Pusat gempa berlokasi di 147 km Barat Daya Sumur-Banten, tepatnya di 7.54 LS, dan 104.58 BT dengan kedalaman gempa 10 Km.
Gempa di Selat Sunda ini berpotensi tsunami sehingga warga Pelabuhan Ratu segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Akbar, seorang warga yang tinggal tak jauh dari bibir pantai Pelabuhan Ratu.
Ia mengungkapkan bahwa jalanan ramai karena banyak warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan menjauhi bibir pantai.
"Kondisi saat ini lumayan ramai, warga banyak yang mengungsi ke dataran tinggi soalnya kondisi pantai juga agak surut," kata Akbar, warga Pelabuhan Ratu saat dihubungi lewat sambungan telepon seperti dikutip Tribunnewswiki dari live YouTube KompasTV, Jumat (2/8/2019).
Baca: Gempa Banten : Waspada Ancaman Tsunami di Atas 3 Meter, Ada Sinyal di Selatan Banten
Akbar juga mengungkapkan bahwa air di pantai sempat surut dan ini merupakan tanda-tanda adanya tsunami.
"Kondisi pantai surut sekitar dua meter dari bibir pantai,"lanjutnya.
Akbar mengungkapkan bahwa warga Pelabuhan Ratu telah mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari bahaya terjangan tsunami.
"Semua sudah di titik kumpul. Hampir semuanya sudah dievakuasi kalau di daerah saya," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, gempa mengguncang wilayah pulau Jawa bagian Barat dan Sumatera bagian Selatan pada Jumat (2/8/2019) pukul 19.03 WIB.
Gempa di Selat Sunda ini mengguncang kawasan Banten, Bengkulu, Jawa Barat, dan Lampung.
Dikutip dari akun Twitter Info BMKG, gempa berkekuatan 7.4 SR berlokasi di 147 km Barat Daya Sumur-Banten dengan kedalaman gempa 10 Km.
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada karena gempa ini berpotensi tsunami.
Baca: Pahlawan Nasional - Letjen R Suprapto
Dikutip dari Tribunnews.com, berikut daerah yang berpotensi tsunami berdasarkan pemodelan:
147 km BaratDaya SUMUR-BANTEN
164 km BaratDaya MUARABINUANGEUN-BANTEN
190 km BaratDaya LABUAN-BANTEN
237 km BaratDaya SERANG-BANTEN