Ahmad Tohari

Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Budayawan Banyumas, Ahmad Tohari.


Daftar Isi


  • Ulasan Singkat


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ahmad Tohari merupakan seorang cerpenis, novelis, esais yang dikenal lewat karyanya yang berjudul Ronggeng Dukuh Paruk.

Ahmad Tohari lahir pada 13 Juni 1948 di Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah.

Sastrawan ini lahir dari keluarga santri, ayahnya merupakan pegawai Kantor Urusan Agama (KUA), sedangkan ibunya adalah seorang penjual kain.

Ahmad Tohari merupakan lulusan SMA N 2 Purwokerto. (1)

Ia sempat mengenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran Ibnu Khaldun, Jakarta dari tahun 1967 hingga tahun 1970, namun ia tidak menyelesaikannya.

Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto di tahun 1974 hingga tahun 1975.

Selanjutnya ia pindah ke Fakultas Sosial Politik di tahun 1975 hingga tahun 1976, tak ada satupun pendidikan perguruan tinggi yang dituntaskannya. (2)

Ia menikah dengan seorang Guru Sekolah Dasar bernama Siti Syamsiah dan dikaruniai lima orang anak.

Baca: Sandiaga Uno

Baca: Shandy Aulia

Baca: Susi Pudjiastuti

Ahmad Tohari lahir dari keluarga santri, ia memulai pendidikannya di pesantren dan langgar di kampung halamannya.

  • Perjalanan Karier


Ahmad Tohari adalah seorang pembelajar otodidak dengan bakat dan hasrat yang sangat besar.

Ia sempat berkarier sebagai redaktur di majalah terbitan BNI 46, Harian Merdeka, majalah Keluarga, majalah Amanah dan Kartini Jakarta.

Namun, kemudian ia lebih memilih untuk pulang ke kampung halamannya.

Karier Sastra Ahmad Tohari berawal dari keikutsertaannya dalam sejumlah sayembara menulis.

Sebenarnya Ahmad Tohari sudah menulis sejak duduk di bangku SMA, namun belum ada satupun yang dipublikasi.

Karya-karyanya kebanyakan disimpan di laci meja, setelah lulus SMA, barulah ia mengirimkan karya tersebut ke berbagai media massa, seperti Kompas.

Kemudian semangat menulisnya jadi menggebu lantaran cerpennya yang berjudul “Jasa-Jasa buat Sanwirya” menang Hadiah Harapan Sayembara Cerpen Kincir Emas Radio Nederland Wereldomroep tahun 1975.

Kemudian novel Di Kaki Bukit Cibalak miliknya memperoleh salah satu hadiah sayembara penulisan roman yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta tahun 1979. (1)

Novil ini kemudian memperoleh rekomendasi untuk diterbitkan.

Namanya kian menjulang usai karyanya Di Kaki Bukit Cibalak dan Ronggeng Dukuh Paruk dimuat bersambung dalam harian Kompas dan kemudian dibukukan.

Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala, yang boleh dikatakan merupakan adi karyanya, memperoleh perhatian serius para pengamat sastra dan menempatkannya sebagai salah seorang dalam jajaran novelis penting di Indonesia. (2)

Novel Jantera Bianglala dinyatakan sebagai fiksi terbaik (1986).

Kubah (novel) yang diterbitkan oleh Pustaka Jaya, lebih dulu mendapat hadiah dari Yayasan Buku Utama sebagai bacaan terbaik dalam bidang fiksi tahun 1980.

Hadiah berupa uang Rp 1 juta diserahkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Fuad Hassan.

Melalui novelnya yang berjudul Bekisar Merah, Ahmad Tohari meraih Hadiah Sastra ASEAN tahun 1995. (1)

Novel triloginya, Ronggeng Dukuh Paruk diadaptasi ke layar lebar dengan judul Sang Penari.

Menurutnya di film ini sang sutradara di beberapa bagian lebih berani menggambarkan apa yang ia sendiri tidak berani menggambarkannya.

Ia pun ikut larut dalam emosi film ini meski endingnya tidak setragis versi novel.

Novel ini juga diterjemahkan dalam Bahasa jawa.

Beberapa karya Ahmad Tohari juga telah diterbitkan dalam beberapa Bahasa, seperti Inggris, Jepang, Tionghoa, Belanda, dan Jerman.

Ahmad Tohari, sastrawan asal Banyumas, Jawa Tengah

Karya

  • Kubah (novel) (novel, 1980)
  • Ronggeng Dukuh Paruk (novel, 1982)
  • Lintang Kemukus Dini Hari (novel, 1985)
  • Jantera Bianglala (novel, 1986)
  • Di Kaki Bukit Cibalak (novel, 1986)
  • Senyum Karyamin (kumpulan cerpen, 1989)
  • Bekisar Merah (novel, 1993)
  • Lingkar Tanah Lingkar Air (novel, 1995)
  • Nyanyian Malam (kumpulan cerpen, 2000)
  • Belantik (novel, 2001)
  • Orang Orang Proyek (novel, 2002)
  • Rusmi Ingin Pulang (kumpulan cerpen, 2004)
  • Ronggeng Dukuh Paruk Banyumasan (novel bahasa Jawa, 2006) (3)

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Niken)



Nama Ahmad Tohari


Profesi Penulis, Sastrawan


Lahir Tinggarjaya, 13 Juni 1948


Asal Banyumas


Sumber :


1. ensiklopedia.kemdikbud.go.id
2. alif.id
3. sastrawacana.id


Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer