Banyak pihak kemudian mempertanyakan isu kebangkrutan PT Pos Indonesia.
Dilansir dari Kompas.com, Benny Otoyo, Sekretaris Perusahaan PT Pos Indonesia membantah isu tersebut.
Setelah isu mencuat sejak Minggu (21/7/2019), PT Pos Indonesia mengeluarkan siaran pers guna klarifikasi kabar tersebut.
Benny mengatakan bahwa isu yang beredar luas tentang pinjaman bank untuk gaji karyawan PT Pos Indonesia tidak benar.
Baca: Fakta Kasus Tewasnya Presenter TVRI, Hilang dan Ditemukan di Selokan, Didasari Motif Sakit Hati
"Kami perlu modal kerja untuk mendanai operasi, mendanai tagihan, dan lain-lain. Modal kerja itu dipinjam dari bank," ungkap Benny dalam siaran persnya yang dikutip dari Kompas.com pada Senin (22/7/2019).
Modal kerja yang didapat dari pinjaman bank bersifat unpledged, yaitu tidak ada aset perusahaan yang diagunkan.
Hak-hak karyawan selalu terpenuhi dan tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia.
Tagihan BPJS dan iuran pensiun selalu lancar tanpa ada tunggakan sama sekali.
Selain itu, Benny juga mengonfirmasi bahwa isu kebangkrutan PT Pos Indonesia tidak benar.
Baca: SEMARAK! Ada Cak Nun di Peringatan Harkopnas 2019 di Karanganyar, Sekitar 8000 Peserta Hadir.
Menurut Benny isu kebangkrutan PT Pos Indonesia yang beredar merupakan pendiskreditan tanpa menggunakan data.
Untuk membantah isu tersebut, Benny menunjukkan beberapa data terkait PT Pos Indoneia.
PT Pos punya rating korporat A- dari lembaga pemeringkat terkemuka nasional Pefinfo dan rating Medium Term Notes (MTN) A-.
"Tidak benar (PT Pos Indonesia bangkrut)," ujar Benny.
Benny juga menambahkan bahwa kreditur yang digunakan PT Pos Indonesia adalah bank pemerintah dan bank asing terkemuka di dunia dan pendapatannya yang bersumber dari APBN mencapai rata-rata sekitar Rp 800 milyar per tahun.
Baca: Viral, Lisa Marlina Dianggap Lecehkan Bali, Niluh Djelantik Tetap Laporkan Meski Ia Minta Maaf
Sebelumnya, anggota DPR RI Komisi IV, Rieke Diah Pitaloka, membagikan sebuah video di akun instagram miliknya saat rapat Komisi VI dengan meminta penyelamatan PT Pos Indonesia dari pailit.
Video ini dibagikan Rieke pada Kamis (18/7/2019).
Dalam video tersebut, Rieke juga menyebut bahwa Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media, Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno, menjadi yang paling bertanggung jawab dengan kondisi PT Pos Indonesia saat ini.