Tulus

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tulus saat tampil di Prambanan Jazz 2019 di pelataran Candi Prambanan pada Minggu (7/7/2019).


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Muhammad Tulus Rusydi atau yang akrab disapa Tulus adalah penyanyi solois Indonesia yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 20 Agustus 1987.

Tulus sudah terjun ke industri musik Indonesia sejak tahun 2011 dengan merilis album perdananya bertajuk 'TULUS'.

Album tersebut rilis bersamaan dengan konser pertamanya 'TULUS: An Introduction' yang digelar di Auditoriun Centre Culturel Francais de Bandung (CCF) yang kini berganti nama menjadi Instiute Francais d'Indonesie (IFI) pada 28 September 2011 silam.

Album 'TULUS' ini diproduseri oleh Ari Renaldi dan membuat nama Tulus semakin melambung karena dua lagu andalannya yang berjudul 'Teman Hidup' dan 'Sewindu'.

Poster Konser TULUS: An Introduction (klabjazz.com)

Pada tanggal 19 Februari 2014, Tulus kembali merilis album keduanya yang bertajuk 'Gajah'.

Diketahui, album ini menjadi satu-satunya album musik berbahasa Indonesia yang menempati 10 penjualan album terbaik di iTunes Asia.

Lagu-lagu seperti 'Gajah', 'Sepatu' 'Jangan Cintai Aku Apa Adanya' menjadi andalan di album kedua ini.

Untuk album kedua, Tulus pun juga sudah menggelar konser tunggalnya bertajuk 'Konser Gajah Tulus' yang digelar di tiga kota besar Indonesia yaitu, Bandung pada 25 September 2014, Jakarta pada 2 Desember 2014, dan Yogyakarta pada 21 Maret 2015.

Penyanyi solo pria, Muhammad Tulus Rusydi atau lebih dikenal Tulus saat konferensi pers penyelenggaraan konser Gajah Tulus di Jakarta Selatan, Rabu (12/11/2014). Konser ini akan berlangsung di tiga kota di Indonesia seperti Bandung, Yogyakarta dan Jakarta. Dalam konser nanti, Tulus melibatkan 25 musisi pengiring . (TRIBUNNEWS/JEPRIMA)

Meski sudah memiliki dua album, Tulus sempat merilis kembali lagunya yang berjudul 'Sepatu' tapi dalam versi Bahasa Jepang pada 10 Oktober 2015 berjudul 'Kutsu ((セパトゥ〜くつ〜)' dan resmi dirilis via iTunes Jepang.

Tak berhenti sampai di situ, pada 3 Agustus 2016, Tulus kembali merilis album ketiganya yang bertajuk 'Monokrom'.

Dikatakan album inilah yang membuat nama Tulus semakin dikenal di masyarakat Indonesia.

Terlebih dengan lagu-lagu andalannya seperti 'Pamit', 'Langit Abu-Abu', 'Ruang Sendiri', dan 'Manusia Kuat'.

Tulus juga sudah menggelar konser untuk album ketiganya dengan tajuk 'Konser Monokrom Tulus' yang digelar di dua kota besar Indonesia yaitu Bandung pada 20 November 2018 dan di Jakarta pada 6 Februari 2019.

Dua tahun setelah Album 'Monokrom' rilis, Tulus kembali merilis single-nya yang berjudul 'Labirin' pada 24 Agustus 2018 (1) .

Agenda selanjutnya, Tulus akan menggelar 'Konser Tur Sewindu Tulus' yang dimulai pertama kali di Kuala Lumpur, Malaysia pada tanggal 3 Agustus 2019 mendatang.

Kemudian Tulus akan melanjutkan 'Tur Sewindu' di beberapa kota Indonesia, namun untuk rincian kotanya, belum ada kabar selanjutnya dari pihak Tulus dan manajemennya.

  • Perjalanan Karier


Meski Tulus adalah sarjana di bidang arsitektur, pria berusia 31 tahun ini tidak bisa memungkiri kecintaannya terhadap dunia musik.

