Baru-baru ini, Presiden Jokowi bahkan telah memilih Pulau Kalimantan sebagai ibu kota baru meski provinsinya masih dirahasiakan hingga saat ini.
Seperti diungkapkan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro yang dikutip Tribunnewswiki.com dari Kompas.com berikut ini.
"Pulaunya Kalimantan, provinsinya, nanti (menyusul)," ungkap Bambang.
Alasan dipilihnya Kalimantan menjadi ibu kota baru adalah karena memiliki risiko bencana yang relatif minim berdasarkan catatan pemerintah.
"Kalau lihat dari peta kebencanaan, saya tidak mengatakan, ini adalah kandidat-kandidatnya (jadi Ibu Kota)," ungkap Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Jakarta, Selasa (30/4/2019) dikutip Tribunnewswiki.com dari Kompas.com.
Meski demikian, bukan berarti Kalimantan tidak pernah mengalami bencana.
Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang dikutip Tribunnewswiki.com dari akun Instagram @infobmkg, Kalimantan ternyata pernah dilanda gempa besar.
Satu di antaranya bahkan disertai terjangan gelombang tsunami.
Berikut, rangkuman peristiwa gempa yang pernah melanda Kalimantan dikutip Tribunnewswiki.com dari akun Instagram @infobmkg:
Baca: Sebelum Indonesia, 5 Negara Ini Pernah Pindahkan Ibu Kotanya
Gempa ini terjadi pada 14 Mei 1921 dan mengguncang wilayah Kalimantan Timur.
Dampak gempa ini dilaporkan memiliki intensitas VII-VIII MMI yang artinya banyak bangunan mengalami kerusakan sedang hingga berat.
Tak hanya memporak-porandakan bangunan, gempa ini juga disertai gelombang tsunami yang mengakibatkan kerusakan di sepanjang pantai dan muara sungai di Sangkulirang, Kalimantan Timur.
Dua tahun sesudahnya, gempa besar kembali mengguncang wilayah Kalimantan Timur.
Tepatnya di Tarakan pada 19 April 1923 dengan kekuatan magnitudo 7,0.
Dampak gempa mencapai skala intensitas VII-VIII MMI yang artinya banyak bangunan mengalami kerusakan sedang hingga berat.
Tak hanya kerusakan bangunan, gempa ini juga menyebabkan banyak rekahan tanah.
Dua tahun sesudahnya, Tarakan kembali diguncang gempa besar.
Tepatnya pada 14 Februari 1925.
Getaran gempa dilaporkan terasa sangat kuat hingga mencapai skala intensitas VI-VII MMI yang artinya menyebabkan banyak bangunan di Tarakan mengalami kerusakan.
Gempa selanjutnya masih melanda Tarakan, Kalimantan Timur.
Terjadi pada 28 Februari 1936 dengan kekuatan magnitudo 6,5.
Gempa yang melanda Tarakan untuk ketiga kalinya ini dilaporkan menimbulkan kerusakan bangunan rumah.
Baca: Resmi! Ibu Kota Indonesia Bakal Dipindah ke Kalimantan
Selain Kalimantan Timur, wilayah Kalimantan Selatan juga tak luput dari gempa.
Pada 5 Februari 2008, gempa berkekuatan magnitudo 5,8 dirasakan cukup kuat di Pulau Laut, Pulau Sebuku, Pulau Sembilan, Pagatan dan Batulicin.
Pada 21 Desember 2015, gempa besar kembali mengguncang Tarakan Kalimantan Timur.
Berkekuatan magnitudo 6,1, gempa ini berpusat di laut dengan jarak 29 km arah timur laut Tarakan.
Gempa ini menimbulkan kerusakan bangunan rumah yang diikuti dengan aktivitas gempa susulan sebanyak 16 kali.
Tak hanya Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, wilayah Kalimantan Barat juga pernah diguncang gempa.
Yaitu pada 24 Juni 2016 dengan kekuatan magnitudo 5,1.
Gempa yang terjadi di Kendawangan Kalimantan Barat ini menimbulkan beberapa rumah mengalami kerusakan.
Gempa terbaru yang mengguncang Kalimantan terjadi pada 14 Juli 2018.
Tepatnya di wilayah Katingan, Kalimantan Timur dengan kekuatan magnitudo 4,2.
Guncangan gempa dirasakan di wilayah Katingan, Kasongan, Batutinggi hingga Bengkuang dengan skala intensitas III-IV MMI.
Gempa ini dilaporkan menyebabkan sebuah rumah mengalami kerusakan ringan.