Definisi
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sansevieria atau sering disebut dengan tanaman Lidah Mertua merupakan jenis tanaman yang mudah tumbuh tanpa perawatan khusus.
Tanaman Lidah Mertua berasal dari Afrika di bagian Nigeria Timur.
Tanaman Lidah Mertua dapat tumbuh dengan baik meskipun sedikit mendapatkan sinar matahari dan air.
Oleh karena itu tanaman Lidah Mertua cocok ditanam di dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor).
Tanaman Lidah Mertua memiliki bentuk, warna, ukuran, dan corak daun yang bervariasi sehingga sering dijadikan sebagai tanaman hias.
Selain sebagai tanaman hias, Lidah Mertua juga dapat membersihkan polutan di udara dalam ruangan.
Hal tersebut membuat tanaman Lidah Mertua banyak dibudidayakan karena memiliki nilai manfaat sekaligus nilai ekonomis yang tinggi.
Tanaman Lidah Mertua memiliki nama lain dari di antaranya ‘Pedang-pedangan’, ‘Tanaman Ular’ atau ‘Snake Plant’, dan ‘Lidah Jin’.(1)
Baca: Agustus Nanti Pemprov DKI Jakarta Bagikan Tanaman Lidah Mertua untuk Atasi Polusi, Efektifkah?
Baca: Ucen-Ucen
Taksonomi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisio: Spermatophyta
Divisio: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Sub-kelas: Liliidae
Ordo: Liliales
Familia: Agavaceae
Genus: Sanseviera
Speses: Sanseviera Trifasciata Prain (2)
Morfologi
Tanaman Lidah Mertua dapat tumbuh subur pada ketinggian 1-1.000 meter di atas permukaan laut.
Tanaman Lidah Mertua memiliki akar serabut berwarna putih pucat.
Akar Lidah Mertua tumbuh dari bagian pangkal daun dan menyebar ke segala arah di dalam tanah.
Selain itu tanaman Lidah Mertua juga memiliki bagian yang mirip batang disebut rimpang atau rhizome.
Rimpang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sari makanan hasil fotosintesis sekaligus memiliki peran dalam pengembangbiakan tunas tanaman Lidah Mertua.
Tanaman Lidah Mertua memiliki daun tebal dan banyak mengandung air.
Sifat daun tersebut yang membuat tanaman Lidah Mertua tahan terhadap kekeringan karena dapat menyimpan air dan menekan laju transpirasi.
Daun tumbuh di sekeliling rimpang di atas permukaan tanah, berwarna hijau tua, hijau muda, hijau abu-abu, dan hijau kekuningan.
Daun Lidah Mertua memiliki motif alur atau garis-garis baik mengikuti alur daun maupun tidak beraturan.
Bentuk daun panjang dan meruncing pada bagian ujungnya, dan pada beberapa spesies lain ada yang memiliki duri.
Daun Lidah Mertua memiliki serat yang memiliki sifat kenyal dan kuat disebut dengan bowstringhemp dan sering digunakan sebagai bahan pembuatan kain.
Bunga Lidah Mertua terdapat dalam malai atau ketiak daun yang tumbuh tegak dari pangkal batang dan mengeluarkan aroma harum terutama pada malam hari.
Bunga kecil berwarna putih kekuningan, serta memiliki putih dan serbuk sari sehingga Lidah Mertua juga dapat berkembang biak secara generatif atau menggunakan biji.
Biji tanaman Lidah Mertua berkeping tunggal dengan bagian paling luar diselubungi kulit tebal sebagai lapisan pelindung.
Di sebelah dalam kulit tersebut terdapat embrio yang merupakan bakal calon tanaman Lidah Mertua.
Selain menggunakan rimpang dan biji, tanaman Lidah Mertua juga dapat dikembangbiakkan dengan stek atau potongan daun yang ditanam langsung sebagian di dalam tanah.(3)(4)
Manfaat
Seiring dengan perkembangan zaman dan tekhnologi, isu polusi udara bukan menjadi hal yang baru dan satu dari solusi mudah dan murah adalah tanaman Lidah Mertua.
Berdasarkan penelitian di sebuah univeritas di Sydney, Australia, tanaman Lidah Mertua efektif menyerap formaldehyde yaitu salah satu racun yang dihasilkan oleh asap rokok. (5)
Peneliti senior dan tenaga ahli Lembaga Petahanan Nasional (Lemhanas) sekaligus penasehat Komunitas Pecinta Sansevieria Indonesia (Kompensasi), Delima Hasri Azahari Darmawan mengungkapkan beberapa manfaat tanaman Lidah Mertua.
Di antaranya yaitu dapat mengurai zat beracun menjadi senyawa yang lebih ramah lingkungan seperti gula, dan asam amino.
Kemampuan tersebut dikarenakan tanaman Lidah Mertua memiliki zat pregnane glycoside.
Zat beracun yang dapat diurai tanaman Lidah Mertua misalnya karbon dioksida, benzen, xilen, formaldehid, kloroform, dan trikorotilen.
Tanaman Lidah Mertua juga dapat digunakan untuk mengatasi sick building syndrome yaitu keadaan ruangan yang tidak sehat karena tingginya zat karbon dioksida, nikotin, dan penggunaan AC.
Caranya adalah dengan menanam tanaman Lidah Mertua dewasa yang memiliki daun 4 hingga 5 helai di dalam ruangan seluas 20 meter persegi.
Selain itu potongan daun Lidah Mertua dapat diletakkan di kulkas untuk mengurangi bau tidak sedap.
Tanaman juga dapat diletakkan di dekat komputer dan televisi karena dapat mereduksi gelombang elektromagnetik.(6)
National Aeronautics and Space Administration (NASA) pernah menerbitkan studi pada 1989 tentang tanaman Lidah Mertua.
Proyek penelitian NASA terhadap tanaman Lidah Mertua awalnya bertujuan untuk mencari tanaman yang dapat menyaring dan membersihkan udara di Stasiun Luar Angkasa Internasional.
NASA menemukan bukti bahwa Lidah Mertua dapat menghilangkan racun di udara dalam ruangan.(7)
Untuk terus update informasi tribunnewswiki.com, ikuti kami di:
Instagram @tribunnewswiki
Fanpage Facebook Tribunnews Wiki
Youtube TribunnewsWiki Official