Meski terlahir bukan dari keluarga musisi, Tulus tidak menyerah mengejar mimpinya untuk menjadi penyanyi.

Keinginannya untuk berkecimpung di dunia musik semakin besar saat dia duduk di bangku kuliah.

Alumnus Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Parahyangan (UNPAR) Bandung ini meraih gelarnya pada tahun 2009.

Anak bungsu dari tiga bersaudara ini pun sudah mulai tampil di atas panggung bersama band-nya sejak masih menjadi mahasiswa dan juga bergabung di klub jazz.

Diketahui, Tulus baru akan direstui oleh pihak keluarga untuk menjadi musisi setelah ia lulus dari perkuliahannya.

Setelah mendapatkan gelar sarjana, Tulus lantas mengejar mimpinya dibantu oleh kakak tertuanya, Riri Muktamar Rusydi yang mendanai rekaman Tulus.

Peran Riri Muktamar dalam perjalanan karier Tulus sangatlah besar, pasalnya sang kakak berani mengambil risiko dan membantu segala keperluan Tulus hingga akhirnya bisa rekaman.

Hingga pada akhir tahun 2011, Tulus pun merilis album selftitled, 'TULUS' yang diproduseri sendiri oleh sang kakak dan dibuat oleh perusahaan rekamannya, Tulus Record (kini berganti nama menjadi TulusCompany Indonesia) yang distribusinya dibantu oleh Demajors.

Album 'TULUS' (Situstulus.com)

Lagu-lagu Tulus berhasil memikat penggemar saat mulai diperdengarkan di radio-radio Indonesia.

Satu album dirilis, Tulus kemudian menggelar konser tunggal perdananya yang bertajuk 'Tulus: An Introduction' pada 28 September 2011 yang digelar di Auditroium Centre Culturel Francais yang kini berganti nama menjadi Gedung IFI, Bandung.

Uniknya, saat itu tiket konser dijual dengan harga yang sangat murah yaitu Rp 25 ribu per orang.

Melalui album dan konser pertamanya ini, nama Tulus pun semakin melambung di masyarakat Indonesia.

Terlebihnya, setelah album ini rilis, Tulus enggan untuk bergabung dengan label besar.

Pasalnya, ia sudah pernah berusaha menawarkan musiknya pada label-label besar, namun karena musiknya dinilai antimainstream, Tulus pun harus menerima penolakan berkali-kali.

Saat itu, musiknya dianggap tidak ngetren dan tidak menjual. (2)

Tulus kembali merilis album keduanya di tahun 2014 bertajuk 'Gajah' dan berisi sembilan lagu baru.

Diketahui, tajuk album ini juga merupakan sebuah lagu dengan judul yang sama.

Lagu 'Gajah' menceritakn tentang pengalaman pribadinya yang dipanggil Gajah ketika masih kecil.

Dengan lagu ini, Tulus berharap pendengarnya bisa lebih dekat dengannya.

Lagu-lagu di dalam album ini juga bercerita tentang hari libur, hasrat berkarya, cinta, dan hasratnya tentang uang.

'Sepatu' dan 'Baru' adalah dua lagu pertama yang diperdengarkan sebelum akhirnya album ini rilis. (3) 

Album 'Gajah' (situstulus.com)

Tulus juga menggelar konser tunggal untuk album ini dengan tajuk 'Konser Gajah Tulus' yang diadakan di tiga kota yaitu Bandung, Jakarta dan Yogyakarta.

Menurutnya, konser tunggal adalah sebagai bukti perkembangan karier bermsuiknya.

Nama 'Gajah' memang sengata disematkan karena dirinya ingin mengingatakan para penggemarnya untuk album keduanya yang juga bertajuk 'Gajah'.

Konser ini Tulus dedikasikan untuk orang-orang spesial yang telah mendukung karier musiknya dan juga persembahan kepada para penggemar. (4)

Di Bandung, konser ini digelar di Sasana Budaya Ganesha Bandung pada 25 September 2014.

Di Jakarta, konser digelar di Balai Kartini pada 2 Desember 2014.

Dan di Yogyakarta digelar di Grand Pacific Hall pada 21 Maret 2015.

Pada tanggal 3 Agustus 2016, Tulus kembali merilis album ketiganya bertajuk 'Monokrom'.

Sama seperti album 'Gajah', judul album tersebut diambil dari lagu yang ada di album tersebut.

Menurut Tulus, album ini adalah ungkapan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendukungnya selama ia berkarier di dunia musik.

Eksplorasi terhadap musik juga dilakukan Tulus di album ketiganya ini sehingga ciri khasnya tampak berbeda dari album pertama dan kedua.

'Pamit' menjadi lagu pertama yang diperdengarkan ke masyarakat. (5)

Album 'Monokrom' (situstulus.com)

Untuk memberi kepuasan lebih kepada penggemarnya, Album 'Monokrom' pun dibuat dalam edisi khusus yang terbatas.

Album 'Monokrom' edisi khusus ini dirilis pada 25 September 2016.

Yang membedakan dengan album reguler adalah adanya kemasan kotak yang di dalamnya terdapat buku lirik, buku dokumentasi proses rekaman album dan kemasan cakram digital.

Buku foto berisi kumpulan karya Davy Linggar, sutradara dan juga fotografer di balik beberapa video musik milik Tulus seperti 'Langit Abu-Abu Akustik', 'Tukar Jiwa', 'Monokrom' dan 'Labirin'.

Selain itu, ada juga karya Ardianto dan Sandy Adriadi.

Album 'Monokrom' edisi khusus ini dijual terbatas dan hanya dijual di situs resmi Tulus, situstulus.com dan dibanderol dengan harga Rp 230 ribu (6).

Album 'Monokrom' edisi khusus (situstulus.com)

Setelah tiga tahun album ini rilis, akhirnya Tulus menggelar konser bertajuk 'Konser Monokrom Tulus' di kota Bandung dan Jakarta.

Seperti 'Konser Gajah Tulus', 'Konser Monokrom Tulus' juga digelar di Sasana Budaya Ganesha, Bandung pada 20 November 2018.

Ia membawakan repertoar dari ketiga albumnya yang telah diciptakannya, Tulus juga sempat berkolaborasi dengan Petra Sihombing dan Waldjinah dalam 'Konser Monokrom Tulus' Bandung.

Konser ini merupakan wujud rasa terima kasih Tulus kepada para penggemar setianya yang sudah mendukungnya selama ini.

Di 'Konser Monokrom Jakarta' yang digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat pada 6 Februari 2019, Tulus berkolaborasi dengan 100 pemusik di atas panggung.

Tulus membuat konsep agar bisa membuatnya lebih dekat dengan para penggemarnya. (7) 

Tak hanya itu, Tulus juga berkolaborasi dengan Pappermoon Puppet Theatre dari Yogyakarta.

Kolaborasi ini mengajak sebuah boneka berukuran sekitar 2,5 meter di atas panggung bersama Tulus.

Kehadirannya adalah bagian dari atraksi visual Pappermoon Puppet Theatre dan menemani Tulus saat membawakan lagu 'Monokrom' dan 'Teman Hidup', boneka itu bernama Abak. (8)

Aba, boneka yang menemani Tulus di atas panggung saat membawakan dua lagu andalannya di Konser Monokrom TULUS Jakarta, Istora, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (6/2/2019). (Tribunnews.com)

Konser ini mendapatkan antusias yang cukup besar dari penggemar dan pecinta musik Indonesia terbukti dari tiket konsernya yang habis terjual hanya dalam waktu tiga jam saja pada 28 Desember 2018.

Terlepas dari tiga albumnya, Tulus juga merilis beberapa single-nya, seperti Sepatu yang dikonversikan ke Bahasa Jepang dan menjadi berjudul 'Kutsu( セパトゥ〜くつ〜) pada 10 Oktober 2015, kemudian 'Natsu Wa Kinu' lagu kolaborasinya dengan SoyJoy pada 5 Desember 2018, dan juga 'Labirin' pada 24 Agustus 2018.

Selain itu, Tulus juga pernah mengadakan konser bertema 'Tulus- Beyond Sincere' di Gedung Kesenian Jakarta pada 25 Mei 2012, 'Konser Diorama' pada tanggal 9 Mei 2014 di Teater Tertutup Dago Tea House Bandung.

Delapan tahun berkarier di dunia musik, kini Tulus sudah mendapatkan 50 penghargaan baik di bidang musik dan sinematografi.

Pada tahun 2017, lima piala AMI Awards berhasil Tulus borong untuk nominasi yang diterima dari Album 'Monokrom'.

Tulus juga sempat didaulat memimpin menyanyikan lagu 'Indonesia Raya' di Opening Ceremony Asian Games ke-18 di Gelora Bung Karno, Jakarta.

Tak hanya di dunia musik, Tulus juga melakukan kolaborasi dengan berbagai macam profesi di luar industri seperti ilustrator, desainer grafis, art performer, videographer, dan fotografer.

Tulus melakukan kolaborasi non musik bersama Davy Linggar, Melati Suryodharmo, Papermoon Puppet Theatre, dan Kendra Paramita.

Hingga kini, lagu-lagu karya Tulus telah didengarkan sebanyak 97 juta kali lebih melalui digital streaming Spotify.

Tulus juga menjadi musisi Indonesia pertama yang berhasil meraih 1 juta pelanggan di Spotify, memiliki 609.926 ribu subscriber di YouTube MusikTulus dan seluruh video Tulus telah disaksikan sebanyak 224.098.506 kali.

Tulus tidak hanya berkarya di Indonesia, di tahun 2015 ia melebarkan ekspansinya ke Jepang.

Langkah awal ekspansi Tulus di Jepang dimulai dengan merilis lagu berbahasa Jepang yang berjudul 'Kutsu'.

Di tahun ketiga perjalanan di Jepang, Tulus pun didaulat sebagai Duta Besar 60 Tahun Persahabatan Indonesia-Jepang.

Setelah Jepang, Tulus kembali melebarkan ekspansinya dan kini di Malaysia dengan meluncurkan Album 'Monokrom' di negara tetangga tersebut dan juga menggandeng Shiraz Project sebagai representatif dari TulusCompany.

Pada awal Oktober 2016, Tulus mendapatkan kesempatan untuk tampil di showcase perdananya di San Fransisco bertajuk 'Tulus Live in San Fransisco' dan diadakan di Social Hall - The Regency, dalam kesempatan itu, Tulus membawakan 14 lagu karyanya.

Vokalis Tulus saat diabadikan dalam jumpa pers Tulus Live at The Regency San Francisco di Menara Global, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (23/9/2016). (KOMPAS.com/Dian Reinis Kumampung)

Setelah San Fransisco, Tulus sempat tampil di Kota Hamamatsu Jepang sebagai pembuka festival musik jazz berskala internasional bertajuk 'International Jazz Festival in Hamamatsu 2016'.

Setelah Jepang dan Malaysia, negara Singapira dan Brunei Darusallam pun akan menjadi tujuan ekspansi pendengar karya Tulus selanjutnya. (1)

Pada awal Juli 2019, Tulus melakukan perjalanan ke Malaysia kembali untuk melakukan konferensi pers 'Tur Sewindu Tulus' yang akan digelar di Kuala Lumpur pada 3 Agustus 2019 mendatang.

Konser ini adalah hasil kerjasama Shiraz Project dan TulusCompany.

Konferensi pers 'Sewindu Tour Kuala Lumpur' digelar pada hari kedua kunjungan Tulus dan dihadiri oleh rekan-rekan media di Malaysia.

Tulus sempat tampil di beberapa acara televisi lokal Malaysia seperti Gempak TV, Muzik Muzik dan juga MeleTop.

Tulus juga berkesempatan untuk menjadi tamu di beberapa radio Malaysia seperti Kool FM dan Hot FM.

Tulus di konferensi pers Sewindu Tour Kuala Lumpur Jumat (5/7/2019) (situstulus.com)

  • Kolaborasi Musik


Tulus pernah berkolaborasi dengan RAN di tahun 2013 dalam single berjudul 'Kita Bisa'.

RAN memilih Tulus untuk berkolaborasi dalam lagu ini karena dianggap memiliki karakter vokal yang khas.

Dalam lagu ini, RAN memberi kesempatan kepada Tulus untuk mengeksplor lirik agar terdengar pas dengan karakter vokalnya. (9) 

Kolaborasi kedua dilakukan pada tahun 2015 dalam kampanye Listerine Indonesia 'Tantangan 21 Hari Listerine: Menuju Kemenangan'.

Tulus dan RAN bersama-sama menciptakan lagu berjudul 'Para Pemenang'.

Lagu itu meceritakan momen membanggakan setelah para peserta kontes mengikuti 21 hari tantangan menggunakan penyegar mulut Listerine dua kali sehari.

Aransemen lagu ini dikatakan sulit karena Tulus dan RAN harus memasukkan unsur suara-suara yang dikirimkan oleh para pemenang dari 6.500 peserta Tantangan 21 Hari Listerine untuk kemudian dijadikan sebuah lagu.

Dari 6.500 video yang dikirim peserta, hanya empat orang pemenang yang akan berlibur ke Lombok bersama RAN dan Tulus sambil membuat video klipi dari 'Para Pemenang' di Lombok. (10)

Di tahun 2016, Tulus bersama Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) serta Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI) dan 29 musisi lintas genre, usia, generasi dan etnis berkolaborasi dalam satu komposisi istimewa.

Mereka merilis single serta video klip berjudul 'Satu Indonesiaku' yang merupakan gerakan moral para seniman musik Indonesia dalam merespons dinamika kebangsaan.

Pertimbangan dalam memilih artis dilakukan berdasarkan ras, etnis, dan generasi yang berbeda. Hal tersebut dilakukan agar musiknya dapat menyajikan warna yang beragam. (11)

Di tahun 2018, dalam rangka memeringati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei, jaringan Semua Murid Semua Guru bersama musisi yang menjadi relawan pendidikan, merilis lagu berjudul 'Semua Murid Semua Guru'.

Tulus terlibat bersama enam musisi lainnya seperti Glenn Fredly, Tompi, Vidi Aldiano, Andien, Indra Azis, serta Endah N Rhesa.

Rilisnya lagu ini merupakan ajakan dari Najeela Shihab selaku inisiator jaringan Semua Murid Semua Guru untuk bergabung dalam proyek ini.

Lagu ini tercipta dalam waktu yang cukup singkat dan hanya membutuhkan waktu 30 menit saja. (12)

Di tahun awal tahun 2019, Tulus menghadirkan sebuah lagu kolaborasi dengan musikus senior Indonesia dari generasi yang berbeda-beda yaitu Glenn Fredly dan Yovie Widianto.

Ketiganya berkolaborasi menciptakan lagu 'Adu Rayu'.

Dalam proses kreatif lagu ini, Tulus mengisi cerita dan lirik di melod yang sudah terlebih dahulu digubah oleh Yovie Widianto.

Lirik dirangkai untuk dua figur yang sedang beradu rayu merebutkan satu hati.

Lirik bermelodi dibawakan oleh Tulus dan Glenn Fredly. (1)

Kemudian Tulus juga berkesempatan berkolaborasi dengan Siti Nurhaliza dalam konser tunggal bertajuk 'Dato Sri Siti Nurhaliza On Tour' di Istora Senayan, Jakarta Pusat, 21 Februari 2019 yang lalu.

