Siswa tesebut dirawat di rumah sakit karena tidak sadarkan diri.
Wiko Jerianda harus menjalani operasi pada bagian perutnya lantaran dugaan penganiayaan yang dialaminya saat mengikuti kegiatan MOS.
Hal ini diketahui setelah orang tua Wiko, Suwito, mendatangi Polresta Palembang pada Senin (15/7/2019).
Laporan Suwito yang didampingi oleh pengacaranya, Firli Darta, diterima secara lisan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Palembang.
Wiko diketahui sedang dirawat di rumah sakit setelah pihak SMA Taruna Palembang menghubungi Suwito pada Sabtu (13/7/2019).
Baca: MOS SMA Taruna Palembang Sebabkan Satu Korban Meninggal Dunia, Ini Kronologinya
Pihak sekolah mengabarkan bahwa Wiko sedang dirawat di RS Karya Asih dan meminta persetujuan orang tua Wiko untuk segera melakukan tindakan operasi.
"Jadi sekitar pukul 21.00 dilakukan operasi karena perut anak saya sakit dan kata dokter ada ususnya yang terbelit," papar Suwito yang dikutip dari Tribunnews.com pada Selasa (16/7/2019).
Suwito juga mengatakan bahwa setelah operasi anaknya sempat mengigau.
Menurut keterangan Suwito, Wiko ditendang dan ditonjok pada bagian perut ketika mengikuti kegiatan MOS SMA Taruna Indonesia Palembang.
Pihak Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara, melalui Kanit PPA, Ipda Hasa, membenarkan adanya pengaduan oleh keluarga Wiko, siswa SMA Taruna Indoenia Palembang yang diduga mengalami penganiayaan dalam kegiatan MOS.
Sebelumnya, Polresta Palembang telah menggelar rekonstruksi terkait tewasnya seorang siswa bernama Delwyn diduga akibat pengiayaan dalam kegiatan MOS SMA Taruna Indonesia Palembang.
Proses rekonstruksi kejadian dilakukan di SMA Taruna Indonesia Palembang pada Senin (15/7/2019).
Pembina kegiatan tersebut, Obi Friman ditetapkan sebagai tersangka atas tewasnya siswa SMA Taruna Indonesia Palembang saat mengikuti MOS.
Baca: 2 Tahun Kasus Air Keras : Kondisi Terkini Novel Baswedan hingga Siap Ungkap Keterlibatan Jenderal