Amfetamin

Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Amfetamin diproduksi dalam beberapa bentuk, salah satunya dalam bentuk kristal, yang biasa dikenal dengan sabu


Daftar Isi


  • Ulasan Singkat


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Amfetamin adalah obat stimulan sistem saraf pusat yang digunakan untuk menangani narkolepsi (gangguan sistem saraf yang memengaruhi kendali terhadap aktivitas tidur) dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

Amfetamin bekerja dengan mengubah kadar zat alami tertentu yang mengontrol impuls di dalam otak, sehingga meredakan gejala dari kondisi yang diderita. (1)

Amfetamin meningkatkan pelepasan katekolamin yang mengakibatkan jumlah neurotransmiter golongan monoamine (dopamin, norepinefrin, dan serotonin) dari saraf pra-sinapsis meningkat.  (2)

Penggunaan amphetamin bisa dilakukan cara diminum (pil), dihisap, disuntikkan atau dengan menggunakan alat khusus bernama bong.

Amfetamin bubuk

  • Sejarah


Amfetamin pertama kali ditemukan di Jerman pada tahun 1887, tapi kemungkinan kandungan nilai pengobatannya tidak diselidiki sampai tahun 1972.

Produk obat (medis) yang pertama kali yang mengandung amfetamin adalah Benzedrine yang berbentuk inhaler atau obat hirup.

Benzedrine dipasarkan tahun 1932 dengan fungsi untuk melegakan tenggorokan dan membantu pendetita asma untuk bernapas.

Tak lama setelah itu, pengguna produk ini menemukan bahwa tidak hanya untu melegakan tenggorokan, Benzedrine juga dapat menghilangkan keletihan, meningkatkan mutu energy, merngurangi kantuk dan menekan nafsu makan.

Di Amerika Serikat, penyalahgunaan produk inhaler mengandung amfetamin dimulai secara serentak dan terus dilakukan sampai larangan penjualan bebas pada tahun 1959.

Baca: Kokain

Tahun 1937, amfetamin juga sempat disebarluaskan dalam bentuk tablet dan digunakan secara bebas selama perang dunia II oleh tentara Jepang, Amerika Serikat, Inggris dan Jerman.

Karena meningkatnya penyalahgunaan obat ini, Amerika Serikat mengatur amfetamin sebagai obat dengan resep pada tahun 1951.

Namun, penggunaan medis akan obat ini terus meningkat sepanjang tahun 1950an.

Obat ini secara rutin ditentukan sebagai obat antidepresan dan membantu mengendalikan nafsu makan (diet).

Tahun 1970-1980an, penyalahgunaan amfetamin mulai menurun.

Namun di tahun 1990an obat ini kembali diproduksi secara illegal dan terus meningkat hingga saat ini. (3)

  • Kegunaan


Amfetamin biasanya digunakan dokter sebagai obat antidepresan.

Awalnya digunakan secara terapetik untuk mengatasi obesitas, Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), narkolepsi, gejala luka-luka traumatik pada otak, gejala mengantuk siang hari, sindrom kelelahan kronis, mengurangi nafsu makan, dan mengontrol berat badan. (4)

Perbedaan otak normal dan penderita ADHD

  • Efek Penggunaan


Efek yang dirasakan akibat penggunaan amphetamin adalah jantung terasa sangat berdebar-debar, suhu badan naik/demam, tidak bisa tidur, merasa sangat bergembira (euforia), menimbulkan hasutan (agitasi), banyak bicara, menjadi lebih berani/agresif, kehilangan nafsu makan, mulut kering dan merasa haus.

Adapun efek lainnya dapat menyebabkan berkeringat, tekanan darah meningkat, mual dan merasa sakit, sakit kepala, pusing, tremor atau gemetar, timbul rasa letih, takut dan depresi dalam beberapa hari, gigi rapuh, dan gusi menyusut karena kekurangan kalsium.

Pada komplikasi kronis, gangguan kesehatan yang terjadi juga mirip dengan narkoba lain yaitu menyebabkan gangguan berbagai organ, antara lain gangguan jantung, sistem pernafasan, sistem syaraf, gangguan pencernaan dan juga dapat menyebabkan gagal ginjal.

Sama dengan  kokain, amphetamin juga bisa menyebabkan gangguan jiwa. (5)

Perbandingan wajah sebelum menggunakan dan setelah menggunakan amfetamin (feed.merdeka.com)


(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Niken Nining Aninsi)

Jangan lupa subscribe channel YouTube TribunnewsWIKI Official ya!



Nama Amfetamin (Sabu)


Kategori Narkotika


Sumber :


1. www.alodokter
2. medium.com
3. ginaangraeni10.wordpress.com
4. www.cnnindonesia.com


Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi

Berita Populer