Keduanya berkolaborasi membawakan lagu 'Seindah Biasa' dan Tulus juga diberi kesempatan untuk tampil solo membawakan dua lagunya yang berjudul 'Cintai Aku Apa Adanya' dan 'Sewindu'. (13)

  • Kampanye Jangan Bunuh Gajah


Semenjak tahu gajah di Indonesia berada dalam kondisi terancam, Tulus turut andil membangun kesadaran masyarakat luas melalui kampanye 'Jangan Bunuh Gajah' pada Februari 2016.

Ide muncul atas keprihatinannya terhadap kematian gajah bernama 'Yongki' yang pernah menjadi model dalam video klipnya yang berjudul 'Gajah'.

Bersama teman-teman manajemen dan dukungan WWF Indonesia, Tulus mencoba mengajak masyarakat untuk peduli melalui kampanye ini.

Tulus menggalang dana yang digunakan untuk pengadaan GPS collar melalui penjualan merchandise di situstulus.com. (14)

Dari kampanye ini, Tulus sukses mengumpulkan dana untuk membeli kalung pendeteksi lokasi gajah.

  • Teman Gajah Tulus


Setelah 'Jangan Bunuh Gajah', Tulus membuat kampanye 'Teman Gajah' pada Oktober 2017.

Kampanye ini adalah hasil kolaborasi Tulus dengan WWF Indonesia dan Kitabisa.com.

Kampanye ini dikemasulang dengan pilihan bahasa yang sederhana, grafis-grafis yang menyenangkan sehingga muncul harapan untuk lebih banyak orang yang tergerak mengikuti kampanye ini.

Komitmen Tulus untuk menyelamatkan gajah tidak hanya dijalankan pribadi, namun ingin ditularkan pada banyak orang dan lembaga. (15)

Penyanyi Tulus kampanyekan jangan bunuh gajah dalam jumpa pers di restoran Kembang Goela, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2017). (TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN)

  • Bantu Guru Belajar Lagi


Selain peduli terhadap Gajah, Tulus juga memperlihatkan kepeduliannya terhadap pendidikan Indonesia.

Ia bersama sahabat-sahabatnya menggagas program bertajuk 'Bantu Guru Belajar Lagi' di tahun 2017.

Tulus menjelaskan melalui program ini, guru-guru yang ada di tiga sekolah negeri di Bantar Gebang akan mendapatkan pelatihan.

Tulus di program Bantu Guru Belajar Lagi, Sabtu (22/7/2017) - (situstulus.com)

Dalam program ini, Tulus turun langsung dalam membuat konsep penggalangan dana, namun tidak untuk melatih gurunya secar langsung.

Dengan adanya program ini, Tulus berharap agar dunia penididikan lebih diperhatikan, bukan hanya masalah infrastruktur dan murid-muridnya, namun juga kualitas guru-gurunya. (16).

  • TulusCompany


TulusCompany adalah perusahaan label musik independen yang didirikan Tulus dan kakak kandungnya Riri Muktamar di tahun 2010.

Kini kantornya berbasis di Bandung dan memiliki dua divisi usaha utama yaitu Tulus Management (Tulus Man) dan Tulus Production (Tulus Pro). (1)

Logo TulusCompany (Twitter)

  • Diskografi


Album 'TULUS' (2011)

Susunan Lagu :
1. Merdu Untukmu (Intro)

2. Teman Pesta

3. Kisah Sebentar

4. Sewindu

5. Diorama (Studio Live)

6. Tuan Nona Kesepian

7. Jatuh Cinta

8. Teman Hidup

9. Sewindu (Rhodes Version)

10. Merdu Untukmu (Outro)

Album 'Gajah' (2013)

Susunan Lagu :
1. Baru

2. Bumerang

3. Sepatu

4. Bunga Tidur

5. Tanggal Merah

6. Gajah

7. Lagu Untuk Matahari

8. Satu Hari Di Bulan Juni

9. Jangan Cintai Aku Apa Adanya

Album 'Monokrom' (2016)

