4. pahlawancenter.com
5. www.merdeka.com/r-p-soeroso/profil/
6. pahlawancenter.com
7. pahlawancenter.com


Penulis: Widi Pradana Riswan Hermawan
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer