Awal Mula
TRIBUNNEWSWIKI.COM - The Jak Mania lahir dari minimnya dukungan untuk Persija Jakarta.
Salah satu penyebabnya adalah Jakarta yang dipenuhi dengan pendatang.
Sehingga, para pendatang ini enggan memberikan dukungan untuk Persija Jakarta.
Sebaliknya, mereka justru mendukung tim asal daerah masing-masing yang sedang berlaga di Jakarta.
Kondisi ini memunculkan istilah bahwa orang-orang Jakarta 'terpinggirkan' atau kalah.
Salah satu yang menjadi catatan adalah partai final Persija Jakarta versus Persebaya Surabaya, pada era Perserikatan 1973.
Pertandingan digelar di Stadion Utama Senayan (sekarang Stadion Utama Gelora Bung Karno).
Kala itu stadion didominasi supporter Persebaya Surabaya.
Berawal dari kondisi ini, The Jak Mania lahir untuk mewadahi orang-orang yang ingin mendukung Persija Jakarta.
Selain alasan tersebut, prestasi Persija di tahun 80-an juga sedang terpuruk.
Padahal, di daerah lain sudah muncul supporter klub seperti Bonek dan Aremania.
Hal ini turut melatarbelakangi terbentuknya The Jak Mania, wadah bagi supporter Persija Jakarta.
Persija Fans Club
Ada beberapa pandangan yang menyatakan bahwa Persija Jakarta sudah memiliki kelompok supporter sebelum The Jak Mania.
Bahkan, pada era Voetbalbond Indonesische Jacatra (cikal bakal Persija), sudah terbentuk supporter.
Kala itu supporter VIJ sudah melakukan tur tandang ke Tasikmalaya.
Pada Desember 1994, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Idroes meresmikan Persija Fans Club.
Sayang, kelompok ini akhirnya bubar karena gagal eksis. (1)
Ide Pembentukan The Jak Mania
Ide pembentukan The Jak Mania, supporter Persija Jakarta bermula dari inisiatif Ferry Indrasjarief.
Ferry Indrasjarief yang kala itu merupakan supoorter Pelita Jaya, ingin bergabung menjadi pendukung Persija Jakarta.
Bung Ferry, sapaan akrab Ferry Indrasjarief, mendatangi Kantor Manajemen Persija di Stadion Menteng pada 1997.
Setelah sampai di kantor, Bung Ferry mendapati bahwa Persija Jakarta belum memiliki kelompok supporter.
Saat itu, manajemen Persija Jakarta meminta Bung Ferry untuk mendirikan kelompok supporter.
Bung Ferry akhirnya mengajak Gugun Gondrong, artis ibukota untuk merealisasikan rencana tersebut.
Gugun Gondrong yang biasa menyaksikan pertandingan Persija Jakarta, menyambut baik ajakan itu.
Deklarasi Pembentukan
The Jak Mania resmi dibentuk pada 19 Desember 1997 di Graha Wisata Kuningan, Jakarta.
Kala itu, ada 40 orang yang menghadiri deklarasi dan dikenal sebagai pelopor berdirinya The Jak Mania.
Dalam internal The Jak Mania, 40 orang pendiri ini dikenal dengan istilah JM 1 hingga JM 40.
JM 1 merupakan Gugun Gondrong, sebagai Ketua.
JM 2 adalah Bung Ferry, sebagai Wakil Ketua dan seterusnya.
Di antara 40 orang pendiri, tiga orang di antaranya merupakan manajemen Persija Jakarta.
Tiga orang tersebut antara lain, Diza Rasyid Ali, Mimi Al-qamar dan Edi Sukatmo.
Dalam deklarasi terebut disetujui bahwa masa kepengurusan The Jak Mania adalah dua tahun.
Nama dan Logo The Jak Mania
Nama The Jak Mania menggambarkan keinginan untuk menciptakan suasana baru dan dikenal sebagai tim yang berasal dari ibukota.
Sebelumnya, Persija Jakarta identik dengan julukan Tim Abang Jampang atau Macan Kemayoran. (2)
Logo The Jak Mania adalah jari tangan yang membentuk huruf J.
Ide pembentukan logo ini dicetuskan oleh Edi Supatmo ketika menjadi Humas Persija.
Hingga sekarang, logo tersebut masih dipakai sebagai lambang kebanggaan The Jak Mania. (3)
Untuk terus update informasi tribunnewswiki.com, ikuti kami di:
Instagram @tribunnewswiki
Fanpage Facebook Tribunnews Wiki
Youtube TribunnewsWiki Official