Susunan lagu:
1. Manusia Kuat

2. Pamit

3. Ruang Sendiri

4. Tukar Jiwa

5. Tergila-Gila

6. Cahaya

7. Langit Abu-Abu

8. Mahakarya

9. Lekas

10. Monokrom

Single:
Kutsu (2015)

Natsu Wa Kinu (2018)

Labirin (2018)

Adu Rayu (2019) (1)

Kolaborasi:

Kita Bisa - RAN (2013)

Para Pemenang - RAN (2015)

Satu Indonesiaku - PAPRI, ASIRI, 29 Musisi lainnya (2016)

Semua Murid Semua Guru - Glenn Fredly, Tompi, Vidi Aldiano, Andien, Indra Azis, serta Endah N Rhesa (2018) 

Adu Rayu - Glenn Fredly dan Yovie Widianto (2019)

  • Penghargaan


2013:

  • Rookie Of The Year – Majalah Rolling Stone Indonesia
  • Lagu-lagu yang paling sering diputar selama 2013 – Ardan Radio Networks Group

2014:

  • Male Singer of The Year – Indonesia Choice Awards (ICA) Netmediatama
  • Male Artist of The Year – Anugerah Planet Muzik
  • Best Album of The Year – Majalah HAI
  • Best Song of The Year – Majalah HAI
  • Best Male Singer of The Year – Majalah HAI
  • Top 9 Best Album of The Year – Majalah TEMPO
  • Best Album of The Year – Rolling Stone Indonesia
  • The Shinning Star of 2014 – Bintang Indonesia

2015:

  • Video Klip ter-Dahsyat – Dahsyat Awards RCTI Indonesia
  • Best Musician of The Year – Java Jazz Festival
  • Penyanyi Pop Pria Terbaik – AMI Awards Indonesia
  • Penulis Lagu Pop Terbaik – AMI Awards Indonesia
  • Album Pop Terbaik – AMI Awards Indonesia
  • Produksi Musik Best of The Best – AMI Awards Indonesia
  • Album Best of The Best – AMI Awards Indonesia
  • The Best Collaboration (Song) (Lagu Kolaborasi Terbaik) – Anugerah Planet Muzik Asia Tenggara
  • Male Singer of The Year – HAI Readers Poll Award
  • Top 10 Song Path 2015 untuk “1000 Tahun Lamanya”

Nominasi:

  • The Most Popular Artist (Artis Terpopuler) – Anugerah Planet Muzik Asia Tenggara
  • The Most Popular Song (Lagu Terpopuler) – Anugerah Planet Muzik Asia Tenggara

2016:

  • Video Klip ter-Dahsyat untuk “Jangan Cintai Aku Apa Adanya”– Dahsyat Awards 2016
  • Male Singer of The Year – Indonesia Choice Awards (ICA) Netmedia
  • Penyanyi Pop Pria Terbaik – AMI Awards Indonesia
  • Male Singer “Prominent Figure with Positive Sentiment in Social Media”, Social Media Awards Majalah Marketing
  • Top Male Artist 2016 – Spotify Indonesia
  • Video Klip Terpilih untuk “Ruang Sendiri” – Piala Maya 2016
  • Peringkat 10 Album Musik Terbaik 2016 – Rolling Stone Indonesia

Nominasi :

  • Karya Produksi Terbaik – AMI Awards Indonesia
  • Pencipta Lagu Pop Terbaik (TULUS & Ari Renaldi) – AMI Awards Indonesia
  • Grup/Kolaborasi Soul/R&B/Urban Terbaik (RAN Feat TULUS – Para Pemenang) – AMI Awards Indonesia

2017:

