Dikutip Tribunnewswiki.com pada Jumat (19/7/2019) Rius Vernandes dilaporkan ke polisi atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) pada Selasa (16/7/2019).
Riu Vernandes sempat mengunggah surat pemanggilannya di akun Instagram pribadinya.
Baca: Osama Bin Laden
Baca: Klasemen Liga 1 2019: Bali United Gagal Menang, Derby Kalimantan Dimenangi Borneo FC
Berikut ini tim Tribunnewswiki.com himpun fakta-fakta yang terkait dengan kasus ini dikutip dari Kompas.com.
Simak selengkapnya di sini!
Kasus ini bermula karena unggahan Instagram Story Rius Vernandes pada Sabtu (13/7/2019).
Saat itu Rius mengunggah foto yang menampilkan kertas menu kelas bisnis maskapai penerbangan Garuda Indonesia rute Sydney-Denpasar yang hanya berupa selembar kertas yang ditulis tangan.
Dalam fotonya tersebut, Rius Vernandes menuliskan keterangan,
"Menu yang dibagiin tadi di Business Class @garuda.indonesia tadi dari Sydney-Denpasar. Menunya masih dalam percetakan Pak"
Tak lama kemudian, Rius Vernandes mengunggah lagi sebuah foto yang menampilkan ruang customer service milik Garuda Indonesia, dalam keterangannya Rius mejelaskan bahwa pihak Garuda Indonesia sudah meminta maaf perihal menu tersebut.
Rius Vernandes juga mengaku hanya melakukan penilaian di dalam pesawat saja.
Namun ada bantahan dari VP Corporate Secretary Garuda Indonesia, M Ikhsan Rosan bahwa kertas yang dipotret Rius itu adalah kartu menu Garuda Indonesia.
"Jadi sebenarnya itu bukan (kartu menu), kita punya kartu menu, cuma yang difoto itu catatan awak kabin pribadi. Itu kan tulis tangan, catatan pribadi awak kabin. Nah pertanyaannya kenapa dia share itu sebagai kartu menu, begitu," ujar Ikhsan ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (14/7/2019).
Semakin ramai diperbincangkan, Rius Vernandes kemudian membuat penjelasan yang lebih detail lagi di akun YouTube-nya.
Dalam video yang berdurasi 21 menit 7 detik itu, Rius Vernandes mengaku melihat penumpang lain juga mendapatkan menu yang serupa dengannya.
Hal itu dibuktikan dengan potongan video yang menggambarkan seorang pria tengah memegang kertas menu sambil berbincang dengan pramugari.
"Gua lihat penumpang di depan gue dibagiin menu seperti itu, gua bingung kok dibagiin menu seperti itu," ucapnya dalam video tersebut.
"Jadi buat kalian yang bilang gua ngambil catatan pramugarinya itu salah, gua enggak ngambil, gua enggak maksa, itu dikasih ke semua orang, emang dikasih ke penumpang," katanya.
Karena hal inilah, PT Garuda Indonesia melaporkan Rius Vernandes dan Elwiyana Monica atas tuduhan pelanggaran UU ITE.
Hal ini dibenarkan oleh Kapolresta Bandara Soekarno Hatta, Kombes Victor Togi Tambunan pada Selasa (16/7/2019).
"Benar. Ada laporan dari Garuda dan saat ini kami mengundang para saksi untuk didengar keterangannya," kata Victor kepada Kompas.com, Selasa (16/7/2019).
Victor menyebutkan dua YouTuber itu dilaporkan dengan Pasal 27 Ayat 3 jo Pasal 45 Ayat 3 dan/atau Pasal 28 Ayat 1 jo Pasal 45A Ayat 1 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan/atau Pasal 310 dan/atau Pasal 311 KUHP.
Laporan terhadap Rius Vernandes dan tunangannya akhirnya dicabut oleh pihak Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga).
“Saya bisa memastikan serikat pekerja untuk mencabut laporan polisi yang diadukan atas unggahannya Mas Rius,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara di Jakarta, Jumat (19/7/2019).
Sekarga dan Rius sepakat untuk menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan.
Perdamaian ini dijembatani oleh Ari dan pengacara Hotman Paris Hutapea.
“Mudah-mudahan ini menjadi satu momentum semoga negara ini ada kesatuan dari semua perbedaan yang ada,” kata Ari.
Ketua Sekarga, Tomy Tampati juga meminta maaf soal kehebohan yang terjadi akibat peristiwa ini.
“Pada kesempatan ini perlu kami sampaikan, Garuda terbuka terhadap kritik. Kami menyampaikan permohonan maaf dan terima kasih atas atensinya,” kata Tomy.
Hotman Paris menceritakan pada awlanya ia dihubungi langsung oleh Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra atau yang akrab dipanggil Ari Askhara untuk menjadi pengacara mereka.
Namun, ditolak oleh Hotman.
"Saya bilang, untuk jadi kuasa hukum saya belum siap. Tapi untuk jadi mediator untuk cepat mengusahakan perdamaian, saya bersedia walaupun tidak dibayar," ujar Hotman kepada Kompas.com, Jumat (19/7/2019).
Menurut Hotman, kasus ini kurang elok jika dilanjutkan, terlebih Garuda Indonesia adalah maskapai besar di negeri ini.
Ari kemudian sepakat dengan rencana Hotman untuk melakukan perdamaian.
Kemudian, Hotman dan manajemen Garuda Indonesia melakukan pertemuan untuk melakukan rencana mediasi.
Pihak Garuda Indonesia memanggil Rius dan disambut baik.
Jumat pagi di Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan, Garuda Indonesia dan Rius beserta pengacaranya dipertemukan.
Dalam pertemuan itu hanya membahas kesepakatan untuk berdamai, bukan untuk saling klarifikasi maupun penyampaian keberatan.
"Teknik saya memediasi adalah tidak perlu membahas substansi kasus, tidak perlu menyatakan siapa salah, siapa benar. Pokoknya laporan dicabut, tidak ada saling lapor lagi. Selesai," kata Hotman.
Pertemuan itu pun membuahkan perjanjian perdamaian yang ditulis tangan dan didiktekan oleh Hotman.
Kesepakatan juga ditandatangani kedua belah pihak.
Dengan adanya perjanjian itu, maka masalah hukum antara keduanya telah selesai dan lapran langsung dicabut hari ini juga.
Setelah peristiwa ini, Ari Askhara memberikan kesempatan kepada Rius Vernandes untuk mengulas Garuda Indonesia.
“Saya minta Rius review semua penerbangan. Tidak hanya yang spesial business class saja, tapi kalau ekonomi dan first class review yang jelek saja,” ujar Ari di Jakarta, Jumat (19/7/2019).
Bahkan Ari juga mengundang Rius untuk melihat pelatihan yang dilakukan Garuda Indonesia terhadap awak kabinnya.
Pelatihan itu dilakukan di Garuda Indonesia Training Center.
“Kami undang semua vlogger untuk kunjungi. Saya terbuka kritik dan masukan semua pihak yang membangun,” kata Ari.
Rius sendiri juga bersedia untuk melakukan ulasan terhadap penerbangan Garuda Indonesia dan mengaku tidak kapok naik maskapai tersebut.
“Saya akan terbang pakai Garuda Indonesia lagi. Mari membangun dan meningkatkan citra Garuda Indonesia,” ujar Rius.
Ari Askhara juga mengaku bahwa tidak 'alergi' terhadap kritik dan terbuka untuk kritik yang membangun.
“Saya terbuka (terhadap) kritik dan masukan semua pihak yang membangun,” ujar Ari di Jakarta, Jumat (19/7/2019).
Baca: VIDEO VIRAL - Seorang Pengemudi Ojek Online Memakaikan Jaket kepada Lelaki Tanpa Busana
Baca: Momen Haru Denny Cagur dan Narji Akhirnya Sepanggung Melawak Lagi Usai Lima Tahun Berpisah
Maka dari itu, Ari mengundang Rius untuk melakukan ulasan terhadap penerbangan Garuda Indonesia.