  • OZclusive Ter-Friendly di OZ Radio Bandung Friendly Music Award 2017
  • “Pamit” sebagai Lagu Ter-Friendly di OZ Radio Bandung Friendly Music Award 2017
  • Favorite Male Singer di JawaPos.com Reader Choice
  • Penyanyi Favorit di Indonesia Kids Choice Awards 2017 Global TV
  • Male Singer of The Year– Indonesia Choice Awards (ICA) Netmedia
  • Album “Monokrom” sebagai Album of The Year– Indonesia Choice Awards (ICA) Netmedia
  • Video Musik “Monokrom” sebagai Music Video of The Year– Indonesia Choice Awards (ICA) Netmedia
  • Video Musik “Manusia Kuat” sebagai Best Pop Music Video – Cornetto Pop Awards
  • Favorite Pop Male Singer di Cornetto Pop Awards
  • “Monokrom” sebagai Album Terbaik – Terbaik di AMI Awards 2017
  • Lagu “Monokrom” sebagai Karya Produksi Terbaik-Terbaik di AMI Awards 2017
  • Produser Album Rekaman Terbaik di AMI Awards 2017
  • Artis Pria Soul/R&B/Urban Terbaik di AMI Awards 2017
  • “Monokrom” sebagai Album Soul/R&B/Urban Terbaik di AMI Awards 2017
  • Tim Produksi Suara Terbaik di AMI Awards 2017 untuk “Monokrom”
  • Video Klip Terpilih untuk “Manusia Kuat” – Piala Maya 2017

Nominasi :

  • Penyanyi Solo Pria Paling Ngetop di SCTV Music Awards 2017
  • Lagu “Ruang Sendiri” sebagai Song of The Year– Indonesia Choice Awards (ICA) Netmedia

2018:

  • Solo Pria Terdahsyat untuk TULUS – Dahsyat Awards 2018
  • Video Klip Terdahsyat untuk “Tukar Jiwa” – Dahsyat Awards 2018
  • Lagu Terdahsyat untuk “Monokrom” – Dahsyat Awards 2018
  • Video Musik “Manusia Kuat” sebagai Music Video of The Year– Indonesia Choice Awards (ICA) Netmedia

Nominasi :

  • Video Klip Terdahsyat 2018 – Manusia Kuat

2019:

  • Bukalapak Game Changer Award 2019 Bidang Musik
  • Apresiasi Musik Bagus sebagai Musisi Lirik Inspiratif 2018 (1)



Jangan lupa subscribe channel YouTube Tribunnewswiki.com!


(Tribunnewswiki.com/Natalia Bulan R P)



Info Pribadi


Nama Muhammad Tulus Rusydi


Nama Panggilan Tulus


Tempat Tanggal Lahir Bukittinggi, Sumatera Barat, 20 Agustus 1987


Kantor TulusCompany, Bandung


Riwayat Pendidikan Fakultas Arsitektur Universitas Parahyangan (UNPAR), Bandung (2009)


Keluarga


Kakak Riri Muktamar


Pinta Rahmadani


Agama Islam


Situs dan Media Sosial


Facebook @musiktulus


Instagram @tulusm


Twitter @tulusm


YouTube MusikTulus


Sumber :


1. situstulus.com
2. www.jpnn.com/news/karir-tulus-di-musik-dulu-ditolak-kini-menolak
3. www.republika.co.id/berita/senggang/musik/14/02/19/n18nxu-artis-tulus-resmi-luncurkan-album-gajah
4. www.beritasatu.com/musik/224703-tulus-siap-gelar-konser-gajah-di-3-kota-besar.html
5. musik.kapanlagi.com
6. www.gadis.co.id/Musik/tulus-rilis-album-monokrom-edisi-khusus
7. entertainment.kompas.com
8. entertainment.kompas.com
9. musik.kapanlagi.com
10. www.republika.co.id/berita/senggang/musik/15/07/29/ns86i9359-dua-kali-kolaborasi-tulus-dan-ran-semakin-nyaman
11. life.viva.co.id
12. kumparan.com
13. www.suara.com/entertainment/2019/02/22/142857/siti-nurhaliza-ajak-tulus-bikin-album-kolaborasi
14. mediaindonesia.com
15. www.rappler.com/indonesia/185886-tulus-menggagas-kampanye-teman-gajah
16. entertainment.kompas.com


Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi

Berita Populer